Warga Pasang Banner Resmen Khadafi Camat Buay Bahuga Ngamuk Dan Memaki Relawan Emak Emak

Waykanan, sinarlampung.co-Oknum Camat Buay Bahuga, Kabupaten Way Kanan, Edi Alamsyah, mengamuk dan memaki maki seorang ibu rumah tangga, warganya lantaran memasang banner Resmen Khadafi, salah satu Bakal Calon (Balon) Bupati Way Kanan Priode 2024-2029 di daerahnya. Diduga sang Camat punya jago lain untuk kontestan Pilkada Way Kanan mendatang, Rabu 17 Juli 2024.

Edi Alamsyah terlihat mengamuk dan memarahi emak-emak itu, lantran memasang benner salah satu Balon Bupati disalah satu gardu pos ronda yang dibangun mandiri oleh masyarakat. Sang Camat langsung memerintahkan perangkatnya untuk mencopot banner tersebut.

Karena merasa heran, Emak-emak itu mencoba menanyakan apa alasan Pak Camat mencopot banner yang dia pasang di gardu yang berdiri dilahan pribadi miliknya itu. ”Saya tanya, eh malah Pak Camat Buay Bahuga tersebut mengamuk dan memaki saya. Dia mengatakan bahwa apa hak kamu memesang benner tanpa izin di tempat umum. Dia ngomong nada tinggi sambil menunjuk-nunjuk muka saya,” kata korban.

Bahkan, sang wanita merasa sakit hati dan tidak senang, karena sang Camat mengeluarkan kalimat menuding dirinya adalah pasangan kumpul kebu. “Dia menuduh saya pasangan kumpul kebo tanpa nikah,, dan hal ini saya tidak terima,” ucapnya berlinang.

Aksi camat dinilai arogan itu juga viral dalam video yang tersebar di akun whatshapp, dan media sosial. Dalam Video berdurasi 57 detik itu, Oknum Camat yang diketahui bernama Edi Alamsyah, mengamuk lantaran tidak terima ada warganya yang memasang benner Bakal Calon Bupati lain di daerahnya dan EA menantang suami ibu muda tersebut. Bahkan dalam videoitu sang Camat Buay Bahuga menuduh ibu muda tersebut merupakan pasangan kumpul kebo tanpa nikah dengan pria yang disebutnya bernama Riko.

Dalam video ke dua berdurasi 36 detik, percekcokan berlanjut ketika suami Ibu muda tersebut tiba dilokasi. Camat Buay Bahuga semakin mengamuk dan meracau tidak karuan dan mengancam akan memenjarakan pasangan suami istri tersebut ke polisi lantaran memasang benner bakal calon Bupati yang bukan pilhan sang Camat.

Aksi mengamuk Camat Buay Bahuga ini bukan kali pertama, Bulan lalu Edi Alamsyah itu juga pernah mengamuk di Daerah Kecamatan Buay Bahuga karena hal serupa. Dia tidak terima jika di daerahnya ada masyarakat yang memasang benner Bakal Calon Bupati lainya yang tidak sesuai dengan pilihan hati sang Camat.

Koordinator Relawan Resmen Kadapi dr. Aldo Aprizo membenarkan adanya kasus tersebut. Dia mengatakan peristiwa tersebut terjadi di sebuah gardu di kecamatan Buay Bahuga, Kamis 13 Juni 2024 lalu. “Ya betul, banner kita dicopot terjadi di kecamatan Buay Bahuga. Laporan yang masuk ke kami dari tim yang ada di lapangan, banner dicopot atas instruksi Camat Buay Bahuga ke para aparat kampung,” kata Aldo.

“Apa urusannya dengan camat mengurusi banner, kan ada petugas lain (Bawaslu, Red) jika mau menegur pemasangan banner. Karena setahu kami tahapan pilkada ini kan belum ada, tapi kenapa camat yang sok-sok inisiatif menertibkan. Apakah ini ada upaya intimidasi untuk menghalangi gerak tim Relawan Kadapi,” kata Aldo

Menurut Aldo, meski dilakukan intimidasi, tim Relawan Resmen Kadapi tidak gentar, “Tim tidak gentar meski diintimidasi tim Kadapi semakin semangat. Mengapa kok urusannya sama camat? Kalau ini memang itu menyalahi aturan dan memang melanggar aturan, ya petugas yang berwenang saja yang mencopot bukan camat. Sedangkan tahapan pilkada belum mulai saat ini,” Ujar Aldo.

Aldo menyatakan sebenarnya pencopotan banner sudah terjadi sejak seminggu yang lalu. Tapi oleh relawan kemudian dipasang lagi di gardu tersebut. Dan kemudian dicopot lagi. “Kami meminta Mendagri untuk segera memberikan sanksi terhadap aparatur yang terindikasi tidak netral dalam pilkada 2024,” katanya.

Sementara Tokoh masyarakat Lampung Alzier Dianis Thabrani meminta Camat Bahuga Way Kanan agar di copot karena di anggap telah mencopot baner calon Bupati Way Kanan Resmen Kadafi. ”Kalau memang terbukti yang melakukan perintah untuk lakukan pencopotan banner calon Bupati Resmen Kadafi di Way Kanan maka oknum camat itu wajib di copot,” ujar Alzier Rabu 17 Juli 2024.

Alzier meminta Bupati Way Kanan selaku pimpinan daerah dan atasan si oknum Camat agar dapat melakukan tindakan tegas, dan tidak diam saja seolah membiarkan kelakukan anak buahnya yang tidak mengerti aturan. ”Bupati Way Kanan selaku pimpinan oknum camat agar jangan diam saja seolah menyetujui tindakan anak buanhnya yang langgar aturan ini,” kata Alzier. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *