Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan

Ing ngarso sung tulodho (memberikan teladan atau contoh didepan), ing madyo mangun karso (membangun semangat), tut wuri handayani (memberikan dorongan).

Menurut saya ungkapan dari Ki Hadjar Dewantara sangat visioner berkaitan dengan kontinuitas guru sebagai agen perubahan dan pembangunan sebuah negara. Dengan filosofi tersebut kita dapat bayangkan betapa fital posisi seorang guru pada sebuah negeri.

Bisa saya simpulkan, apabila disebuah negara itu gurunya hebat, maka pasti bangsanya akan hebat. Dan sebaliknya apabila disebuah negara tersebut gurunya rusak maka bangsa tersebut akan rusak.

Dalam pemikiran KHD mengajar dan mendidik merupakan adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dari segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani dan rohani.

Proses memanusiakan manusia. Saya memiliki pengalaman, suatu pagi di hari Senin, saat itu saya berada di tingkat SMP di sebuah kota di Jawa Barat, saya harus menempuh beberapa kilo meter untuk mencapai sekolah.

Namun karena saya kesiangan dan sekolah sudah mulai melaksanakan upacara. Saya diminta pulang tanpa guru mencari tahu dan bertanya kenapa saya hadir di sekolah kesiangan. Padahal saat itu saya kesiangan karena memang kendaraan terbatas.

Dari kejadian tersebut akhirnya semangat untuk hadir dan belajar disekolah pun hilang karena merasa tidak dihargai dengan tidak ada rasa kepedulian dan empati dari sosok yang seharusnya jadi panutan.

Pentingnya proses memanusiakan manusia, menjadikan anak sosok yang berharga, anak merasa dirinya bernilai sehingga dapat menjalani hidup dengan baik. Semoga di abad 21 ini tidak ada lagi hukuman mental seperti diatas.

Pemikiran KHD tentang konteks pendidikan Indonesia saat ini cukup relevan. Pemikiran kreatif inovatif tanpa belenggu yang akhirnya kodrat dasar dari anak terpasung dan tidak berkembang secara maksimal tidak ada lagi.

Pemikiran KHD tentang merdeka belajar membuat pendidikan dan pebelajaran berkembang sesuai dengan porsi dan kebutuhannya. Perkembangan ini secara akademik dan non akademik. Karena setiap individu memiliki ke khasannya masing-masing. Bagaimana individu tersebut dapat berkembang dengan maksimal sesuai dengan minatnya.

Pendidikan di sekolah tempat saya mengabdi telah menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, siswa diberi kebebasan mengekplorasi diri sesuai dengan bakat,  dengan sikap dan pembiasaan kita dalam mengajar akan dapat membawa dampak yang besar terhadap pembentukan karakter bangsa dimasa yang akan datang.

Cara kita mengajar akan menentukan pola pikir dan karakter anak didik kita kelak dan boleh jadi lambat laun jika kita tidak memperbaiki pola didik dan pola ajar kepada siswa kita. dan itu akan menjadi BOM waktu yang dampaknya kurang baik pada bangsa dan negara karena banyaknya lulusan yang kita cetak dengan cara dan pola didik yang kurang baik.

Dari filosofi tersebut hal terpenting dalam pendidikan yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya, melayani mereka dengan setulus hati, serta menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat.

Teringat sosok guru SD saya yang bernama Alm pak Atam (semoga Allah SWT Mengampuni Dosa-dosa dan kesalahannya dan mendapatkan ditempat Terbaik). Beliau sampai saat ini memanggil saya dengan sebutan “anak bapak”. Dari sejak saya SD beliau selalu menyematkan dirinya sebagai seorang bapak bagi seluruh anak didiknya.

Hal tersebut membuat ikatan batin dan sangat berdampak terasa nyaman bagi kita siswanya. dengan sebutan hal kecil dan sepele “anak bapak” itu dapat menjadikan sebuah tautan emosional yang kuat dari seorang guru kepada murid.

Karakter kebapakan yang sudah jarang kita temui dilingkungan pendidikan pada saat ini mungkin salah satu pengikis sikap dan karakter bangsa yang berbudi pekerti luhur serta saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Suasana yang terbangun dalam belajar adalah suasana kekeluargaan di mana setiap anggota saling menghargai, saling membantu dan saling mendukung.

Sehingga ketika diimplementasikan sikap tersebut dimasyarakat, maka yang terjadi adalah kerukunan hidup bertetangga dan menjaga kebhinekaan serta persatuan indonesia.

Ini adalah salah satu contoh kecil yang dapat kita ambil manfaatnya dari pola pendidikan yang baik serta berdampak pada ketahanan dan kemajuan bangsa.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *