Tanggamus, sinarlampung.co – Rekrutmen calon pendamping PKH 2023 kabupaten Tanggamus yang direkomendasikan oleh dinas sosial Tanggamus, banyak menuai protes dan kritikan pedas dari berbagai kalangan, kuat dugaan ada permainan orang dalam. (Kamis, 30 November 2023)
Salah satu peserta sebut saja “Mawar” (nama disamarkan) menceritakan pengalamannya saat mengikuti seleksi kemarin.
“Kemaren rekrutmen (pemberkasan) ditutup pada hari jumat jam 14.00 WIB. Padahal di info sebelumnya itu sampai Sabtu. Dan waktu wawancara aku dapat hari terakhir om (Sabtu), karena pemberkasan kumpul juga terakhir hari Sabtu, ada 228 peserta wawancara dan ada 3 sesi wawancara, saya selesai jam 24.00 WIB. Bayangin aja om cewek lo naik motor berangkat pagi pulang dari sana jam 12 malam tapi tetep gagal,” terangnya
Dalam sesi wawancara Mawar merasa dapat menjawab pertanyaan dengan mudah dan lancar di setiap sesinya, karena sudah ada pengalaman di bidang pemberdayaan dan pendampingan.
“Dari 3 sesi pertanyaannya sama om, cuma perkenalkan diri kamu sama seberapa jauh kamu mengetahui apa itu PKH, semua pertanyaan saya jawab dengan lancar karena saya punya pengalaman di bidang pemberdayaan dan pendampingan, udah hanya itu mungkin mereka udah capek karena udah tengah malem ” sambil senyum Mawar bercerita
Sementara untuk rekan-rekan yang sebelumnya pertanyaan yang di ajukan dianggap tidak masuk subtansi sebagai pendamping PKH.
“dari cerita kawan yang wawancara pagi dan siang pertanyaannya beragam sampai ada yang disuruh bacain hapalan UUD 1945 dan bunyi pancasila, siapa Plt Kadis Dinsos Tanggamus dan Mensos kita, Bagi rekan-rekan jadwal sore setelah Ashar mendapat pertanyaan, bagaimana jika atasanmu terjun dari gedung, kamu sebagai bawahan apakah akan ikut dengan saya atau tidak, jika jawaban tidak langsung di coret nama pesertanya. Dan ada lagi ini pertanyaan bagi lelaki, jika anakmu sakit dan ada meeting dengan atasanmu kamu pilih mana, sama jika jawabannya pilih anak juga langsung di coret.” Imbuhnya
Saat di tanya apa yang menjadi dasar penilaian dan berapa nilai yang di dapat Mawar, menjawab.
” Ya itu semua ada di instagram @dinsostanggamus, gak ada transparansi nilai dan itu jadi permasalahan di IG om, rata² yg di terima hanya yang fresh graduate (baru lulus) dan belum punya pengalaman di bidang pemberdayaan dan pendampingan yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan rekom” jelasnya
Mawar menilai rekrutmen pendamping PKH 2023 hanya sebagai simbol bahwa Dinas Sosial Tanggamus telah melakukan instruksi yang di berikan Kemensos RI
“Kami merasa dizolimi dan kegiatan rekrutmen ini hanya sekedar simbolis saja sementara panitia sudah mengkondisikan siapa saja yang akan di rekomendasikan, buktinya kami menanyakan nilai hasil wawancara tidak ada jawaban dari Dinas Sosial” pungkasnya.
Kekinian jadwal tes tertulis untuk peserta yang telah mendapat rekomendasi di undur dengan batas waktu dan tempat yang belum dapat di pastikan, hal ini dikarenakan adanya pemberitaan yang di anggap tidak mengenakan Dinas Sosial Tanggamus (Wisnu)
Tinggalkan Balasan