Pemprov Lampung Habiskan Rp1,6 Miliar Dalam 30 Menit?

Bandar Lampung, sinarlampung.co-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) menggelontorkan anggaran Rp1,6 miliar untuk kegiatan dialog Gubernur Arinal Djunaidi selama 30 menit di TV Nasional. Anggaran Rp1,6 miliar di Diskominfotik Lampung itu diketahui bersumber dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah Perunahan (APBD-P) tahun 2023.

Plt. Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Achmad Saefulloh membenarkan adanya anggaran Rp1,6 miliar untuk publikasi 30 menit di TV Nasional itu. “Dana Rp1,6 miliar itu adalah untuk 8 kali tayang TV Nasional, dimana sesuai harga yang kami terima adalah maksimal Rp200 juta untuk Dialog/talkshow/liputan dan tayang pembangunan dalam waktu 30 menit,” kata Achmad Saefulloh, Minggu 26 November 2023.

Berdasarkan data Sistem Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Diskominfotik Lampung, kode RUP kegiatan Dialog/Talkshow/Liputan Pimpinan Daerah selama 30 menit di TV Nasional itu adalah 44513232, dengan nomor rekening kegiatan 2.16.02.1.01.07.5.1.02.02.01.5500 melalui metode pemilihan pemilihan E-Purchasing dan kontrak pada Oktober 2023.

Kebijakan aneh Plt Kepala Diskominfotik Provinsi Lampung Ahmad Saifullah itu mendapatkan kritik dari Ketua Lembaga Monitoring Pembangunan Indonesia Wilayah Lampung Sofian Akhmad. Menurutnya, kebijakan tersebut justru akan mendegradasi citra baik Gubernur Lampung yang telah mendapatkan banyak penghargaan.

Pasalnya, masyarakat akan menilai bahwa Pemprov Lampung menganaktirikan media lokal. “Aneh, seharusnya Plt. Diskominfotik Provinsi Lampung Ahmad Saifullah memiliki jiwa sense of belonging terhadap media lokal. Jangan memakai politik belah bambu, media lokal diinjak, sementara media nasional diangkat setinggi-tingginya. Mana kearifan lokalmu pak?,” jelasnya.

Selain itu, sambung Sofian Akhmad, masyarakat juga akan menilai bahwa dialog selama 30 menit yang menghabiskan anggaran APBD-P sebesar 1,6 miliar itu merupakan pemborosan anggaran. :Sementara kita tahu bahwa Lampung sempat viral gegara buruknya infrastruktur. Itu namanya sengaja menciptakan ruang agar masyarakat kembali menghujat Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Kemarin sudah viral akibat infrastruktur, jangan viral lagi gara-gara haus pencitraan. Saya yakin Gubernur Arinal Tidak Haus Pencitraan,” katanya.

Sofian Akhmad melanjutkan, jika dialog di TV nasional tersebut tujuannya untuk menyosialisasikan sosok Arinal, hal itu merupakan salah besar. Sebab, Gubernur Arinal bukanlah orang yang haus pencitraan. ”Saya yakin itu bukan kemauan Gubernur Arinal, tapi langkah improvisasi pejabat di Diskominfotik saja. Apa coba tujuannya? memang Pak Arinal mau go nasional. Atau pencitraan di Lampung? Mengapa tidak menggunakan media lokal dan influencer lokal saja. Lagian popularitas Pak Arinal di Lampung sangat tinggi. Jadi ini murni langkah blunder pejabat Diskominfotik saja,” tegasnya.

“Saya ingat pesan gubernur, kebijakan itu bukan berdasarkan pada kemauan, tapi kebutuhan. Sementara kebutuhan Pemprov Lampung hari ini adalah bagaimana pesan pembangunan tersiar hingga plosok kampung dengan pemberdayaan masyarakat lokal,” tambah dia. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *