Kadis Damkar Kota Dikabarkan Ngamuk dan Tampar Anak Buah Sempat Geger Disaksikan Banyak Orang, Tiga Jam Rio Buat Pernyataan Membantah

Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Bandar Lampung, Antoni Irawan, SSTP, MM, diduga menampar stafnya bernama Rio Arafat. Peristiwa itu terjadi sesaat setelah Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, selesai melakukan kunjungan ke kantor Damkar, Selasa 11 Juni 2024.

Stafnya Honor Damkar Kota Bandar Lampung bernama Rio Arafat yang menjadi korban (kanan). Surat pernytaan tiga jam setelah kejadian (Kiri)

Informasi yang diterima wartawan menyebutkan sekitar pukul 13.15 WIB, Walikota Eva Dwiana meninggalkan kantor Damkar dan semua pejabat serta staf dan pegawai honor melepas Walikota dihalaman kantor. Baru beberapa menit rombongan Walikota Bandar Lampung pergi, Antoni memanggil Rio.

Dengan nada tinggi Kepala Damkar itu marah kepada pegawai honorer yang disebut-sebut masih keluarga Wakil Walikota Bandar Lampung itu. Tidak puas dengan melampiaskan amarah melalui perkataan, tangan Antoni pun melayang. Peristiwa itu disaksikan banyak pegawai lainnya.

Rio yang ditampar dimuka umum sempat memberi perlawanan. Bahkan, informasinya, Antoni sampai membuka baju dan siap berlaga habis-habisan di lapangan kantor Damkar itu. Aksi pemukulan dan mempermalukan anak uah di depan umum itu, cepat dilerai oleh belasan pegawai Damkar Kota Bandar Lampung.

Sumber di Kantor Damkar menyebutkan kemaran Kepala Damkar itu dipicu Rio Arafat yang ditugaskan di pos Kecamatan Kedamaian, jarang aktif. Dan Rio menyatakan ke kawan-kawannya bila Kadis Damkar tidak mungkin berani memecatnya karena dia keluarga Wakil Walikota Bandar Lampung.

Usai kejadian itu, Antoni Irawan langsung mengeluarkan surat perintah tugas (SPT) baru untuk Rio Arafat. Pegawai honorer itu ditarik dari tempat tugas lamanya di pos Kecamatan Kedamaian dengan menjadi staf sekretariat Damkar mulai Rabu 12 Juni 2024. Dengan ditarik menjadi staf, dipastikan Rio akan kehilangan haknya, yaitu berupa uang resting sebesar Rp1 juta sebulan dan uang piket Rp800.000.

Pasca kejadian Rio dipanggil keruang Kepala Damkar. Antoni Irawan, yang dikonfirmasi wartawan mengenai kasus itu belum merespon. Sementara Rio Arafat akan melaporkan kasus penganiayaan yang dialaminya ke Polresta Bandar Lampung. Ironisnya Rio yang dikonfirmasi wartawan justru membantah dan tidak mengakui adanya dugaan penamparan itu. “Gak ada bang,” singkat Rio saat ditanya soal penamparan.

Kepala Inspektorat Kota Bandar Lampung Robi Suliska Sobri mengaku belum mengetahui adanya peristiwa itu. “Belum tahu, Saya cari info dulu,” katanya.

Rio Buat Pernyataan

Sekitar tiga jam pasca peristiwa yang terjadi sekira pukul 14.30-an, Rio Arafat membuat surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai Rp 10.000. Surat tersebut berisi membantah terkait beredarnya pemberitaan bahwa saya diduga menerima kekerasan dari Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung (Bpk Antoni Irawan).

“Saya membantah bahwa kejadian kekerasan itu tidak pernah terjadi (hoax). Saya cuma ditegur dan dipanggil karena memang kesalahan saya seperti tidak melaksanakan piket jaga, telat saat masuk piket jaga, berpenampilan tidak rapi dan lain-lain, dan saya siap memperbaiki diri,” tulis pernyataan Rio.

“Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguh-sungguhnya dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun dan saya siap mempertanggungjawabkan pernyataan saya ini, terimakasih,” tulisnya.

Sumber di Kantor Damkar menyebutkan diduga kuat Rio Arafat membuat surat pernyataan tersebut dalam tekanan. Pasalnya pasca kejadian penamparan yang dilerai oleh belasan pegawai lain itu Rio dibawa ke sebuah ruangan lain yang juga diikuti sekretaris dan seorang kepala bidang. Lalu Rio pulang ke rumah.

Sekitar pukul 15.30-an, Rio dijemput di rumahnya dan dibawa kembali ke Markas Tendean. Dalam sebuah ruangan, ia dihadapkan pada kepala dinas dan beberapa petinggi Damkarmat. Saat itulah dia membuat surat pernyataan tersebut, dibuat untuk membantah pemberitaan yang beredar, karena banyak wartawn melakukan konfirmasi.

Rio dipanggil dan beberapa pejabat dan pegawai dinas itu juga mendapat perintah khusus untuk melakukan aksi tutup mulut atas apa yang telah terjadi sebelumnya. “Biasalah, namanya Komandan kan harus bersih tangannya. Jadi ya bawahanlah yang mesti cuciin tangannya,” kata mantan pegawai Damkar  kepada wartawan.

Ada Temuan BPK

Menurutnya belakangan ini memang Kepala Damkarmat Kota Bandar Lampung tengah pusing berat akibat adanya temuan BPK RI Perwakilan Lampung pada penggunaan anggaran BBM yang tidak sesuai ketentuan. “Lagi pusing bos itu. Ada temuan BPK. Kalau tidak salah lebih dari Rp175 jutaan-lah. Konkretnya nggak ada yang tahu, karena yang tahu ya hanya kepala damkarmat aja. Sampeyan mau tanya ke sekretaris atau kabid juga percuma, mereka nggak ada yang tahu persis. Yang jelas, ini penyimpangan terjadi pada anggaran tahun 2023 kemarin,” katanya.

Berikut Surat Pernyataan Rio

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nam : Rio Arafat

Tempat Tugas: Pos Jaga Pemadam Kebakaran Kecamatan Kedamaian.

Terkait beredarnya pemberitaan bahwa saya diduga menerima kekerasan dari Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung (Bpk Antoni Irawan), saya membantah bahwa kejadian kekerasan itu tidak pernah terjadi (hoax). Saya cuma ditegur dan dipanggil karena memang kesalahan saya seperti tidak melaksanakan piket jaga, telat saat masuk piket jaga, berpenampilan tidak rapi dan lain-lain, dan saya siap memperbaiki diri.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguh-sungguhnya dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun dan saya siap mempertanggungjawabkan pernyataan saya ini, terimakasih. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *