Truk Material Seruduk Rumah Kakak Beradik Yatim Piatu di Way Kanan Sopir Sempat Ngabur Kades Cuek

Way Kanan, sinarlampung.co-Rumah kakak beradik yatim piatu, di Jalan Veteran, Tembusan Kediri 3, Kampung Bhakti Negara, Kecamatan Baradatu, Way Kanan, kini dalam rusak akibat dihantam truk muatan material proyek pembangunan Kampung Bhakti Negara. Ironisnya, sopir truk dan Kepala Desa, terkesan lepas tangan, dan justru tidak punya empati kepada warganya yang kini harus tinggal di kandang ayam tetangga yang belum terisi ayam.

Hengky Aprino (24) kakak tertua dari tiga adiknya itu membenarkan bahwa mereka kini tinggal di kandang ayam tetangganya yang belum dihuni ayam. ”Kami sekarang numpang tidur di kandang ayam tetangga yang belum terpakai,” Hengky kepada wartawan Radarlampung, di Way Kanan.

Hengky menceritakan rumahnya di Jalan Veteran, Tembusan Kediri 3, Kampung Bhakti Negara, Kecamatan Baradatu, rusak akibat dihantam truk, Selasa, 26 Maret 2024 lalu. Truk yang menghantam rumah itu mengangkut material pembangunan di kampung. Namun Hingga saat ini, belum ada bantuan untuk membantu kakak beradik yatim piatu, yang belum genap 40 hari kehilangan ayah mereka.

Menurut Hengky Aprino, saat itu, mesin truk tiba-tiba mati. Lalu kendaraan tidak bisa dikendalikan dan menghamtan kediaman mereka. ”Saat kejadian, adik saya sedag tidur di ruang tamu. Dia selamat. Hanya luka tertimpa reruntuhan genteng dan perabotan rumah,” kata Hengky.

Lalu Hengky sudah berusaha menemui kepala kampung. Namun hanya sanggup membantu 10 sak semen. Sementara, rumah yang dihantam truk tersebut tidak bisa digunakan lagi. Dapur rumah yang tertabrak, kayunya terhubung dengan bangunan utama dan tidak bisa digunakan lagi. ”Saya sebenarnya bingung mau ngadu kemana. Saya menemui kepala kampung. Katanya bicara sama sopirnya (sopir truk, Red) saja,” ujarnya.

Hengki kemudian menemui anggota DPRD Way Kanan terpilih Holid Hasbaba dan menceritakan apa yang dialaminya. Hengki kemudian diajak untuk dipertemukan dengan supir truk itu. Dan sang Supir truk menyatakan siap menganti semua barang yang rusak. Termasuk satu unit sepeda motor Mio Sholu, televisi, dan perabot rumah tangga.

Termasuk juga perbaikan rumah. Namun supir truk meminta sama-sama membayar upah tukang. ”Supir itu siap ganti semua barang setelah rumah jadi lagi. Tetapi untuk bangun rumah, bayar tukangnya dia minta separuh-separuh,” ungkapnya.

Atas kasus itu, Wakil Ketua DPRD Way Kanan Romli berharap kepala kampung ikut bertanggung jawab. Apalagi peristiwa yang dialami kakak beradik yatim piatu yang merupakan warganya. “Seharusnya sebelum mobil itu pergi atau saat kejadian menghantam rumah, diselesaikan dulu persoalan itu dengan korban,” kata Romli.

Sementara Kepala Kampung Bhakti Negara Abadi Ginting belum merespon konfimasi wartawan. Dihubungi Sabtu siang, 30 Maret 2024, Kepala Kampung belum merespon. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *