Makasar (SL)-Tiga pos polisi di Makassar dirusak dan dibakar Orang Tidak Dikenal (OTK). Pos Polisi Lalu Lintas di pertigaan Jl Alauddin – Jl AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, Selatan Kota Makassar adalah sasaran pertama, lalu Pos Polisi Lalu Lintas di kawasan Fly Over perempatan Jl Urip Sumoharjo dan Jl AP Pettarani dibakar, Jumat 14 April 2023 dini hari sekitar pukul 01.21 WITA.
Kemudian pos polisi Mapolresta Pelabuhan. Satu unit mobil tahanan yang posisinya terletak di jalan Ujung Pandang, dirusak, dan kaca depan markas polisi khusus di gerbang utara pelabuhan ini dilempari batu. Penyerangan yang terjadi pada dinihari jelang sahur di Makassar ini terjadi dalam waktu yang berdekatan. Selain Mobil Tahanan, 2 unit motor patroli ikut dibakar OTK di Warkop Ammo samping minimarket di jalan Andi Jemma Makassar, jadi sasaran.
Pada penyerangan di Warkop Ammo di samping minimarket di jalan Andi Jemma menyebabkan 2 unit Motor Patroli Polisi dibakar dan satu warga terluka terkena Tebasan parang. Warga yang terluka diidentifikasi bernama Irfan warga jalan Abdullah Daeng Sirua Makassar. Saat ini Irfan dirawat di RS Faisal Makassar.
Informasi yang beredar OTK yang melakukan penyerangan adalah dari TNI. Lokasi Polres langsung dijaga Polisi Militer dari Pomdam XIV Hasanuddin. Menurut saksi mata dan dari video CCTV, sebelum insiden terekam sekitar 10 pemuda memgendarai motor trail berada di depan gerbang kampus UNM Gunungsari, Makassar.
Sejumlah orang tak dikenal melancarkan serangan ke Polres Pelabuhan Makassar serta melakukan pembakaran pos polisi lalu lintas (Polantas) dan motor dinas. Informasi di lokasi kejadian menyebutkan penyerangan tersebut terjadi pada 5 titik berbeda. Penyerangan pertama di Mapolres Pelabuhan Makassar pada Jumat (14/4/2023) sekitar pukul 02.40 Wita.
Serangan ini sempat membuat polisi menutup total Jalan Ujung Pandang di kedua arah sehingga tidak ada kendaraan yang bisa melintas. Sementara penyerangan kedua terjadi di Polsek Pelabuhan. Penyerangan tersebut membuat mobil Polsek Pelabuhan Makassar rusak. Belakangan diketahui, penyerangan yang ketiga terjadi. Sasarannya adalah Pos Polantas yang terletak di kawasan Flyover, Makassar. Para OTK membakar pos polisi dan sejumlah kaca pecah.
Selanjutnya pos Polantas yang berada di pertigaan Jalan Sultan Alauddin dan Jalan AP Pettarani menjadi sasaran penyerangan yang keempat. Sejumlah fasilitas seperti AC dan TV di pos ini dibakar. Tak sampai di situ, penyerangan juga terjadi di depan minimarket di Jalan Andi Djemma, Makassar. Di tempat ini ada dua motor dinas polisi yang hangus dibakar, sedangkan pemiliknya diduga mengamankan diri dari lokasi pembakaran.
Lima titik target penyerangan adalah Polres Pelabuhan Makassar, Polsek Pelabuhan, Pos Polantas Flyover, Pos Polantas pertigaan Jalan Sultan Alauddin-Jalan AP Pettarani, dan Pembakaran 2 motor dinas di Jalan Andi Djemma.
