Pesawaran, sinarlampung.co – Proyek pembangunan dan rehabilitasi sejumlah sarana dan prasarana (sarpras) di SMAN 1 Kedondong Kabupaten Pesawaran diliputi sederet masalah.
Selain pekerjaan terpantau amburadul dan diduga dikerjakan asal-asalan, kini muncul masalah baru. Mandor CV Alfatih Perkasa rupanya belum melunasi jasa pemasangan atap baja ringan kepada pekerja.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang pekerja bernama Saiful Johan Effendi. Dia mengaku belum menerima bayaran jasa sepenuhnya dari pihak pemborong. Selain itu, Saiful juga menilai pemborong tidak komitmen dengan perjanjian yang dibuat.
Diceritakan, awalnya Pian perwakilan pihak pemborong mengundang Saiful datang ke rumahnya untuk rundingan pemasangan atap baja ringan pada (13/8/2023).
“Terus saya tanya ke saudara Pian berapa per meternya dan kerjaan dari siapa. Terus saudara Piyan piyan ngomong kalau ini pekerjaan Yuda tapi yang menangani Piyan sendiri. Kemudian Pian tanya berapa per meternya. Aku jawab kalau mau 25 ribu permeter kan jauh kata saya. Dia juga janji perminggunya mau ngasih 3 juta,” ungkap Saiful, Rabu (15/11/2023).
Tak hanya itu, kata Saiful, Pian juga berjanji akan segera melunasi jasa pemasangan atap begitu pekerjaan selesai. Namun, setelah atap selesai dipasang, Piyan tak kunjung melunasi biaya pasang atap. Saat ditanyakan, Pian selalu menghindar.
“Setelah selesai pekerjaan gak taunya berbeda dengan apa yang sudah dijanjikan. Pembayarannya tidak diselesaikan. Pian menghindar terus setiap ditanyakan uang pembayaran pemasangan atap baja ringan. Sementara untuk total jumlah volume yang sudah dipasang itu semua total 1.253 meter,” ujar Saiful.
Saiful merinci, sesuai perjanjian awal, volume atap yang dipasang sekitar 1.253 meter² x Rp25.000 total Rp31.325.000. Sementara upah yang sudah dibayar sekitar Rp20.000.000. Maka, total sisa yang belum dilunasi Pemborong sebesar Rp10.515.000.
“Jadi setelah tau total sisa pembayaran pekerjaan atap baja ringan. Pian ini selalu nanti-nanti dan selalu banyak alasannya. Karena kesepakatan awal selesai pekerjaan langsung dilunasi,” tambah Saiful.
Menurut sepengetahuan Saiful, uang untuk pembayaran jasa pemasangan atap tersebut sudah diserahkan kepada Piyan selaku mandor. Sehingga sampai saat ini, Saiful terus menanyakan uang jasa pemasangan atap tersebut kepada Pian.
“Tapi Pian tidak memberikan uang tersebut kepada saya. Sekarang ini kewajiban saya sudah jadi. Saya mempertanyakan hak saya terlepas itu seperti apa. intinya saya mengharapkan pihak pelaksana agar dapat membantu saya untuk melunasi sisa tagihan tersebut,” harapnya.
Sementara, pihak CV Alfatih Perkasa mengatakan jika kekurangan pembayaran jasa pemasangan atap baja ringan sudah dititipkan kepada salah satu mandor bernama Pian. Sayangnya, uang titipan itu tidak sampai kepada Saiful selaku pekerja.
Menurut informasi sebelumnya, proyek pembangunan dan rehabilitasi SMA Negeri 1 Kedondong diduga dibekingi oknum aparat, sehingga pemborong merasa nyaman walau banyak ditemukan banyak kejanggalan. (Mahmuddin)
Tinggalkan Balasan