Cinta Segitiga Caleg DPR RI Partai Garuda Devara Putri Prananda Habisi Indriyana

Bandung, sinarlampung.co-Devara Putri Prananda (DV), Calon Anggota Legislatif (Caleg) Partai Perindo DPR RI Dapil Jabar IX (Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka) menjadi otak pelaku pembunuhan terhadap Indriyana Dewi Eka Saputri (25). Devara kini ditahan di Polda Jawa Barat bersama pacarnya Didot Alfiansyah (DT), dan Muhammad Reza (MR) selaku eksekutor.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Jules Abraham Abast mengungkapkan DV merupakan caleg yang ikut dalam Pemilu 2024. “Berdasarkan hasil pemeriksaan sejauh ini, tim penyidik mendapatkan informasi memang yang didapatkan seperti itu, tersangka DV turut dalam pesta politik saat ini, sebagai caleg,” jelasnya, Senin 4 Maret 2024.

Menurut Jules DV bersama dengan DT merupakan otak pembunuhan berencana terhadap Indriyana. Keduanya telah menyusun rencana pembunuhan sejak awal Februari 2024. Kemudian tersangka RZ berperan sebagai eksekutor yang membunuh korban menggunakan ikat pinggang di dalam mobil.

Jules, menerangkan ketiga pelaku sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta. Jules menyebut DT dan RZ beralamat di Jakarta Pusat sedangkan DV tinggal di Jakarta Utara. Sementara korban, lanjutnya, tinggal di Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur.

Jules menyebut pihaknya akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi kejiwaan tersangka apakah memiliki gangguan mental seperti psikopat atau tidak. Namun pihaknya memastikan pembunuhan berencana ini terjadi karena latar belakang cinta segitiga.

Selain itu, kata Jules tersangka DT dan DV ingin menguasai harta benda korban. Pihaknya juga telah berhasil mengamankan barang-barang berharga korban yang sempat dijual oleh para tersangka. Di sisi lain, DV mengaku menyesal telah membunuh korban. Sambil menahan tangis, ia menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban dan juga keluarganya sendiri.

Rekontruksi

Dalam Rekonstruksi  di Kabupaten Bogor, dipimpin Direktur Reskrimum Polda Jawa Barat Kombes Surawan, digelar pada Kamis 7 Maret 2024, terungkap Devara Putri Prananda sempat menyamar jadi ojek online usai membunuh Indriana Dewi Eka Saputri.

Devara pura-pura mengantarkan pesanan makanan kepada orang tua Indriana. Akal bulus Devara itu dilakukan demi menutupi jejak pembunuhan Indriana. Supaya orang tua Indriana merasa anaknya baik-baik saja dan tak mencarinya.

Total ada 24 adegan yang direka ulang oleh tersangka Devara, Didot Alfiansyah, dan Muhammad Reza selaku eksekutor. Rekonstruksi menggambarkan perencanaan, pembunuhan, dan adegan setelah membunuh Indriana.

Devara mengantar makanan tersebut ke rumah orang tua Indriana di Jakarta Timur, pada Selasa 20 Februari 3024 malam, tepat setelah Didot dan Reza membunuh Indriana di dalam mobil. Devara berpura-pura menjadi ojek online yang antar makanan seolah-olah pesanan Indriana.

Devara tampak menggunakan helm berwarna oranye dan mengendarai motor. Devara mengirim makanan setelah tersangka Didot Alfiansyah mengirim pesan WhatsApp ‘Done’ sebagai kode bahwa Indriana telah dibunuh. Devara disebut mengirim makanan ke rumah orang tua Indriana seolah-olah korban yang memesan makanan itu.

“Jadi tadi kan setelah korban dieksekusi, kemudian Didot masuk ke dalam mobil dan memberikan kode kepada Devara melalui pesan WA, yang isinya hanya ‘Done’. Kemudian ditanggapi oleh Devara dengan mengantarkan makanan kepada orang tua korban, yang itu seolah-olah itu kiriman dari korban kepada orang tuanya,” kata Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Surawan.

Surawan mengatakan tersangka mengirim makanan kepada orang tua korban merupakan bagian dari skenario Devara dan Didot. Hal itu dilakukan untuk menghindari kecurigaan orang tua korban karena Indriana tidak pulang malam itu.

