Lampung Selatan, sinarlampung.co-Reklamasi bibir Pantai Minang Rua, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, tidak berijin dan merusak kawasan konservasi. Sehingga khas Desa Wisata dan konservasi Pantai Minang Rua, tidak lagi alami, dan habitatnya terganggu, Minggu 21 Januari 2024.
Dosen Program Studi Pariwisata Universitas Gunadarma, Fitri Rismiati mengaku, kaget ada kegiatan pengurugan di bibir Pantai Minang Rua. Karena tidak boleh ada kegiatan pembangunan dengan jarak tertentu dari bibir pantai. “Hasil dari survei kami, desa ini merupakan desa konservasi,” kata Fitri Rismiati, saat mengadakan pendampingan kegiatan pembelajaran pramuwisata english for a tour guide, di desa wisata dan konservasi Pantai Minang Rua, Minggu 21 Januari 2024.
Fitri Rismiati menyebutkan dia bersama rombongan menemukan hal yang agak membuat mereka kaget. Seharusnya tidak boleh ada bangunan sekitan 50 sampai dengan 100 meter dari bibir pantai. Apalagi Pantai Minang Rua terkenal sebagai desa wisata konservasi selain memiliki keindahan pemandangan pantai.
“Kami sangat menyayangkan ada hal itu. Karena yang kami tahu Pantai Minang Rua adalah merupakan desa wisata konservasi yang memiliki air yang sangat jernih laut yang sangat indah,” kata Fitri Rismiati prihatin.
Menurut Fitri Rismiati, dia dan tim pengabdian masyarakat menyusuri jalanan menuju Grand Canyon di Pantai Minang Rua. Dan mengaku takjub dengan rindangnya pepohonan. Dan disayangkan ada kegiatan reklamasi yang berpotensi merusak lingkungan.
“Dari jalanan saat menuju Grand Canyon itu kami melihat sangat rindang dan teduh dan lautnya juga bersih. Tapi sangat disayangkan kenapa ada pembangunan itu, dan akhirnya bisa mengakibatkan kerusakan bagi lingkungan,” katanya.
Fitri bersama lima dosen pengajar dan para mahasiswa termasuk ada tiga orang untuk bersama-sama mengajar bahasa inggris itu berharap, melalui kegiatan itu bisa memberikan sumbangsih bagi masyarakat di sekitar Pantai Minang Rua dan khususnya Desa Kelawi. “Karna disini adalah laboratorium hidup bagi para mahasiswa dimana mereka bisa belajar langsung bagi kehidupan bagi masyarakat warga Minang Ruang,” ujarnya. (Red)
Tinggalkan Balasan