Curriculum Vitae (CV) dan Interview Kerja merupakan dua bagian penting di dalam sebuah perusahaan. Keduanya menjadi syarat yang diselenggarakan perusahaan untuk merekrut karyawan.
Untuk diketahui, CV merupakan sebuah dokumen yang berisi daftar riwayat hidup calon karyawan. Sementara, wawancara atau interview kerja yakni suatu tahapan yang biasa dilakukan perusahaan dalam merekrut karyawan. Pada tahap ini, calon karyawan akan dipertemukan perwakilan departemen HRD (Human Resource Development).
Agar CV dan Interview kamu bisa dilirik HRD, sebaiknya baca artikel ini sampai tuntas terkait hal-hal yang perlu dihindari dalam membuat CV dan Interview kerja.
Membuat CV

1. Masih Menulis “Curriculum Vitae” di Bagian Atas CV.
Menulis “Curriculum Vitae” di bagian atas CV sebaiknya dihindari, karena sama saja melakukan sesuatu hal yang mubazir dan pemborosan space. Sebaiknya langsung tulis nama atau posisi yang kamu tuju.
2. Menulis Lengkap Riwayat Pendidikan
Di dalam membuat CV, kamu tidak perlu menulis semua riwayat pendidikan, mulai TK, SD, SMP, dan SMA. Cukup cantumkan pendidikan terakhir saja, misal SMA atau Kuliah.
3. Deskripsi Data Diri Bertele-tele
Menulis data diri terlalu panjang hanya akan membuat pusing HRD. Idealnya, menulis identitas diri cukup 3-4 paragraf saja dengan isi yang benar-benar relevan.
Hindari menceritakan identitas panjang lebar, misal hobi, zodiak, makan favorit dan lain sebagainya.
4. Penjelasan Pengalaman Kerja Tanpa Bullet Points
Di tiap pengalaman kerja atau organisasi kamu, disarankan memberi penjelasan soal apa yang dikerjakan dan pencapaian yang diraih.
Agar penjelasan tidak terlihat padat dan mudah dibaca menggunakan bullet point adalah cara yang tepat.
5. Tidak Mencantumkan Kuantifikasi Data
Mencantumkan kuantifikasi data saat membuat CV sebenarnya tidak menjadi kewajiban. Namun, alangkah baiknya jika dalam penjelasan dan pencapaian kamu selalu dengan angka, sehingga jadi lebih terukur.
Contoh, “Meningkatkan followers social media” akan lebih efisien dan terukur jika ditulis “Meningkatkan followers social media sebanyak 100.000 dalam kurun waktu 3 bulan”.
6. Skill yang Ditulis Terlalu General atau Tidak Spesifik Untuk Posisi Tertentu
Sebenarnya tidak masalah skill ditulis secara umum, tapi perlu juga dilampiri skill yang lebih khusus untuk posisi yang di apply.
Misal, Apply jadi UI/UX Designer, berarti perlu mencantumkan skill Figma, Adobe Xd, atau Design Thinking.
7. Poin Interest (Minat) Tidak Saling Berkaitan
Pentingnya keselarasan interest akan memberi kesan bahwa segala hal yang kamu masukin memang sesuai dengan minat di bidang yang dilamar.
Interview Kerja

Di tahap ini, kita sebagai pelamar kerja akan dihadapkan pada point-point pertanyaan dari rekrutter perusahaan. Maka itu, kita perlu mempersiapkan jawaban-jawaban yang meyakinkan dan dapat diterima rekrutter. Supaya tidak gagal saat interview sebaiknya hindari hal-hal berikut.
1. Tidak Paham Tentang perusahaan
Tidak meriset perusahaan sejak awal merupakan kesalahan besar. Seharusnya sebelum sesi wawancara, kamu wajib tahu dan mengenal perusahaan calon tempat bekerja.
Pasalnya saat interview, HRD pasti mau tahu seberapa kenal calon pelamar dengan perusahaan.
Maka perlu riset seputar motto/visi perusahaan, produk, sampai ke hal spesifik sesuai bidang kamu. Misal sosmed, berarti riset juga sosmed perusahaan tersebut.
2. Memberi Jawaban Bohong
Jawaban bohong atau kata-kata palsu, apapun itu alasannya, buang sifat ini jauh-jauh terlebih saat interview kerja. Jika kedapatan berbohong, jangan harap kamu bisa bertahan di bangku interview.
Soalnya HRD bakal tahu jawaban yang kamu sampaikan benar atau tidak. Maka lebih baik jujur.
4. Menjelekkan Rekan Kerja atau Perusahaan Sebelumnya
Jika kamu coba-coba lakukan hal ini, maka rekrutter otomatis memberi nilai buruk imej kamu. Sudah jelas kamu akan langsung ditolak.
4. Jawaban Tidak Sesuai Pertanyaan
Ketika rekruter memberikan pertanyaan sebaiknya simak dan perhatikan dengan seksama, jangan sampai salah fokus dan memberikan jawaban tidak sesuai.
5. Menanyakan Gaji di Waktu yang Salah
Kalau kamu masih di tahap interview HR, dan rekruternya belum menyinggung soal gaji, sebaiknya kamu juga jangan nanya soal gaji dulu.
6. Tidak Menyiapkan Pertanyaan Kepada Rekruter
Di akhir interview, biasanya rekruter akan menanyakan apakah kamu memiliki pertanyaan atau tidak. Pada momen ini, jangan sampai sia-sia, kamu bisa bertanya soal budaya perusahaan, flow kerjanya seperti apa dan lain-lain.
Sebelum mendapat giliran interview sebaiknya persiapkan terlebih dahulu pertanyaan apa yang akan kamu ajukan nantinya. (Red)
Tinggalkan Balasan