“Korban tidak memesan makanan, namun itu atas kesepakatan para tersangka dalam perencanaan, ‘Nanti kalau ada pesan WhatsApp ‘Done’ artinya korban sudah meninggal dunia’ sehingga tersangka Devara berpura-pura antar makanan seolah-olah korban memesan makanan untuk orang tuanya,” kata Surawan.

“Tujuannya itu untuk menghindari kecurigaan dari orang tua korban bahwa korban sudah meninggal dunia. Jadi dengan kirim makanan seolah-olah dia masih hidup,” imbuhnya.

Cinta Segi Tiga

Aksi pembunuhan yang didalangi Didot Alfiansyah (DA) dan Devara Putri Prananda (DP) akhirnya terbongkar. Keduanya tega menghabisi nyawa Indriana Dewi Eka Saputri (24) alias Indri, setelah dipicu urusan cinta segitiga.

Didot diketahui merupakan kekasih korban. Tapi ternyata, didot memiliki niat untuk kembali berpacaran dengan Devara. Sebagai syarat keduanya bisa rujuk, Devara lalu meminta Didot supaya melenyapkan Indri dari muka bumi.

Eksekusi kemudian dilakukan pada 20 Februari 2024 di Pelangi Boulevard Cijayanti, Babakanmadang, Kabupaten Bogor. Didot bersama dengan M Reza (MR), pembunuh bayaran yang yang disewa, turun langsung untuk membunuh Indri atas permintaan Devara yang menunggu keduanya di Jakarta.

Setelah Indri tewas karena dijerat ikat pinggang oleh Reza, Didot langsung memberi kabar kepada Devara. Didot bahkan mengirimkan pesan berbunyi ‘done’ kepada kekasihnya ketika memastikan Indri sudah tak lagi bernyawa.

“Saat korban sudah meninggal, selanjutnya tersangka DA mengirim WA kepada tersangka DP dengan tulisan ‘done’,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast saat rilis kasus di Mapolda Jabar, Senin 4 Maret 2024.

Indri yang sudah tidak bernyawa, kemudian dibawa Didot dan Reza ke indekos Devara di Jakarta. Mayatnya kemudian dipindahkan ke sela-sela jok belakang dan tengah, supaya tidak diketahui orang lain.

Mayat Indri kemudian dibuang Didot, Devara dan Reza ke pinggir tebing di Kota Banjar, Jawa Barat dengan kondisi terbungkus selimut. Jasadnya lalu ditemukan seorang pesepeda yang mencium bau busuk menyengat sekitar lokasi penemuan.

Didot, Devara dan Reza sudah ditetapkan menjadi tersangka. Ketiganya terancam dijerat Pasal 340 KUHP, 338 KUHP, dan 365 KUHP ayat 4 tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati.

Devara Alumni SMK 16 Ksatrya

Devara Putri Prananda merupakan warga Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. Sementara Didot Alfiansyah, merupakan warga Tebet, Jakarta Selatan. Kepada penyidik, Devara Putri Prananda dan Didot Alfiansyah mengaku telah berpacaran selama lima tahun.

Melihat biodatanya, Devara Putri Prananda tak mencantumkan riwayat pendidikan tinggi. Ia hanya mencantumkan riwayat pendidikan di SMK Ksatrya antara 2013 hingga 2016. SMK Ksatrya terletak di Jl. Pecetakan Negara No D-232 Cempaka Putih Barat, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Devara Putri Prananda lahir tanggal 28 Maret 1999 ini juga mencantumkan pekerjaannya sebagai karyawan swasta.

Didot dan Indri Satu Kantor

Sementara Didot Alfiansyah bekerja di Jakarta di perusahaan yang sama dengan Indriana Dewi Eka, bahkan satu kantor. Yang membuat warga geram, Didot bisa bekerja di perusahaan tersebut dikabarkan atas jasa Indriana, pacarnya yang kemudian dibunuhnya.

Bahkan tidak hanya itu, mobil milik Indriana pun dikabarkan hingga kini masih berada di tangan Didot. Indriana sempat meminjamkan mobilnya kepada Didot dan belum dikembalikan hingga ia tewas dibunuh oleh orang yang dicintainya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *