Bandar Lampung, sinarlampung.co-Proyek pembangunan embung di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) melalui Badan Layanan Umum (BLU) Tahun Anggaran 2023 Rp3.368.925.000,00 diduga bermasalah. Selain indikasi kualitas tak sesuai, dan rawan tak berfungsi dengan baik.
Informasi di lokasi proyek embung menyebutkan pelaksanaan pekerjaan pembangunan diketahui adalah CV. Galih Pratama Jaya selaku perusahaan pemenang tender. “Survei kita di lapangan bahwa kualitas pekerjaan pembangunan dinilai memiliki kualitas yang rendah. Kami menduga kontraktor pelaksana menggunakan material yang tidak sesuai standar mutu pembangunan, dan khususnya bagian bangunan konstruksi tampungan air juga diragukan ketahanannya,” kata Ketua LSM Pematank, Suadi Romli, Rabu 24 April 2024.
Menurut Suadi Romli, buruknya kualitas embun itu sudah disorot sejak November 2023 lalu. “Tapi sepertinya tak digubris. Padahl kasat mata pelaksanaan proyek ini hanya sebagai ajang untuk menghambur-hamburkan anggaran dan tidak mustahil para pihak yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan akan menuai bancakan, sebagai keuntungan dari pekerjaan itu,” katanya.
Menurut Romli, banguan tak sesuai bestek. Sejak awal pengerjaan semen yang digunakan ditengarai tidak ber SNI. Proyek yang bersumber dari dana BLU tahun 2023, merupakan proyek Kementerian Agama, dan menjadi pertanyaan ketika tidak adanya pengawasan. “Kita akan laporkan proyek sarat korupsi itu ke penegak hukum. Meski kita juga heran Aparat Penegak Hukum diam saja seakan tidak melihat, padahal nilainya sangat besar,” ucapnya.
Untuk diketahui, pembangunan embung dalam kegiatan Penataan Akses Jalan Masuk Area Fakultas Adab, Psikologi dan Sains dan Teknologi di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN-RIL) melalui Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Agama RI Tahun 2023 sebesar Rp. 3.368.925.000,00 yang dikerjakan oleh CV. Galih Pratama Jaya dengan Nomor Kontrak/SPMK : B/UN.16/PK/KS.01.1/08/2023.
Sementara pihak CV Galih Pratama Jaya, melalui seorang bernama Martha menanggapi konfirmasi wartawan tanggal 20 November 2023 mengaku tidak mengerti apa yang persoalkan terkait pekerjaan embung tersebut. “Saya bingung mau kasih statement apa, sementara saya gak ngerti yang di maksud dalam berita itu apa,” kata Martha melalui telepon WhatsApp, Senin 20 November 2023.
Terkait masalah pekerjaan embung, Martha jusru balik bertanya kepada Wartawan bahwa bagian mana pekerjaan embung yang dianggap tidak benar dalam pemberitaan itu. “Yang dimaksud salah dalam pekerjaan itu yang bagian mananya. Dan jika pekerjaan itu tidak menggunakan Material yang benar itu dimananya saya juga mau tahu. Nanti baru saya jawab setelah saya tau dulu apa yang di maksud,” kata Martha. (Red)
Tinggalkan Balasan