Padang, sinarlampung.co-Gunung Marapi Singgalang yang terletak Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, meletus pada Minggu 3 Desember 2023 sekira pukul 14.55 WIB. Warga sekitar panikdannberlarian mendengar suara gemuruh letusan Gunung Marapi Singgalang dengan kolom abu berisi material vulkanik terlihat setinggi 3.000 Meter.
Hasil perekaman seismogram Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), mencatat erupsi Gunung Marapi terekam dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Wasito mengatakan kondisi Gunung Marapi mepletus dengan kolom abunya membumbung tinggi ke atas terlihat dari Agam.Saatt ini tim BPBD Kabupaten Agam sudah berada di dua wilayah yang paling dekat dengan puncak, yakni Kecamatan Sungai Pua dan Kecamatan Canduang.
Tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Agam, Ade Setiawan, menuturkan bahwa hujan abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi dilaporkan terjadi di wilayah Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam. Tinginya intensitas hujan abu vulkanik itu membuat suasana Nagari Lasi menjadi sangat pekat dan gelap. “Hujan abu cukup pekat dan gelap terjadi di Nagari Lasi, Canduang. Sekarang sudah berhenti,” jelas Ade.
Tim BPBD Kabupaten Agam bersama dengan PMI membagikan masker kepada masyarakat. mengimbau kepada masyarakat agar tidak keluar rumah dulu mengingat intensitas hujan abu vulkanik yang tinggi dan dapat berdampak pada kesehatan. Arah angin kini cenderung mengarah ke wilayah Kecamatan Canduang.
Belum ada laporan mengenai dampak korban jiwa maupun kerugian material dan aktivitas masyarakat tidak terganggu. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan pada radius 3 km dari kawah/puncak.
70 Pendaki Terjebak 11 Tewas
Basarnas Padang menyatakan Tim SAR Gabungan menemukan 11 pendaki tewas dengan luka bakar akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Tiga pendaki lainnya berhasil diselamatkan. Terdata ada 14 pendaki yang terjebak meletusnya Gunung tersebut pada Minggu 3 Desember 2023, pukul 17.30 WIB.
“Mereka yang meninggal sudah di kantong mayat,” kata Kasi Ops Basarnas Padang, Jody Harryawan kepada wartawan di Padang. Jodi belum mengetahui detail identitas para pendaki yang meninggal dunia. Pihaknya masih mencari 12 pendaki lainnya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang Abdul Malik, menyebutkan dari 75 pendaki, 49 orang berhasil turun. Delapan pendaki telah dilarikan ke RSUD Padang Panjang karena mengalami luka-luka dan luka bakar.
Mereka yang terluka adalah Widya Azhamul Fadilah Zain; Tita Cahyani; Bima Pratama Nasra; Rofid Al Hakim; Zhafirah Zahrim Febrina; Aditya Sukirno Putra; dan, Muhammad Fadli. Abdul Malik.Para pendaki yang sudah turun ialah IIqbal; Jeni; Toni Alifian; dan, Muhammad Alif. Sedangkan di antara yang belum turun adalah Nazahra Adzin, Muhammad Ridho Kurniawan, dan Ilham Nanda Bintang.
Kondisi Gunung Marapi masih diawasi ketat, terutama mengingat erupsinya yang masih mengeluarkan abu vulkanik. Kepala Pos PGA Marapi, Ahmad Rifandi, mengungkapkan bahwa hingga pagi ini, telah terjadi 45 kali letusan dan 63 kali hembusan abu vulkanik. Gunung Marapi berada pada Status level II (Waspada).
Gunung Marapi menjadi salah satu gunungapi yang paling aktif di Pulau Sumatera. Berdasarkan catatan kejadian, gunungapi ini pernah erupsi pada tanggal 8 September 1830 dengan mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh.
Kemudian pada tanggal 30 April 1979 menurut laporan pers pada saat itu disebutkan 60 orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Marapi dan disebutkan juga 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor.
Berikutnya memasuki akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2014, Gunung Marapi menampakkan peningkatan aktivitasnya melalui letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam. Menurut catatan di akhir tahun 2011, semburan abu terbawa angin hingga mencapai Kabupaten Padang Pariaman.
Selanjutnya pada tanggal 26 Februari 2014, Gunung Marapi meletus pukul 16.15 WIB, melepaskan beberapa material hingga ke wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar. Adapun tanggal 7 Januari 2023, Gunung Marapi mengalami erupsi pada pukul 06.11 WIB. Saat Gunung Merapi erupsi, diketahui ada sejumlah pendaki yang masih berkemah. Padahal sebelumnya sudah ada imbauan kepada masyarakat, wisatawan maupun pendaki agar tidak mencapi puncak. (Red)
Tinggalkan Balasan