Bandar Lampung, sinarlampung.co-Ratusan pelanggan Perusahaan Daerah Air Mimun (PDAM) Way Rilau, Kota Bandar Lampung, di Keluarahan Kaliawi resah akibat kesulitan air. Pasalnya sudah lebih dari 10 hari air PDAM mati tap solusi, terutama di Jalan Cut Nyak Dien, RT 018 LK 11, Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, Selasa 11 Juni 2024.

“Sudah lebih dari 10 hari PAM mati. Kami sudah laporan, bolak balik ke kantor PDAM War Rilau, tapi tidak ada tanggapan. Warga sampe bingung mau dapet Aer dari mana. Giliran telat bayar diputus. Ini bagaimana coba,” kata Warga, kepada sinarlampung.co.
Menurutnya, selama PDAM mati warga membeli air, dan sebagaian ada yang dapat bantuan tetangga yang punya sumur bor. Ada juga bantuan dari PDAM cuma satu mobil sehari, dibagi segitu banyak warga.
Tapi tidak mungkin membantu seluruh warga. Paling tetangga sekitar. Tolongban gimana kami mencari air. Hingga kini kami tidak diberitahu ada apa dan kenapa PDAM Mati. Bantuan satu mobil satu hari itu juga jarang. Satu rumah dapat satu jetigen atau satu ember,” katanya.
Kekecewaan juga diakui warga lainya, mereka tak mendapatkan pemberitahuan dari pihak perusahaan daerah tersebut atas tak mengalirnya air bersih PDAM Way Rilau di lingkunggannya, Kelurahan Kaliawi, Tanjungkarang Pusat. Sebagai pelanggan air bersih PDAM Way Rilau sangat kecewa atas pelayanan PDAM Way Rilau.
Seharusnya pihak perusahaan penyedia air bersih memberikan informasi kepada warga atas masalah ini. “Kami sudah 10 hari lebih kesulitan air bersih, mau nyari kemana. Inikan untuk keperluan sehari-hari, yang sudah jelas mengandalkan air bersih dari PDAM,” katanya. Dia mengatakan bingung mencari air bersih buat mandi.
Informasi sinarlampung.co menyebutkan PDAM Way Rilau sedang melakukan perbaikan pipa jaringan distribusi utama (JDU) di Jalan Kartini sejak Jumat 10 Mei 2024.
Direktur Tehnik PDAM Way Rilau Indra Utama Alam mengatakan memang benar ada kebocoran pipa jaringan distribusi utama, akibat kelalaian pekerjaan yang dilakukan pihak pemborong pemasangan penangkal petir untuk Bank Swasta di Jalan Kartini
“Pipa FGRP diameter 400 mm terkena alat bor untuk pemasangan penangkal petir yang dikerjakan oleh pekerja sehingga berakibat bocor pipa tersebut berdampak terhadap pelayanan di wilayah zone 145 meliputi Tanjungkarang Timur, Tanjungkarang Pusat, Enggal, Garuntang,”katanya kepada wartawan Minggu 12 Mei 2024 lalu.
Akibatnya ada penghentian sementara aliran air bersih PDAM Way Rilau ke masyarakat, selama pekerjaan berlangsung untuk distribusi ke pelanggan akan mengalami gangguan, pihak PDAM Way Rilau memohon maaf atas ketidaknyamanan. “Setelah kejadian tersebut mereka pihak pengebor secara lisan kemarin sudah datang meminta maaf atas kelalaian dalam melakukan pengeboran yang mengakibatkan Kebocoran,” katanya. (Red)
Tinggalkan Balasan