Bandar Lampung, sinarlampung.co-Politisi Senior Lampung, yang juga Caleg Dapil 1 DPR RI Partai Golkar, M. Alzier Dianis Thabranie mendesak gubernur Lampung melakukan evaluasi dan mencopot Sekda Provinsi Lampung. Pasalnya, selain telah dobel jabatan di Bank Lampung, Fahrizal tidak cakap mengendalikan administrasi Pemerintahan Provinsi Lampung.
“Sekda itu ga bisa kerja. Kalo cuma seremonial, acara ini, acara itu, pegawai honor juga bisa. Kebijakan aneh-aneh Tagih Pajak lewat SPBU lah, ASN tidak tertib, banyak terlibat kasus, pembinaan gagal. Mereka ini ada, tapi kesan gak bisa kerja. Selalu kasih advis salah. Semuanya macet, mandek. Jadi harusnya diganti. SDM ASN yang hebat di Lampung ini banyak yang cerdas,” kata Alzier.
Alzier yang juga mencermati pernyataan Gubernur yang tiba-tiba menyatakan akan menindak pengusaha nakal, yang nekad menjual gabah keluar harus ditindak, itu pasti karena Sekda tidak memberikan catatan, data dan fakta yang terjadi. “Mengapa setelah satu bulan jabatan mau habis, baru memberi perhatian. Gubernur kok baru ngomong sekarang. Padahal ini sudah kejadian lama. Dimana aja dia selama ini. Aparat bawahannya itu. Ada Sekda, ada Dinas Pertanian dan lain-lain,” kata Caleg DPR RI dari Partai Golkar Nomor Urut 4 ini.
Sebelumnya, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi menyatakan jika ada saja pengusaha nakal yang menjual gabah ke luar Lampung bahkan sampai ke luar negeri harus ditindak. Arinal meminta aparat yang berwajib mengamankan dan menindak lanjuti,karena sudah ada peraturan daerah yang melarang memperjualbelikan gabah ke provinsi lain.
Sebelumnya kritik terhadap Arinal Djunaidi juga dicetuskan Pengamat Kebijakan Publik, Nizwar Affandi. Dia menyoal janji kampanye Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi terdahulu, yang dinilainya “jauh panggang dari api”.
Karenanya NIzwar berharap Presiden Jokowi dapat menugaskan seorang aparatur yang cakap dan berani untuk menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Lampung bila Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi purna tugas.
Pasalnya, kata Nizwar meski hanya memiliki waktu bekerja 13-14 bulan, dia masih banyak menaruh harapan kepada sosok Pj Gubernur Lampung mendatang. Agar dapat mengobati kekecewan publik dan masyarakat Lampung atas janji-janji kampanye yang “jauh panggang dari api”.
“Serta sederetan peristiwa viral yang memalukan nama Provinsi Lampung, yang merefleksikan betapa buruknya kinerja Gubernur Lampung selama ini. Setidak dua hal ini dapat dibasuh dan diperbaiki oleh si Penjabat Gubernur Lampung mendatang,” tegas Nizwar Affandi. (red)
Tinggalkan Balasan