Istri Yang Dibacok Kapak Suaminya H+1 Lebaran di Lampung Timur Ikut Tewas

Lampung Timur, sinarlampung.co-Sugiarti (54) istri yang dibacok Sugito (60) Suaminya menggunakan kapak akhirnya ikut tewas setelah sempat kritis 10 hari menjalani perawatan di Rumah Sakit di Bandar Lampung. Sugiarti luka berat di bagian kepala, Kamis 11 April 2024. Sementara Sugito, tewas tak lama setelah kejadian karena menenggak racun rumput jenis Gramaxone usai melukai istrinya.

“Korban Sugiarti meninggal pada Kamis 11 April 2024 sekitar pukul 04.00 Wib. Jenazah langsung dibawa ke rumah kerabat di Desa Brawijaya dan dimakamkan pukul 09.00 wib pagi. Sekitar 10 hari dirawat luka di kepala,” kata tetangga korban, Bambang, warga Desa Brawijaya, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur.

Menurut Bambang, Suami-istri Sugito dan Sugiarti itu sebelumnya dalah warga Desa Brawijaya, Kecamatan Sekampung Udi. Kemudian pindah ke dusun Simpang Kayat, Desa bandar Agung, Kecamatan Bandar Sribhawono. “Makanya pihak keluarga minta keduanya dimakamkan kembali ke Desa Brawijaya,” katanya.

Sebelumnya, Sugito, membacok kepala istrinya dengan Kampak, di Dusun Simpang Kayat, Desa Bandar agung, Kecamatan Bandar Sribhawono, Kabupaten Lampung Timur. Usai melukai istrinya, pelaku lalu menengak obat rumput, Minggu 31 Maret 24 pukul 03.30 Wib dini hari saat warga sedang menjalankan ibadah makan sahur.

Dirumah itu, Sugito tinggal bersama Sugiarti, dan satu putranya yang masih kelas 3 SMP. Saat Gito membacok bagian kepala dan lengan Sugi hingga terkapar. Sang anak kaget saat bangun hendak makan sahur mendapatinya ibunya sudah tidak berdaya dan berlumuran darah.

Sementara Ayahnya terlihat masih memegang sebilah Kapak yang diduga dipakai untuk melukai ibunya. Sang anak spontan menendang ayahnya. Pelaku lalu keluar rumah dan meminum racun berupa cairan obat rumput, dan ikut terkapar tidak sadarkan diri.

Tetangga korban menyebutkan warga tidak mendengan apa-apa, jadi tidak ada yang tahu kejadiannya. “Kejadian saat makan sahur. Tidak ada satupun warga yang mengetahui. Tidak ada suara apapun, kami enggak curiga sama sekali,” Sujarno.

Menurut Sujarno, warga baru mengetahui suami istri itu sudah tergeletak tak sadarkan diri dan mengalami kritis. ”Kemudian dibawa ke rumah sakit di Sribhawono, tapi infonya yang mbokde Sugi dirujuk ke Bandar Lampung karena luka bacokannya cukup parah yang di kepala,” ujarnya.

Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab terjadinya pembacokan suami kepada istrinya tersebut. Pihak kepolisian Polsek Bandar Sribhawono telah mengamankan lokasi dengan memasang police line. Aparat Polsek Bandar Sribawono kemudian menghentikan proses penyelidikan, karena pelaku sang suami meninggal dunia.

Kapolres Lampung Timur, AKBP M Rizal Muchtar didampingi Kapolsek Bandar Sribawono, AKP Syamsu Rizal mengatakan bahwa Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) itu awalnya diketahui oleh anak korban insial AD.

Sang anak terbangun karena mendengar suara teriakan minta tolong ibu kandungnya insial SI (55). “Anak korban terkejut saat mendapati ibunya sudah tergeletak bersimbah darah, sementara ayahnya juga tergeletak dengan kondisi mulutnya mengeluarkan cairan busa,” kata Rizal.

Warga sekitar yang mendengar teriakan anak korban segera membawa suami-istri itu ke rumah sakit, dan menghubungi polisi. Polisi yang datang ke rumah tersebut mengamankan barang bukti berupa pisau pisau yang diduga dipakai menganiaya istri dan kemasan obat pembasmi rumput. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *