Fahrizal Darmanto: Pengibaran Bendera Merah Putih Sebagai Penegak Kedaulatan NKRI

Bandar Lampung (SL) – Sekdaprov Lampung, Fahrizal Darmanto menyampaikan makna pengibaran bendara merah putih lebih jauh kepada seluruh peserta Purna Paskibraka .

Menurutnya, makna pengibaran bendera bukan hanya sekedar mengibarkan bendera akan tetapi lebih jauh dari itu prosesi pengibaran bendera adalah sebagai bentuk menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Jadi adik-adik sebetulnya sudah pernah ditempa, sudah pernah diseleksi sudah pernah mengikuti suatu proses untuk menjadi orang yang sanggup menegakkan kedaulatan Negara Republik Indonesia,” kata Fahrizal pada kegiatan sosialisasi Pencegahan Ekstremisme berbasis Kekerasan yang mengarah pada Terorisme bagi Generasi Muda di Hotel Horison, Rabu 14 Juni 2023.

Dia meneruskan, “Purna Paskibraka artinya adik-adik diharapkan untuk menjadi duta bagi masyarakat Indonesia dalam rangka upaya kita untuk membangun ketahanan Nasional,” ujarnya.

Selanjutnya Fahrizal menyampaikan bahwa Ketahanan Nasional ini memiliki arti yang luas, baik dari segi ketahanan ekonomi, ketahanan ideologi, ketahanan penegakan hukum, ketahanan sosial dan budaya masyarakat.

Jika seluruh komponen Ketahanan tersebut baik, maka bangsa Indonesia akan memiliki Ketahanan Nasional yang baik.

“Jadi Ketahanan nasional itu mencakup IPOLEKSOSBUDHANKAM (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan), kalau itu kuat maka ketahanan kita akan kuat,” ungkapnya.

Modal utama untuk mencapai ketahanan yang kuat yaitu berupa Demografi, Geografi dan Sumber kekayaan alam. Jika ketiga modal ini tidak dikelola dengan baik maka ketahanan Nasional akan lemah, namun sebaliknya jika dapat dikelola dengan baik maka akan menghasilkan satu potensi kekuatan yang luar biasa.

Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045 Indonesia memiliki potensi menjadi negara dengan tingkat ekonomi terbaik di dunia hal ini didasarkan pada modal dasar yang dimiliki yaitu Indonesia saat ini menjadi negara ke-4 terbesar jumlah penduduknya di dunia setelah Amerika, India China.

Bonus demografi ini dapat menjadi peluang sekaligus ancaman jika tidak dikelola dengan baik. Menjadi potensi peluang jika Sumber Daya Manusia Indonesia dibangun baik dari sisi intelektualitas maupun mental dan kepribadian yang berideologikan Pancasila. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *