Pringsewu (SL) – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pringsewu (PK IMM FEB UMPRI) melaksanakan Seminar Hikmah Dan Advokasi bertempat di Gedung Graha Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Pringsewu. (Rabu, 07 Februari 2023)
Seminar tersebut dihadiri oleh 50 orang anggota PK IMM FEB UMPRI dan beberapa tamu undangan Ormawa. Dengan pemateri Hafiz Alkautsar, S.I.P dan mengusung tema “Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Dinamika Politik Menuju Pemilu 2024”
Antusiasme para peserta nampak jelas dalam seminar tersebut pasalnya banyak pertanyaan yang di sampaikan dan peserta sebagai mahasiswa dapat berpartisipasi dalam mengawal suksesnya pemilu mendatang
Fadila menanyakan banyak permasalahan yang dihadapi di dunia politik era reformasi seperti contohnya, korupsi, politik uang, dan kegagalan representasi. Permasalahan ini tidak lepas dari persoalan transparansi, akuntabilitas, dan pendanaan partai politik, dimana pemasukan dan pengeluaran partai politik sangat tidak seimbang sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya korupsi. “Dengan masalah yang sangat kompleks itu mengapa justru hukum negara kita seperti tidak muncul, lemah gitu”. Tanyanya.
Hafidz mengatakan sebagai mahasiswa juga bisa melek hukum dan kritis dalam menyikapi hal-hal yang kompleks.
“Pemerintah adalah orang-orang politik, tidak menutup kemungkinan hukum pemerintah itu lemah maka dari itu mahasiswa harus kritis dengan merubah sistem besar baik person maupun kelompok orang-orang yang satu paham.” Jawabnya.
Pada kesempatan yang sama Mismara menanyakan kenapa mahasiswa yang harus memiliki peran di politik dan kenapa bukan ASN, pekerja, pegawai swasta. Dikatakan Hafidz
” jika bukan mahasiswa siapa lagi, karena selain mahasiswa orang diluar sana tidak perduli dengan kebijakan pemerintah, sebagai contoh saat RUU di ubah siapa yg demo di gedung DPR RI yaa mahasiswa to” ujarnya.
Sementara peserta lainya Bella, Dila dan Catur masing-masing menanyakan cara memahami politik untuk mahasiswa, bagaimana jika mahasiswa demo menanggapi kebijakan pemerintah, setelah itu tidak ada hasilnya dan bagaimana cara menanggapi politik dari politikus yang berkampanye berkedok seminar, itu politik uang apa bukan tanya mereka.
Hafidz menanggapi dan menjawab pertanyaan peserta dengan lugas di hadapan para peserta seminar.
” Pertama pahami sistem politik kita, undang-undangnya dan para tokoh politiknya, kedua demo merupakan aksi dari manusianya saja seharusnya ubah mindsetnya dan mereka harus fokus pada tema dan tujuannya berdemonstrasi jangan hanya simpatisan saja. Dan untuk pertanyaan terakhir perlu kita lihat bahan seminarnya, apakah mengajak berkampanye atau tidak. Jika dalam seminar itu ada pemberian souvenir atau yang lainnya dan ada nama politikus, berarti itu namanya politik berkedok seminar.”pungkasnya. (Wagiman)
Tinggalkan Balasan