Zahral Mutzaini Sebut Alumni Ponpes  Agent of Change di Masyarakat

Bandarlampung, sinarlampung.co – Ketua Ikatan Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Zahral Mutzaini mengatakan alumni Pondok Pesantren merupakan agent of change di masyarakat. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu keistimewaan belajar di pondok pesantren.

“Keistimewaan orang yang belajar di pondok pesantren mendapatkan lima hal yaitu belajar berdikari, tanggung jawab, saling menghormati, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman, dan setelah lulus menjadi agent of change atau pembaharu walaupun baru tamat aliyah,” kata Zahral pada acara Dialog Halo Lampung di Radar TV, Selasa, 23 Januari 2024.

Zahral menjelaskan, pada harlah ke-50 bertema “Terus Berjaya Untuk Bangsa”, jumlah lulusan hampir 20ribu orang yang tersebar di seluruh tanah air, saya pernah bertemu alumni di Manokwari ketika saya bertugas di sana,” katanya.

Ini juga, kata Zahral, dapat menginspirasi setiap orang untuk bersatu membangkitkan kembali kehidupan pendidikan pesantren.

“Karena sekarang ini pondok pesantren banyak pilihan, lalu situasi perkembangan masyarakat lebih memilih sekolah umum padahal di pesantren akan dapat dua hal yaitu dunia dan akhirat,” papar Zahral.

“Intinya, setelah harlah kita akan membentuk Badan Wakaf dan Koordinasi Alumni yang bisa memberikan manfaat bagi kemajuan dan perkembangan Ponpes Darussalam. Misalnya penyediaan guru, mencari jalur-jalur untuk memperoleh kekuatan membantu pondok pesantren, termasuk memasarkan program-program yang diminati masyarakat,” ucap alumni 1984.

Tak hanya itu, Zahral menegaskan, dunia pendidikan yang paling baik adalah yang memberikan kesan khusus terhadap siswa yang dicirikan pondok pesantren. Sekarang era kekinian, keterbukaan dan tekhnologi, ada baiknya pesantren menyesuaikan dan memodifikasi diri. Intinya, ilmu umum tetap diperoleh dan ilmu agama lebih lagi sehingga menjadi lembaga pendidikan yang diminati.

Masih kata Zahral, zaman sekarang ini yang paling aman menitipkan anak di pesantren karena semua terkontrol selama 24 jam diawasi dan dididik, tujuannya agar siswa menjadi agent of change di masyarakat dan nantinya bisa mengisi masa depan lndonesia lebih baik.

“Alumni sudah mengisi berbagai bidang diantaranya Akademisi, TNI/Polri, Kementrian Agama, Dokter, serta Expatriat di berbagai negara”, pungkas Zahral bangga.

*Pondok Pesantren Darussalam Jaya pada tahun 1992*

 

Pada kesempatan yang sama Ustadz Sabki Ali selaku pengurus Pondok Pesantren Darussalam menceritakan, Pondok Pesantren Darussalam merupakan lembaga pendidikan berlokasi di Banjar Negeri Natar Lampung Selatan yang didirikan pada tanggal 7 Februari 1974 atas dukungan dan izin pimpinan Pondok Pesantren Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur yang mengirimkan tujuh alumni terbaiknya untuk mengabdi di Pondok Pesantren Darussalam.

“Niat semula untuk mendidik masyarakat terutama anak-anak untuk memperdalam Islam, bahasa arab, dan lainnya,” Sabki kembali berkisah.

Qodarullah dengan kehendak Allah, animo dan kepercayaan masyarakat bukan hanya di provinsi Lampung tetapi berbagai provinsi di Sumatra bahkan sebagian dari Jawa. “Pada waktu itu berbondong-bondong menitipkan anak-anaknya sehingga memiliki lebih dari dua ribu santri dari Radathul Atfal (Taman Kanak-Kanak) sampai Aliyah juga mencapai kejayaannya pada tahun 1992”, bercerita Sabki.

Menurut Sabki, untuk mengembalikan kejayaan maka keikhlasan bagi guru, santri, dan orang tua itu mutlak sehingga pertolongan Allah akan datang. Harapan saya pada alumni konstribusinya untuk menitipkan satu santri setiap alumni.

“Darussalam ini merupakan asset provinsi Lampung yang didirikan oleh orang Lampung, jadi mohon kiranya perhatian dari pemerintah daerah,” Sabki menutup pembicaraan.

*Sholawat Kebangsaan Bersama Habib Umar bin Muhdor al Hadad*

Disisi lain, As’ad Muzammil Ketua Panita Pelaksana Kegiatan Harlah ke-50 Ponpes Darussalam mengatakan, momentum harlah ini adalah sebuah kesempatan sangat baik sekali dan harus kita manfaatkan untuk kejayaan Ponpes Darussalam sehingga keberadaannya bisa dirasakan masyarakat sekitar juga lndonesia pada umumnya.

Lebih lanjut, As’ad menambahkan, harlah diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan selama 4 hari, 7-10 Februari 2024 dimulai tepat pada hari kelahiran pondok pada tanggal 7 Februari diawali dengan sujud syukur karena 50 tahun bukan waktu yang sebentar dan atas capaian tersebut diadakan kegiatan-kegiatan yang menarik, relevan, dan bermanfaat bukan hanya bagi alumni juga masyarakat, beber As’ad.

Kemudian, sunatan masal, sholawat kebangsaan menghadirkan Habib Umar bin Muhdor al Hadad, penanaman pohon dalam rangka melestarikan lingkungan. “Acara ini agar diketahui dan tersebar untuk mentautkan ikatan emosional antar alumni serta meningkatkan animo masyarakat”, tegas As’ad.

Lalu, untuk mengenang jasa pendiri pondok pesantren kita agendakan ziarah ke makam H.Ali Raja Marga. Dilanjutkan dengan Bazar UMKM alumni juga terbuka untuk umum, imbuh As’ad.

Tak berhenti sampai disitu, As’ad memaparkan, terkait dana berdasarkan swadaya donasi dari alumni serta membuka kesempatan bagi semua pihak seperti pemerintah dan donatur bersifat tidak mengikat bisa mendonasikan dukungannya baik moril maupun materil.

“Kami optimis dengan kegigihan panitia dan lainnya, acara ini akan terlaksana dengan sukses,” tutup As’ad. (Heny)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *