Kabar 6 TNI Tewas di Nduga Tidak Bemar Hanya Satu Perwira Tertembak Kaki?

Papua (SL)-Kabar 6 anggota TNI gugur di serang kelompok separatisme bersenjata Papua merdeka dikabarkan menyerang Pos Militer Mugi di Distrik Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu 15 April 2023 sore waktu setempat ternyata tidak benar alias hoax.

Hingga kini kondisi Satgas lengkap. Yang terjadi sempat baku tembak, dan satu perwira Satgas an Letda Inf Albert Saroy luka tembak dikaki.

Informasi sinarindonesia.id group sinarlampung.co dari Satgas di Distrik Nduga menyebutkan bahwa perkembangan informasi terkait kejadian di Mugi, untuk anggota semua aman, kerugian pers 1 org a.n Letda inf Albert Saroy terkena tembakan di bagian kaki.

“Kami disini tidak ada apa apa, baik baik saja. Kenapa geger di Jawa. Hoax itu,” kata Sumber di Nduga Papua.

Terkait informasi adanya penangkapan atau penyanderaan 9 anggota kita oleh KST adalah salah. Sembilan arang anggota terpisah dari yan lainnya karena posisi mereka terjepit,” katanya.

“Dan informasi yang kami dapatkan terakhir 9 orang sudah bergabung dengan yang lainnya dalam keadaan aman. Nanti Kasatgas yang akan umumkan itu,” ujarnya.

Sebelumnya ramai di beritakan sparatis melakukan penyerangan. Dalam peristiwa serangan itu, enam prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikabarkan gugur, dan sembilan lainnya dalam tawanan Kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Bahkan, disebutkan dalam serangan itu pula, sebanyak 21 anggota dari satuan Kostrad TNI, pun belum diketahui nasibnya sampai saat ini.

Kabar penyerangan di Pos Mugi tersebut disampaikan melalui laporan kepada Panglima Divisi Kostrad-1 yang tersebar ke kalangan wartawan di Papua dan Jakarta.

Dalam laporan itu disebutkan serangan kelompok separatisme bersenjata di Papua, terjadi sekitar pukul 16:30 waktu Nduga.

“Penyerangan dilakukan terhadap Tim Badak-1, Badak-3, Candraca-2, Candraca-11 di Pos Mugi dengan KSTP (Kelompok Separatisme Terorisme Papua) saat pembersihan daerah di wilayah Mugi-Mam,” tulis laporan tersebut.

Adapun mengenai kerugian personel akibat penyerangan mematikan itu sebanyak 36 orang, terdiri dari 20 anggota YR 321/GT dan sebanyak 16 personel Kopassus.

“Keterangan: sembilan orang (personel) diduga tertangkap KSTP, 6 orang meninggal dunia, dan 21 orang belum diketahui,” bunyi laporan tersebut.

Dan berdasarkan laporan tersebut, disebutkan sebagian Tim Gabungan melarikan diri dengan berpencar. “Tim Gabungan terpencar sehingga menyelamatkan diri menuju ketinggian Cakra-1,” demikian isi laporan itu.

Adapun terkait dengan sembilan personel TNI yang disandera, menurut laporan tersebut, diketahui dari kontak radio HT Channel KSTP di Pos Mugi.

Dalam kontak radio tersebut, dikatakan kelompok separatisme menyampaikan kepada TNI tentang keberadaan para tawanan yang disandera tersebut. “Ini 9 orang teman mu mau diambil atau tidak?,” isi kontak radio yang disebutkan dalam laporan tersebut.

Hingga saat ini, disebutkan dalam laporan itu upaya mengevakuasi personel TNI yang gugur belum dapat dilakukan lantaran kondisi cuaca. “Proses evakuasi belum dapat dilakukan dikarenakan cuaca hujan dan kabut,” demikian isi laporan.

Perintah Panglima TNI

Semenyata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan kepada jajaran untuk tidak ragu-ragu ambil tindakan usai satu prajurit TNI meninggal dunia ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terkait operasi pembebasan pilot Susi Air di Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu 15 April 2023.

Selain korban meninggal, ada beberapa prajurit yang masih dicari usai terlibat kontak tembak. “TNI sebagai patriot NKRI tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan dan itu masih konsisten dilaksanakan di Papua. Panglima TNI dengan tegas menyampaikan untuk ambil tindakan, jangan ragu-ragu,” kata Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono di Mabes TNI, Jakarta, Minggu 16 April 2023.

Panglima TNI juga kata Julis memerintahkan pengerahan bantuan tempur maksimal. Ia mengatakan TNI tidak akan mundur menjaga kedaulatan, termasuk di Papua.

“Kami kesulitan menghubungi karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Untuk itu Panglima TNI secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal,” kata Julius.

Jenazah Pratu Arifin yang Tewas Ditembak KKB Belum Dievakuasi

Julius menyatakan Panglima juga bakal melakukan evaluasi mendalam imbas peristiwa tersebut. Sebelumnya, prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT dilaporkan meninggal dunia usai penyerangan yang dilakukan oleh KKB di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu 15 April 2023 pukul 16.30 WIT.

“Kejadian penyerangan dan penembakan bermula saat gerombolan KST menembak Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yg bertugas di wilayah Mugi Nduga, mengakibatkan 1 orang Prajurit atas nama Pratu Miftahul Arifin tertembak,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman dalam keterangan tertulis.

Ia menjelaskan Pratu Miftahul Arifin yang tertembak lalu jatuh ke jurang sedalam 15 meter dan diketahui meninggal dunia. Lalu, saat dilaksanakan evakuasi terhadap Pratu Arifin, tiba-tiba KKB kembali menembak personel TNI lainnya sehingga terjadi kontak tembak. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *