Sehari Hari Bertani Ada Riwayat Terima Transfer Rp200 Juta Ini Isi Surat Si Penembak Kantor MUI

Bandar Lampung-Mustofa (alm), si penembak Gedung MUI Jakarta terlihat terlatih menggunakan Pistol. Bahkan sebelum beraksi ada riwayat transfer Rp200 juta masuk ke rekening BRI pribadinya. Mungkinkan Pria asal asal Desa Way Khilaw, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran adalah orang bayaran alias order untuk melakukan aksi penembakan.

Baca: Tim Polda Metro Jaya Geledah Rumah Mustofa di Pesawaran Ini Penjelasan Hengki Haryadi

Dugaan Mustopa NR adalah orang suruhan masih didalami Tim Penyidik Ditkrimum Polda Metro Jaya. Polisi juga menyusuri asal pistol yang digunakan pelaku. Dari copy buku rekening bank yang diduga milik Mustofa BRI Unit Kecamatan Kedondong itu ada riwayat dana masuk hingga ratusan juta rupiah. Buku rekening bank milik Mustofa di Bank BRI Unit Kedondong yang mulai dibuka pada tanggal 11 Maret 2020.

Dari sana terlihat adanya beberapa kali menerima transfer, yang nilai uangnya bervariasi. Misalnya, Desember 2022, Mustopa mendapat kiriman Rp200 juta. Kemudian ada juga transfer Rp100 juta. Kemudian pada 16 Januari 2023, Mustofa kembali menerima transferan senilai Rp31 juta.

“Ada dugaan aksi penembakan di kantor MUI bahwa pelaku memang ada yang menyuruh untuk membuat situasi politik panas dan bermain di air keruh. Polisi harus mengusut asal uang yang mencurigakan yang ada di rekening Mustopa ini,” kata sumber wartawan.

Bahkan MUstofa memiliki kartu keanggotaan di sebuah klub menembak. Diduga jika Mustopa memang memiliki keahlian dan menguasai senjata yang digunakannya. Mustofa disebut-sebut pernah alami gangguan jiwa saat tinggal bersama istrinya di Wilayah Krui, Pesisir Barat. Dan pada tahun 2016 dia divonis hukuman penjara selama enam bulan, karena melakukan pengrusakan di Gedung DPRD Provinsi Lampung.

Dalam aksinya siang sekira Pukul 11.00 WIB di Kantor MUI Pusat, Mustofa ngotot ingin bertemu Ketua MUI, namun tak diizinkan pegawai kantor itu. Mustofa pun melepaskan dua kali tembakan menggunakan air softgun yang dibawanya. Satu tembakan dia arahkan kepada petugas MUI yang berada di meja resepsionis serta satu tembakan lagi diarahkan ke kaca belakang lobby, di mana pecahan kaca itu turut mengenai satu pegawai MUI lainnya.

Usai melakukan aksinya, Mustofa sempat berusaha melarikan diri namun berhasil ditangkap aparat keamanan MUI yang kemudian menghubungi anggota kepolisian. Saat berusaha melarikan diri, pelaku disebut sempat terjatuh yang membuatnya tak sadarkan diri.

Tak lama setelahnya, Mustofa dinyatakan meninggal dunia di Puskemas Menteng karena diduga alami serangan jantung. “Orang itu sering datang ke MUI membawa surat. Suratnya tidak jelas, mungkin karena tidak ditanggapi dia kesal,” kata Syahroel Staf MUI

Bertani Tiga Anaknya Merantau

Kepala Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran Tarmizi mengatakan, Mustopa merupakan salah satu warganya, yang sehari hari bekerja sebagai petani di Kampungnya. “Dari keterangan KTP nya sih memang dia warga saya. Saya juga baru tau informasi ini dari rekan-rekan media,” kata Tarmizi, Selasa 2 Mei 2023.

Menurut Tarmizi, selama ini Mustopa diketahui masyarakat beraktifitas seperti warga pada umumnya, tidak terlihat adanya penyimpangan dalam kesehariannya. “Dia ini tinggal bersama istrinya di desa kami, yaitu Desa Sukajaya Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran. Dia punya anak tiga tapi setau saya tidak ada di rumah semua karena sedang bekerja di luar daerah,” ujarnya.

Terkait dugaan menganut ajaran sesat, menurut Tarmizi tidak ada. “Kalau untuk mengikuti ajaran yang tidak benar sepertinya tidak ya, karena kesehariannya dia ini bertani dan tidak pernah ikut ajaran-ajaran yang menyimpang,” katanya.

Surat Wasiat:

tertanggal 25 Juli 2022

“SUMPAH YANG KEDUA” 

Kepada Bapak Pimpinan KAPOLDA METRO jaya yang terhormat, setelah saya membawa PISAU kekantor BAPAK tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan juga Bapa tidak mempertemukan saya dengan ketua MUI REPUBLIK INDONESIA saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjara seumur hidup/Tembak Mati kalau tidak bapak lakukan.

SAYA BERSUMPAH atas nama ALLAH DAN RASUL saya akan cari senjata api saya akan tembak Penguasa Pejabat Negeri di Negeri ini terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan,” (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *