Bidan Desa di Muara Dua Kisam Tewas Gantung Diri

OKU Selatan, sinarlampung.co-Seorang Bidan Desa UPT Puskesmas Kisam Tinggi, Kecamatan Muaradua, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, bernama Agustina Febriani (32) ditemukan tewas tergantung di kamar rumah orang tuanya, di Desa Muaradua Kisam, Kecamatan Muaradua Kisam, Selasa 23 Januari 2024 tepat Pukul 11.19 Wib.

Korban yang meninggalkan dua anak itu kali pertama ditemukan kakak kandunganya, Defri (43), yang pagi itu berniat membangunkan korban yang tidak keluar kamar meski sudah pukul 11.00 lebih. Defri memanggil sambil mengetuk-ngetuk kamar namun tidak ada jawaban. Sementara ayah dan ibunya sedang

Karena tidak juga ada respon, Defri berinisiatif melihat kondisi korban melalui jendela luar kamar. Saat menyibak gorden penutup jendela, Defri kaget spontan berteriak minta tolong. “Beberapa kali diketuk dan dipanggil tidak ada sahutan. Saya memeriksa melalui jendela luar kamar. Ketika gorden disibak korban terlihat sudah tergantung dengan posisi kepala miring kekanan dan lidah terjulur,” kata Defri.

Mendengar teriakan Defri warga berdatangan dan segera menurunkan korban. Korban tergantung dengan seutas tali mengikat dileher. Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Muaradua Kisam. SEkitar 15 menit kemudian Tim Puskesmas Kecamatan tiba di lokasi dan langsung memeriksa keadaan korban.

Medis menyatakan korban sudah meninggal duani. Dari keterangan Defri bahwa untuk sementara korban memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri diduga karena mengalam depresi. Namun belum diketahui pasti defresi soal apa hingga korban berbuat nekad.

Kepala Desa Muaradua Kisam, Yoga mengatakan bahwa benar korban pertama kali ditemukan oleh saudaranya DF. Karena saat kejadian korban hanya tinggal seorang diri didal rumah. “Memang saat kejadian, dalam rumah korban sendiri. Ayah dan Ibu korban menjemput cucunya di Desa Tenang,” kata Yoga.

Defresi Masalah Keluarga?

Sebelum ditemukan tewas, Agustina Febriani kerap terlihat murung, melamun dan menyendiri dan seperti orang linglung. “Belakangan ini memang korban nampak seperti orang linglung kerap melamun dan menyendiri di tempat kerja,” kata RY, rekan sesama Bidan di Puskemas Kisam Tinggi.

Menurut RY, korban memang diketahui sedang bermasalah dirumah tangganya. Dia bertengkar dengan suaminya. Karena itu, korban memilih pulang ke Desa asalnya, tempat orang tuanya tinggal di Desa Muaradua Kisam, Kecamatan Muaradua Kisam, OKU Selatan.

Sebagai Bidan Desa di Desa Padang Lai, Kecamatan Kisam Tinggi korban memang jarang masuk di UPT Puskemas Muaradua. Korban meninggalkan dua anak perempuan yang masih kecil-kecil. “Saya kaget dengar kabar ini. Anaknya ada dua orang, satu masih usia sekitar 3 tahun yang sulung masih kelas 3 SD,” katanya.

Kepala UPT Puskesmas Muaradua Kisam Pedri mengatakan bahwa memang korban masih berstatus sebagai Nakes UPT Puskesmas Kisam Tinggi. Dan korban hendak mengajukan pindah dari UPT Puskemas Kisak Tinggi ke UPT Puskesmas Muaradua Kisam, lantaran masalah rumah tangga yang dihadapinya. “Almarhumah, masih sebagai nakes Puskesmas Kisam Tinggi. Mau mengajukan pindah ke Muaradua Kisam, baru via telepon,” katanya. (Red)

DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa, terdekat.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *