Longsor Natuna 10 Warga Tewas

NATUNA (SL)-Hujan deras dan longsor hebat menerjang satu perkapungan di Kecamatan Serasan. Satu kampung dikabarkan tertimbun tanah akibat longsor yang terjadi di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) pada Senin 6 Maret 2013 siang.

“Akibat hujan turun tanpa henti, terjadi musibah longsor besar-besaran yang terjadi di Desa Pangkalan (Kampung Genting) menutupi rumah dan jalan di daerah Molon,” kata Johan Wahyudi, warga Desa Pangkalan melalui pesan singkat yang dilangsir CNN Natuna, Senin (6/3).

Johan menduga berdasarkan kondisi yang terjadi, bisa dipastikan akan ada korban jiwa, namun belum dapat dipastikan jumlahnya karena masih tertimbun material longsor.

Bupati Natuna Wan Siswandi, memastikan bahwa ada sekitar 10 orang meninggal dunia akibat terjangan tanah longsor di Kecamatan Serasan, pada Senin siang itu.

Bupati mengarahkan seluruh komponen yang ada. Sore hari Bupati Natuna bersama rombongan bertolak ke Serasan dengan mengerahkan dua kapal yaitu Indra Perkasa milik Pemda Natuna dan Kapal Sasikarina milik Basarnas Natuna.

Informasi diterima, longsor dan korban terparah terjadi di Desa Gentong, Kecamatan Serasan. Kantor SAR Natuna juga akan memberangkatkan Tim gabungan bersama TNI Polri dan BPBD untuk menanggulangi longsor tersebut.

Berdasarkan laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sore tadi, peristiwa itu dipicu oleh intensitas curah hujan yang tinggi ditambah kondisi tanah yang labil.

Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau, Junainah melaporkan bahwa data korban meninggal dunia masih berpotensi berubah. Sebab, hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung.

“Baru perkiraan. Kemungkinan data dapat berubah-ubah. Informasi terakhir tadi memang sudah ada kantong jenazah sebanyak 10 kantong yang sudah terisi,” jelas Junainah.

Junainah menambahkan kondisi cuaca, sulitnya akses ditambah jaringan telekomunikasi yang terputus juga menghambat proses pencarian dan pertolongan. Lebih lanjut, sulitnya akses dan faktor jaringan tersebut juga menghambat tim dalam pelaporan data sehingga pemutakhiran data belum dapat dilakukan secara maksimal.

“Cuaca berubah-ubah. Angin masih kencang. Ombak sedang tinggi. Lokasi berada di beda pulau dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna. BPBD Provinsi tetap standby,” jelas Junainah.

“Sekarang masih evakuasi. Semua unsur mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih proses evakuasi. Jaringan terputus sehingga laporan terbaru,” imbuh Junainah.

Sebagaimana laporan dari Kabid K/L BPBD Provinsi Kepri di atas, Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB telah beberapa kali menghubungi beberapa pihak BPBD Kabupaten Natuna termasuk kepala pelaksana belum dapat terhubung. Data dan perkembangan informasi selanjutnya akan diberikan secara berkala. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *