Bandar Lampung (SL)-UPTD Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung menggelar ngobrol santai bersama pelaku ekonomi kreatif di PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Minggu 14 Mei 2023.
Dalam pertemuan itu, Kepala UPTD Disparekraf Provinsi Lampung Saluddin menyinggung soal Pasar Kreatif dan Seni (Paksi) yang menurutnya sebagai cerminan pasar yang dapat mempertemukan penjual dan pembeli.
“17 sub sektor ekonomi kreatif (Ekraf) bisa berada di Paksi PKOR, seperti kriya, busana, sanggar tari dan lainnya. Agar semua bisa terakomodir menjadi pasar seni kreatif,” ucapnya.
Lebih lanjut menurutnya, UPTD selaku pengelola telah memberikan surat pengosongan atau nol untuk penghuni 12 pondok. Artinya, lanjut Saluddin, ini untuk mendata ulang sembari pengajuan rehab.
“Kita akan rehab gedung Sesat Agung. Pembuatan panggung pertunjukan seni di depannya, penambahan penerangan, meja melingkar di bawah pohon serta foodcourt. Jadi, setiap pengunjung terpenuhi kebutuhannya,” tambah Saluddin.
Ia juga mengajak para pelaku seni untuk bersinergi dalam menyusun program-program agar lebih maju dan berkarya untuk menghasilkan efek ekonomi keluarga.
Saluddin kembali menegaskan bahwa pihaknya akan mengevaluasi pelaku seni setiap enam bulan sekali.
“Jika tidak memenuhi tiga hal maka akan dipertimbangkan untuk digantikan bagi yang memenuhi syarat. Tiga hal tersebut, pertama adanya aktifitas seni, kedua pruduktifitas artinya hasil karya seni di buat sendiri. Terakhir, ketiga punya nilai jual atau produk Ekraf,” tegasnya.
Masih kata Saluddin, pihaknya juga siap menjadi gerbong untuk mempermudah para pelaku seni di Lampung. “Kami selaku UPTD siap menjembatani dan menjadi gerbong bagi para pelaku seni,” tuturnya.
Dia melanjutkan, rencananya setiap Sabtu-Minggu akan dibuat Paket Wisata Budaya Pasar Seni berdasarkan pesanan dengan menugaskan beberapa orang.
“Contohnya, ada penyambutan pengunjung yang datang, mereka juga bisa memakai pakaian adat Lampung, kemudian ada puade untuk foto. Mencoba sruit masakan khas Lampung. Terakhir mereka mendapatkan souvenir Siger Mini,” tandasnya.
Di kesempatan sama, Uul Ramli yang merupakan seorang kreografer memberikan masukan. Menurutnya, pelaku seni sebagai pekerja membantu program Disparekraf Lampung. “Kami sebagai seniman selalu berkarya, berkarya dan berkarya,” ujarnya.
Kemas Abdul Helmi selaku koordinator pelaku seni juga menambahkan, kita akan jual miniatur seni tari. Tarian yang tampil di panggung yang sudah disaksikan pengunjung ketika mereka datang.
Diketahui, acara diskusi ini dihadiri Kepala Seksi Teknis, Budi Santoso dan Kepala Seksi Pelayanan Ratu Syahril serta 14 Pelaku Seni. (Heny)
Tinggalkan Balasan