Informasi di makasar menyebutkan penyerangan itu dipicu peristiwa dua hari sebelumnya, ada oknum polisi dan oknum TNI terlibat cekcok hingga Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Kodam XIV/Hasanuddin turun tangan menyelesaikan permasalahan tersebut. Cekcok oknum aparat itu terjadi di kawasan Fly Over, Makassar pada Rabu 12 April 2023 dini hari. Oknum polisi dan anggota TNI Prada AA sempat cekcok
Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhmad Ngajib juga membenarkan lokasi cekcok tersebut tepatnya terjadi di Fly Over, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. Namun ia tak merinci lebih jauh kronologi cekcok tersebut. “Jadi begini, itu kemarin kan ada kesalahpahaman (cekcok polisi dan anggota TNI). Nah itulah yang sudah didamaikan,” ujar Kombes Ngajib.
Kapolda dan Pangdam Turun Tangan
Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso mengungkap permasalahan antara oknum polisi dan oknum TNI menjadi pemicu penyerangan di lima titik termasuk di Polres Pelabuhan Makassar. Namun dia memastikan masalah itu sudah ditangani dengan baik oleh Polda Sulsel dan Kodam XIV/Hasanuddin. “Kejadian di awal kemarin sudah tuntas, sudah selesai,” kata Irjen Setyo Boedi saat jumpa pers bersama pihak TNI di Aula Polrestabes Makassar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jumat (14/4/2023) malam.
Setyo Boedi membenarkan permasalahan oknum aparat dua institusi itu melibatkan polisi patroli dari Polrestabes Makassar dengan oknum TNI pada Rabu (12/4) dini hari kemarin. “Memang ada kejadian tentang kegiatan patroli dari Polrestabes Makassar yang ada trouble dengan satuan TNI dan Polri. Kemudian belakangan sudah diambil langkah-langkah dengan baik, ada saling mendatangi kemudian saling memahami tentang apa yang terjadi sehingga masalah itu tidak berkembang,” katanya.
Dia juga memastikan kondisi Makassar sudah kondusif pascapenyerangan Polres Pelabuhan Makassar, pos polisi lalu lintas, hingga Polsek Pelabuhan. Dia berharap kondusifitas itu bisa dipertahankan. “Saya selaku Kapolda Sulsel bersama Pangdam ini sudah sepakat untuk menjaga kondusifitas kalau misal ada yang terjadi kita perlu adanya cooling down dari TNI-Polri baik masyarakat juga media,” katanya.
Setyo meminta semua pihak untuk mencegah isu liar yang berkembang pascacekcok polisi dan oknum TNI pada Rabu (12/4) dini hari hingga berujung penyerangan yang terjadi di sejumlah titik pada Jumat (14/4) dini hari. Dia menegaskan keamanan adalah hal yang sangat penting. “Keamanan adalah sangat penting sehingga rekan-rekan kita harus sepakat untuk isu-isu yang berkembang bisa ditangani dengan baik,” kata Setyo Boedi.
Pangdam XIV/ Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santoso turut menegaskan bahwa masalah ini sudah selesai. Dia mengaku jajaran TNI dari tiga matra memahami permasalahan yang muncul sudah diselesaikan dengan baik. “Jadi saya yakinkan bahwa TNI baik darat maupun udara dari sini sudah konsolidasi masing-masing dan sudah dalam pengawasan atasan masing-masing,” kata Mayjen Totok di lokasi jumpa pers dengan Irjen Setyo Boedi.
Pangdam juga memastikan situasi dapat dikendalikan dengan baik untuk mencegah hal-hal yang sifatnya di luar kontrol. “Jadi tidak ada yang keluar tidak ada yang bertindak di luar dari kontrol dari pimpinan,” katanya.
Mayjen Totok juga menegaskan komitmen pihaknya menjaga kondusifitas Kota Makassar. Dia mengatakan penyelesaian dengan baik terhadap masalah antar oknum institusi ini sudah disosialisasikan ke jajaran TNI. “Dan saya untuk menguatkan bagaimana sinergitas kita sudah sampaikan kepada seluruh jajaran TNI dan kita sudah sampaikan teman-teman dari divisi, dari angkatan laut, udara, untuk semuanya sudah kita beri tahu (permasalahan ini) sudah selesai,” kata Totok. (Red)
Tinggalkan Balasan