Ketua LSM dan Oknum Wartawan Yang Terjaring OTT Peras Kades Wanita Tersangka, Apdesi Dukung Polres Tanggamus?

Tanggamus, sinarlampung.co-Pasca viral kabar ditangkapnya Ketua Ketua LSM Yayasan Pengembangan Kesejahteraan Masyarakat (YPPKM) Kabupaten Tanggamus Adi Putra Amril dan rekannya Redi, wartawan media onilne, resmi ditetapkan sebagai tersangka dugaan pemerasan kepada kepada Kepada Pekon (Kepala Desa,red) Pardasuka, Kecamatan Kota Agung, Alawiyah. Sejumlag Kepala Desa Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, mendatangi Polres Lampung Timur, Selasa 2 April 2024.

Adi Putra Amril, selama ini dikenal vokal dan banyak menyuarakan berbagai persoalan yang berhubungan dengan korupsi dan pelayanan publik di Tanggamus. Dari jejak digital Adi Putra Amril juga kerap melakukan unjukrasa menyuarakan korupsi, salah satunya korupsi AKI PLTS di Pematang Sawa.

“Kasus dugaan pemerasan terhadap kepala pekon Pardasuka Alawiyah yang dilakukan oleh oknum LSM saat ini masih terus didalami oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tanggamus. Saat ini kedua terduga pelaku yaitu, AP dan Rd masih menjalani serangkaian pemeriksaan di Satreskrim Polres Tanggamus,” kata sumber di Polres Tanggamus.

Bahkan, berdasarkan informasi Polres Tanggamus, kedua pria yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) di salah satu rumah di wilayah Kecamatan Gisting itu, AP dan RD resmi menyandang status tersangka. Namun Kasatreskrim Polres Tanggamus Iptu Muhammad Jihad Fajar Balman belum memberikan keterangan resmi mengenai penetapan tersangka kedua pria yang di OTT tersebut.

Hal yang sama disampaikan Kasi Humas Polres Tanggamus, AKP M Yusuf yang dikonfirmasi mengtakan belum bisa menjelaskan secara detail prihal penetapan tersangka dari dua pria yang dilakukan OTT tersebut. “Saya belum dapat infonya, hanya denger-denger aja, karena belum laporan resminya,” kata M Yusuf.

Dikunjungi Para Kades

Kedatangan rombongan kepala pekon dikomandoi DPC Apdesi Tanggamus bergantian alias silih berganti sejak pagi hingga sore hari, Mereka menyatakan memberikan dukungan moril kepada Kepala Pekon Pardasuka Alawiyah yang telah menjadi korban dugaan pemerasan oleh oknum LSM dan wartawan.

Dari rombongan Kakon yang datang ke Mapolres Tanggamus, tampak Kepala Pekon Negara Batin Mirza yang juga Ketua DPC Apdesi Tanggamus, Sekretaris DPC Apdesi Tanggamus yang juga Kakon Suka Agung Kecamatan Bulok, Sumadi, Bendahara Apdesi Tanggamus yang juga Kakon Teba Bunuk Kecamatan Kotaagung Barat, Selamat Putra Yadin. Lalu tampak pula,Kakon Kota Agung Neneng Rohani, Kakon Kusa Katrino,Kakon Payung, Kakon Kelungu dan Kakon Waynipah Apriyal.

Sekretaris Apdesi Tanggamus Sumadi mengatakan bahwa, kedatangan sejumlah Kakon ke Mapolres Tanggamus untuk memberikan dukungan moral kepada Kakon Pardasuka Alawiyah. “Kedatangan rekan-rekan kakon dari pagi ini, untuk memberikan support bahwa ibu Kakon Pardasuka ini tidak sendirian. Kalau ada anggota kami yang dibawa tentu akan kami dampingi, tetap semangat untuk ibu Kakon Pardasuka,” kata Sumadi.

Terkait kronologis dugaan pemerasan hingga terjadi penangkapan Sumadi mengaku belum mendapat kronologis lengkapnya. “Kalau kronologi singkat bisa dilihat di video yang telah beredar. Yang jelas kami belum bisa menceritakan mengenai kronologi karena ini masih dalam tahap proses pemeriksaan,” kata Sumadi.

Terkait sikap Apdesi Tanggamus, Sumadi mengatakan Apdesi akan memberikan bantuan hukum jika memang diperlukan. “Kita lihat perkembangan ke depannya seperti apa, kalau memang dirasa perlu, tentu akan kami siapkan penasehat hukum,” ujar Sumadi.

Atas nama DPC Apdesi Tanggamus, Sumadi juga mengucapkan terimakasih kepada Tekab 308 Satreskrim Polres Tanggamus yang sudah melakukan pengungkapan dugaan tindak pidana pemerasan. “Kami ucapkan ribuan terimaksih kepada Tekab 308 Satreskrim Polres Tanggamus yang sudah mengungkap termasuk melindungi kami selalu kepala pekon. Sukses terus Tekab 308 Satreskrim Polres Tanggamus,” katanya.

Sumadi menambahkan bahwa, sebenarnya pihaknya tidak menginginkan kejadian serupa terulang kembali. Maka dari itu dirinya berharap hal ini dijadikan pembelajaran sehingga hubungan media, insan pers dan LSM dapat terjalin dengan harmonis.

“Harapan kami sebenarnya bisa terus bersinergi dan berkomunikasi dengan baik agar tidak timbul perpecahan. Media inikan selaku mitra dan kontrol sosial dan kami para kakon ini bukan manusia sempurna, yang pasti kami mempunyai tujuan untuk membangun pekon wilayah kami untuk lebih baik kedepannya,” katanya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *