Lapor Pak Wahdi, Kota Metro Gagal Atasi Sampah Saluran Irigasi Penuh Kotoran Dan Limbah

Kota Metro, sinarlampung.co-Saluran Irigasi Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro dipenuhi sampah, mengalir dengan keruhnya aliran irigasi. Kamis 4 Januari 2024 lalu. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota Metro mengaku belum tahu dari mana asal sampah-sampah tersebut.

“Sampahnya banyak sekali mas, entah dari mana. Tapi bisa kaya ditumpahkan dari truk begitu. Apa saluran parit kita ga tau. Gimana pengelolaan sampah Kota Metro kita juga bingung kok begini.” kata Warga, yang menyaksikan sampah dibungkus pelatis mengalir di irigasi.

Dia menilai, Kota Metro sepertinya gagal mengelola sampah. Paling-paling nantinya Dinas hanya menyalahkan warga, menyalahkan pintu alir dal salah salahan. “Kita uda tahu jawaban pemeerintah mas, paling nyalahin warga. Sudah puluhan tahun irigasi ini penuh sampah, harusnya punya strategi jitu, niru Jawa Timur, Jakarta, Jogja, kana studi banding terus. Pasti nayalahin masyarakat nantinya. Anggaran kemana itu kebesihan kota,” katanya/

Menanggapi sampah itu, Kepala DLH Metro Lampung, Ardah mengatakan dirinya tak bisa memprediksi sampah yang berada di saluran irigasi tersebut. “Kalo sampah di saluran irigasi itu gak bisa kita prediksi ya, karena kita gak tau siapa yang buang ke situ,” katanya, Sabtu 6 Januari 2024.

“Tapi biasanya kalo banyak sampah begitu banyak, pintu air itu sedang dibuka oleh UPT,” tambahnya.

Ardah menyebutkan apabila pintu air sedang dibuka, maka tumpukan sampah memang memenuhi saluran-saluran irigasi. “Kalo pintu air itu dibuka memang seperti itu, sampah itu sekaligus ada. Tapi sebentar juga hilang,” katanya.

Disinggung apakah sampah di saluran irigasi merupakan fenomena yang biasa, Ardah mengaku bahwa dirinya tak tahu pihak-pihak yang membuang sampah di saluran irigasi. “Ya kan kalo sampah di saluran irigasi itu kita gak tau sampah itu punya siapa, banyak juga kan yang dari luar ngebuang, namannya dibawa air entah dari mana,” bebernya.

Kadis mengklaim, sampah di saluran irigasi dapat segera hilang. “Tapi saat di pintu air itu, saat sudah sore atau malam oleh BBWS itu dibuka dan kemudian hilang sekaligus. Sesuai dengan buka tutup pintu air sesuai buka tutup pintu air,” dalihnya.

Ardah mengklaim, pihaknya juga sebelumnya telah melakukan pembersihan di pintu-pintu air. “Saat kita melakukan pembersihan di pintu-pintu air itu juga seperti itu, tidak bisa diselesaikan sehari dua hari itu, memang sampah itu mengalir,” tukasnya.

Dirinya juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah di saluran irigasi yang ada di Metro. “Tapi kita selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk jangan membuang sampah di saluran irigasi,” ujarnya.

“Karena itu kan mereka biasanya membuang sampah itu ada waktunya. Kadang malam, sekalian lewat, jadi kita tidak tahu apakah itu dari orang perbatasan, atau dari orang luar Metro sekalian ke Metro bawa sampah,” terangnya.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Metro untuk tidak membuang sampah sembarangan di saluran irigasi karena dapat menyebabkan penceraman. “Imbauan kepada masyarakat itu membuang sampah itu jangan di saluran irigasi karena itu nanti menyebabkan pencemaran terhadap irigasi kita. Apalagi itu saluran air yang digunakan petani, ya selalu kita berikan imbauan juga untuk tidak membuang sampah sembarangan,” katanya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *