Tak Terima Kekasih Dijodohkan Dengan Pria Lain Rozi Tembak Nur Fadillah Dengan Air Gun Pemburu Babi

Pariaman–Tidak terima pacarnya di jodohkan orang tuanya, Muhammad Rozi (29), menembak pacarnya bernama Siti Nur Fadillah (20) warga Tanjung Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Rozi menembak pujaan hatinya saat sedang bekerja di sawah, dengan menggunakan senjata jenis air gun yang biasa digunakan untuk berburu babi, Rabu 26 April 2023 pukul 13.00 WIB.

Siang itu, korban bekerja bersama kakeknya dan adiknya memanen padi. Sang kakek saat itu mendengar suara letusan pistol dan melihat korban meringis kesakitan dan kemudian roboh. Dan terlihat darah mengucur dari rusuk korban cukup banyak sehingga nyawa korban tidak tertolong lagi. “Korban meninggal dunia di tempat setelah ditembak dari jarak 50 meter dengan pistol air gun,” kata Kasat Reskrim Polres Pariaman, AKP M Arvi, Rabu 26 April 2023.

Arvi mengungkapkan, kronologi peristiwa berawal dari SN bersama kakek dan adiknya bekerja di sawah. Sang kakek saat itu mendengar suara letusan pistol dan melihat korban meringis kesakitan dan kemudian roboh, dan korban tidak tertolong lagi. “Keluarga korban melapor polisi. Setelah itu kami turun ke lapangan melakukan penyelidikan,” ujar Arvi.

Dari hasil penyelidikan lanjut Kasat, mengarah ke sang pacar MR yang diduga sakit hati karena tidak menerima korban ditunangkan oleh orangtuanya. “Pelaku merupakan pemburu babi dan rusa yang sudah sering menggunakan senjata api. Air gun yang digunakan ternyata dipinjam dari kawannya,” kata Arvi.

Menurut Arvi, pelaku sudah merencanakan pembunuhan itu dan bahkan sebelum kejadian pelaku sudah memberikan peringatan agar berhati-hati lewat pesan singkat. “Pelaku diduga tidak terima SN dijodohkan oleh orangtuanya. Padahal, MR dan SN sudah berpacaran sekitar 5 tahun. Pelaku sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dengan dijerat Pasal 340 junto 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup,” kata Arvi.

Kepada wartawan, Rozi mengaku sebenarnya dirinya tak tega menembak pujaan hatinya tersebut. “Sebenarnya saya tak tega menembak Dila. Sebelum menembaknya saya menangis karena saya tau pasti ia akan kesakitan. Dan saya terpikir rasa iba,” ungkap Rozi kepada wartawan di Mapolres Pariaman, Kamis 27 April 2023.

Menurut Rozi karena dorongan sakit hati kepada keluarga korban yang menolak hubungan mereka dan menjodohkan korban dengan orang lain membuatnya gelap mata. “Sakit hati saat memikirkan itu, padahal hubungan kami sudah cukup lama dan sudah jauh. Entahlah, saya tembak juga ia sambil menangis,” kata Rozi.

Bahkan sebelum pelatuk senjata Air Gun Kaliber 8 mm ditekannya, Rozi sempat mengirim chat lewat Whatsapp kepada korban. “Saya chat, hati-hati karajo sayang, beko luko lo baliak (hati-hati kerja sayang, nanti luka lagi),” ungkapnya.

Saat itu, korban membalas chat pelaku dengan menulis kalimat balasan. “Dibalasnya dengan kalimat, iyo sayang (iya sayang), ” kata Rozi menyebutkan isi balasan chat tersebut.

Saat chating itu, pelaku tengah mengamati korban sedang istirahat di pondok-pondok sawah. “Saya amati dari atas bukit aktifitasnya. Usai Dila istirahat dan saat merontokan padi saya tembak bagian ketiak sebelah kanan. Dua butir peluru yang saya bawa. Satu lagi terjatuh saat saya berjalan usai menembak Dila, ” ujarnya.

Pelaku juga mengakui bahwa niat untuk membunuh korban sudah ada semenjak dua pekan lalu. Untuk diketahui juga, saat ini jasad Dila tengah diotopsi di RS Bhayangkara Padang untuk mengeluarkan satu butir peluru di bagian perut. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *