Cilegon, sinarlampung.co-Bau menyengat yang menyebabkan pusing dan mual pada Sabtu 19 Januari 2024 dini hari lalu yang dirasakan warga di sejumlah kecamatan Kota Cilegon, Banten, berasal dari salah satu pabrik kimia di kota baja itu yakni PT Chandra Asri Pacific. Sejumlah anak SD bahkan muntah-muntah.
Bau menyengat dirasakan sampai pada radius 15 kilometer dari pabrik di lima kecamatan. Wali Kota Cilegon bersama dengan Dandim Cilegon mengunjungi salah satu pabrik untuk mengetahui penyebab bau minyak dari pabrik yang dikeluhkan warga. Wali Kota Cilegon meminta pabrik tersebut untuk memberhentikan operasional pabrik sampai hasil laboratorium keluar.
“Pertama, kami meminta kepada PT Chandra Asri untuk stop terlebih dahulu, kemudian diambil sampling agar bisa segera oleh Kabid LH, dicek ke laboratorium apakah ini membahayakan atau tidak untuk masyarakat Kota Cilegon,” ujar Helldy Agustian saat meninjau langsung ke pabrik PT Chandra Asri, Kota Cilegon, Sabtu 20 Januari 2024.
Dinkes Kota Cilegon mendata ada sekitar 360 orang terdampak yang harus mendapatkan perawatan medis. Dari jumlah itu, tersebar di di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Grogol ada 190 orang, Kegamatan Ciwandan ada 96 orang, Kecamatan Citangkil ada 25 orang dan Kecamatan Pulomerak ada 36 orang. Pasien di dominasi perempuan sebanyak 262 orang dan laki-laki ada 98 orang.
“Dari 360 orang penderita gangguan kesehatan, 347 orang sudah rawat jalan. Sedangkan masih tersisa 4 orang yang harus menjalani penanganan serius di RSUD Cilegon. Empat pasien yang kami rujuk ini, dua pasien adalah anak-anak dan dua pasien lagi karena memiliki gejala yang berat,” ujar Kepala Dinkes Cilegon Ratih Purnamasari, Senin, 22 Januari 2024.
Corporate Shared Value Department Manager PT Chandra Asri Pacific Tbk, Wawan Mulyana, membantah bau menyengat dari pabrik Chandra Asri di Cilegon karena kebocoran gas seperti informasi yang beredar. Adapun bau tak sedap itu muncul dari aktivitas pembakaran.
“Pada hari Sabtu, 20 Januari 2024, pabrik Chandra Asri Group di Ciwandan, Anyer, mengalami gangguan pada alat yang mengharuskan perusahaan melakukan pembakaran di cerobong (flaring). Kami melakukannya sesuai dengan SOP dan prosedur yang berlaku dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar,” katanya, dikutip dari Antara.
Pihaknya bersyukur bahwa flaring segera dapat dihentikan dan kendala berhasil ditangani serta dampaknya diminimalisasi dengan baik. Chandra Asri juga akan mendirikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan akibat aktivitas ini. “Kami mengimbau bagi warga yang mengalami kendala kesehatan agar segera memeriksakan diri. Keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar menjadi prioritas kami,” ujar Wawan.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut. Kami juga secara aktif melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memprioritaskan keamanan dan keselamatan baik karyawan maupun masyarakat sekitar,” tambah Wawan.
PT Chandra Asri Pacific juga memastikan seluruh biaya pengobatan warga terdampak flaring atau pembakaran di cerobong asap. Perusahaan itu pun mengimbau warga untuk tidak ragu berobat ke puskesmas terdekat. “Seluruh layanan kesehatan atas dampak aktivitas tersebut akan ditanggung oleh perusahaan,” ujar Head of Corporate Communications PT Chandra Asri Pacific Chrysanthi Tarigan, Senin.
Dia mengatakan perusahaan telah bekerjasama dengan Pemkot Cilegon mengenai penanganan kesehatan warga terdampak flaring PT Chandra Asri Petrochemical, yang terjadi pada Sabtu, 20 Januari 2024, pukul 05.00 hingga 06.00 WIB. “Keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar menjadi prioritas kami. Chandra Asri Group mengimbau bagi masyarakat yang mengalami kendala kesehatan akibat dampak aktivitas ini untuk segera memeriksakan kesehatan di seluruh puskesmas yang tersebar di Cilegon dan di Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang,” ujar Chrysanthi.
Labfor Polri
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri menegaskan gas yang keluar dari PT Chandra Asri Pacific yang menyebabkan bau menyengat dipastikan aman. Kasubdit Toksikologi Lingkungan, Puslabfor Mabes Polri, AKBP Faisal Hamad mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP pada Minggu 21 Januari 2024 pada 9.00 pagi, bersama tim Chandra Asri.
Hasilnya, tim Puslabfor Mabes Polri telah menemukan senyawa gas hidrokarbon yang berasal dari cerobong asap PT Chandra Asri. Namun demikian, Faisal menuturkan gas yang ditemukan tersebut aman. “Kami perlu tekankan di sini gasnya sudah dalam kondisi aman dan harap digarisbawahi, bahwa udara di TKP aman dan jauh dari batas baku mutu udara yang ditetapkan oleh pemerintah,” kata Faisal dalam keterangannya, Seni 23 Januari 2024.
Dengan begitu, Faisal menekankan bahwa masyarakat di sekitar PT Chandra Asri Pacific Tbk di Cilegon tidak perlu khawatir untuk melakukan aktivitas seperti semula. “Masyarakat kini bisa kembali aktivitas kembali seperti semula dan tidak perlu khawatir baik yang berada disekitar pabrik maupun di Kota Cilegon,” tegasnya. (Ahmad Suryadi/Red)
Tinggalkan Balasan