Geger Oknum Dewan Partai Gerindra Lampung Barat Digerebek Warga “Genjot” Istri Warga?

Lampung Barat, sinarlampung.co-Oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) Suryadi, diduga terlibat skandal perselingkuhan dengan istri warga. Suryadi digereber warga sedang berduaan dengan WNN (32) yang merupakan istri dari salah satu warga Pekon Sukarame, Kecamatan Belalau, Lampung Lampung Barat, Rabu, 3 Januari 2024 sekitar pukul 02:00 WIB

Aksi Politisi Partai Gerindra Dapil II meliputi Kecamatan Batu Brak, Belalu, dan Batu Ketulis itu dilakukan saat sang suami bekerja di Bandar Lampung. Warga juga sudah lama mengintai sosok pria yang kerap datang kerumah itu, dan ternyata wakil Rakyat.

Kedua kemudian digelandang ke Polsek Sekicau, bersama sang wanita WNN. “Benar, saat ini kedua oknum diamankan di Polsek. Karena ini delik aduan, maka belum bisa diproses secara hukum, dan menunggu pelapor,” Kapolsek Sekincau AKP Paison.

RM (34) suami WNN, mengaku geram dan sangat terpukul saat mendapat laporan warga soal kasus istrinya, bersama pria yang ternyata anggota dewan itu. “Saya banting tulang cari nafkah, malah begini ceritanya. saya tidak terima dan mereka harus dihukum,” kata pria dengan dua anak ini.

Menurut RM, warga menangkap basah keduanya (istrinya, dan pelaku,Red) pada pukul 02.00 WIB, Rabu 3 Januari 2023. Pasalnya warga juga sudah curiga ketika SYD naik sepeda motor tanpa lampu pukul 20.00 WIB, Selasa 2 Januari 2023. “Mereka masih ditahan diamankan di Polsek Sekincau. Saya akan laporkan langsung. Saya sendiri pelapornya,” kata RM yang sedang dalam perjalanan ke Polsek Sekincau.

Suryadi, diketahui aktif di Komisi I DPRD Lampung Barat itu juga Caleg Dapil yang sama. Diam diam selama ini berselingkuh dengan istri orang lain WNN, warga Pekon (Desa) Sukarame kecamatan Belalau. Warga setempat curiga Suryadi yang berkunjung ke kediaman WNN hingga larut malam, sehingga pada pukul 02.00 WIB, dilakukan penggerebekan. “Dan hasil penggerebekan itu benar saja si S dan W sedang berduaan dikediaman W,” kata warga.

Menurut warga, saat dilakukan penggerebekan S dan W sedang tidak melakukan hubungan intim, tetapi keduanya sedang dalam keadaan berbincang-bincang. “Kalau kelihatannya mereka masih istirahat dari melakukan hubungan badan,” ujarnya.

Setelah ditemukan dalam keadaan sedang berduaan, warga langsung menghubungi pihak kepolisian setempat.
“Ya saat itu juga keduanya langsung dibawa ke mapolsek setempat,” tandasnya.

Sementara Kapolsek menambahkan oknum anggota DPRD Lampung Barat berinisial S yang digerebek warga karena dicurigai selingkuh dan berbuat zina di rumah istri orang, mengakui kesalahannya saat ditahan di Mapolsek Kecamatan Sekincau. “Oknum anggota DPRD mengakui bahwa dirinya bersalah,” kata AKP Sahril Paison kepada wartawan,

Terkait barang bukti ungkap Paison, seperti chat atau pesan WhatsApp sudah terlebih dahulu dihapus oleh keduanya. “Sampai sekarang Polsek masih menunggu aduan dari pihak perempuan sehingga kami belum bisa memberikan statemen lebih lanjut dikarenakan kedua orang ini berstatus istri dan suami dari orang lain,” ungkapnya.

Paison menuturkan, jika pihaknya siap untuk melanjutkan perkara jika ada laporan dari pihak terkait. “Jika ada laporan kami siap memproses sesuai prosedur. Juga jika pihak keluarga masing-masing ingin mediasi, maka kami juga siap untuk memfasilitasi menengahi,” ujarnya yang masih menunggu pihak keluarga untuk datang.

Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial, mengatakan pihaknya baru mendapat laporan terkait dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh oknum anggotanya Suryadi dengan WNN seorang wanita yang telah bersuami, hingga digerebek keluarga sang suami dan warga Rabu, 3 Januari 2024 sekitar pukul 02:00 WIB.

Edi Novial mengaku telah mengetahui mereka kini menjalani pemeriksaan di Polsek Sekincau. “Iya, saya baru tahu dari kawan-kawan di media, dari pemberitaan juga,” kata Edi Novial.

Namun, Edi mengaku masih disibukkan dengan urusan partai, dimana menggelar rapat di kantor DPC PDI Perjuangan, sehingga belum ada langkah lebih jauh menyikapi informasi yang merusak nama DPRD tersebut.

“Saya dari rapat di DPC, saya juga belum menghubungi yang bersangkutan apakah benar atau tidaknya, saya juga belum berkoordinasi dengan pimpinan dan anggota, sehingga saya belum bisa berkomentar terlalu jauh,” kata Edi Novial. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *