Pesawaran(SL)-Ketua Komisi III DPRD Pesawaran, Aryaguna menyoroti proyek Sistem Penyediaan Air Mineral (SPAM) yang sampai detik ini belum memberikan manfaat kepada masyarakat. Pengerjaan proyek yang dilakukan pada Juli 2022 dengan anggaran senilai Rp7,5 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) itu, sampai detik ini airnya belum mengaliri rumah warga.
Dengan tidak beresnya hasil pengerjaan proyek di dua Kecamatan di Pesawaran tersebut, Aryaguna mengatakan turut prihatin. Dalam waktu dekat, dirinya akan segera memanggil Fikri selaku Kepala Dinas PUPR Pesawaran, dengan tujuan mempertanyakan alasan proyek SPAM yang menelan anggaran cukup fantastis tersebut tak kunjung mengalir.
“Kami akan mempertanyakan terlebih dahulu kepada pihak PUPR dan pihak pemborong agar semuanya jelas. Dalam hal ini saya dan rekan-rekan Komisi III DPRD Pesawaran akan segera turun ke lokasi untuk meninjau hasil pengerjaan proyek SPAM di Kecamatan Kedondong dan Way Khilau. Karena ini menggunakan uang negara,” tegasnya saat dihubungi melalui telepon. Kamis, 16 Februari 2023.
Diberitakan sebelumnya, proyek SPAM di yang bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2022 itu diduga dikerjakan asal-asalan. Pasalnya, secara kualitas hasil pengerjaan proyek terlihat tidak sesuai dengan besaran dana yang dianggarkan. Banyak terjadi kebocoran sehingga diduga menjadi penyebab tidak mengalirnya air. Proyek yang menelan anggaran Rp7,5 miliar itu diduga hanya jadi ajang bancakan bagi pemborong dan Dinas PU PR Kabupaten Pesawaran.
Proyek SPAM juga jadi pertanyaan oleh masyarakat di dua Kecamatan tersebut, lantaran proyek yang sudah selesai dan sudah diserahterimakan (PHO) namun airnya tidak mengalir. Bahkan Ketua organisasi PBRI Pesawaran, Mahmudin sudah turun langsung kroscek pekerjaan proyek spam.
“Ya hasilnya memang tidak memberikan manfaat bagi masyarakat dan sudah meminta tanda tangan. Warga jelas menolak hasil pekerjaan proyek spam tersebut dan sedang mempersiapkan laporan ke kejaksaan tinggi (Kejati) Lampung,” ujarnya.
Sementara itu, saat media ini berupaya konfirmasi mengenai bobroknya hasil pengerjaan proyek SPAM yang berada di empat desa (Pasar Baru, Kedondong, Way Kepayang dan Kubu Batu) Kadis PUPR Fikri tidak menanggapi. Pesan WhatsApp wartawan hanya dibuka dan dibaca tanpa memberi balasan apapun. (Mahmudin/Red)
Tinggalkan Balasan