Soal Kwitansi Titipan Rp2 M dari Puncak Indra ke Bupati Dawam Pengacara Alay Ben Sudjarwo Membantah? 

Bandar Lampung (SL)-Soal Dana APBD Kabupaten Lampung Timur Rp119 miliar yang nyangkut di Bank Tripanca dan menjadi tanggung jawab Sugiharto Wihardjo alias Alay hingga kinia belum kembali sejak 13 tahun lalu. Terbaru beredar kwitansi titipan uang Rp2 miliar dari Puncak Indra lewat Bey Sujarwo untuk Bupati Lampung Timur M Dawam Rahardjo.

Baca: Tiga Bupati Biarkan Rp119 Miliar Uang APBD Gendap di Tripanca? GEMA P4 Desa Pemkab Lampung Timur Bersikap

Baca: Unjurasa Soal Raibnya Rp107 Miliar Uang APBD di BPR Tripanca Kampud Minta Dawam Raharjo Bersikap

Dalam kwitansi itu tertulis “TELAH TERIMA DARI PUNCAK INDRA TITIPAN UNTUK DISERAHKAN KEPADA BAPAK DAWAM RAHARDJO BUPATI LAMPUNG TIMUR.  Bey Sujarwo, penasehat hukum (PH) Alay, sedangkan M Dawam Rahardjo adalah bupati Kabupaten Lampung Timur.

Diduga, dana titipan itu terkait dengan penjualan aset yang konon milik Puncak  Indra untuk mengangsur kerugian negara kasus Alay. Namun Advokat yang juga ketua Peradi Bandar Lampung itu membantah telah membuat kwitansi dan menyampaikan titipan Rp2 miliar untuk Bupati Lampung Timur M Dawam Rahardjo.

“Ada pihak yang mencoba memfitnah saya. Saya jamin ini bohong,” kata Ben Sujarwo, kepada wartawan Minggu 29 Januari 2023.

Menurut Ben Sujarwo, tertera dalam kwitansi ada yang indentik dengan namanya, sementara dirinya tak merasa dititipi uang buat M Dawam Rahardjo senilai Rp2 miliar. “Bisa dipastikan, bukan saya yang buat  kwitansi tersebut,” tandasnya, yang di juga diposting di group wahrashapp.

Bey Sujarwo yang tahun lalu terpilih sebagai ketua Peradi Kota Bandar Lampung mengatakan bahwa dirinya tetap menjaga integritas dan marwah profesi advokatnya. “Ijin, saya tetap menjaga integritas dan marwah profesi, tabik puuun,” ujarnya.

Ben Sujarwo justru berharap secepat mungkin penyerahan aset-aset Alay agar segera beres dan selsai alias “clear”. diketahui Alay sudah dihukum dan diputus untuk mengembalikan kerugian negara, “Beliau sudah bersedia, aset yang lain dirampas. Dalam kontek keadilan yang substantif ini gak fair,” katanya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *