Aksi Sosial PWNA Lampung untuk Penyintas Banjir di Way Lima Pesawaran

Pesawaran (SL)-Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Lampung melakukan aksi sosial dengan melakukan penggalangan dana dan mengumpulkan pakaian layak pakai. Dana yang terkumpul diserahkan melalui LAZISMU sebagai Lembaga ZISKA terpercaya di Lampung.

Dana yang terkumpul disalurkan berdasarkan need assessment Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Way Lima bekerjasama dengan MDMC.

Kebutuhan yang dibelikan berupa kompor gas, selang regulator, gelas, piring, sendok, serta peralatan dapur lainnya yang merupakan kebutuhan utama yang paling diperlukan saat ini. Mengingat, sebagian besar perabotan dapur milik warga hanyut terbawa luapan air sungai.

Luapan air sungai yang timbul karena hujan deras di kecamatan Way Lima mengakibatkan air masuk ke dalam rumah warga hingga menerjang apapun yang ada di depannya.

Berdasarkan keterangan Rodiyah, salah satu penerima manfaat, banjir terjadi pada malam hari menjelang waktu salat isya.

“Saya sedang menggendong cucu dan air perlahan masuk ke dalam rumah hingga mencapai pinggang,” ucapnya.

Rumah Rodiyah mengalami kerusakan yg cukup parah, dapur dipenuhi lumpur hingga pagar rumah ambruk. Lumpur yang masuk ke dalam dapur mencapai tinggi lebih kurang 50 cm serta sebagian besar barang-barang yang ada di dapur hanyut terbawa derasnya air.

Dikatakan Ketua Umum PWNA Lampung, Ani Lidyawati, bahwa keberadaan organisasi ini tidak lain adalah untuk menjadi perantara kebaikan kepada sesama.

“Semoga kehadiran yang singkat dapat membuat suasana menjadi hangat dan membuat silaturahmi menjadi erat,” tutur dia.

Sekretaris Umum PWNA Lampung, Jeni Rahma berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para korban banjir Way Lima. Dia juga mengajak masyarakat meningkatkan kepedulian terhadap sesama di bulan suci Ramadhan.

“Jangan sampai hari ini kita makan sahur dengan kondisi yang nyaman sedang ada saudara kita yang tertimpa musibah harus bersusah-susah untuk melaksanakan ibadah puasa,” ujar Jeni. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *