Natar, sinarlampung.co-Mobil taxsi online, jenis Daihatsu Sigra putih BE-1170-TD, dikemudikan Beni Martawani (48), dengan penumpang Detia Febri (34), Ahmad Adel (14), Ahmad Azizi (10), dan Racel (15), ringsek teseret Kereta Api (KA) Babaranjan Baratarahan, di Km 20+5 perlintasan resmi tak terjaga Jalan Sebiay Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Minggu 4 Agustus 2024 sekitar pukul 12.21 WIB.
Akibatnya, lima penumpang dan sopir cidera luka-luka. Sigra itu terseret hingga 50 meter, dari pintu perlintasan oleh KA Baratarahan 3007 yang beroperasi dengan rute Tanjung Enim Baru-Tarahan. “KA Baratarahan 3007 menabrak minibus di Km 20+5, pada petak jalan antara Stasiun Gedung Ratu dan Stasiun Labuhanratu. Berdasarkan laporan, awak KA Baratarahan sudah membunyikan semboyan 35 (suling/klakson) sebagai tanda peringatan sebelum melintasi perlintasan,” kata Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjung Karang, Azhar Zaki Assjari
Menurutnya, meski sudah membunyikan semboyan 35, namun seperti pengemudi mobil tidak mendengar kereta yang sudah dekat. “Sepertinya pengemudi minibus tidak melihat atau mendengar kereta yang mendekat. Akibatnya, minibus tersebut tertabrak, terpental, dan terseret sekitar 50 meter dari lokasi perlintasan,” katanya.
Para korban, sopir Beni Martawani, Detia Febri, Ahmad Adel, Ahmad Azizi, dan Racel, dilarikan kerumah sakit. “Saat ini pihak berwenang sedang melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti dan kronologi lengkap insiden tersebut,” tambahnya.
Perlintasan Beranti Agung
Medio SElasa 25 Juni 2024 lalu, satu penumpang mobil Inova tewas setelah mobil Kijang Innova BE-1147-UX ditabrak kereta api penumpang yang melintas dari arah Tegineneng menuju Tanjung Karang, di perlintasan kereta api Dusun Branti Agung, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Selasa, 25 Juni 2024, sekitar pukul 12.30 WIB.
Saat itu, mobil Kijang Innova melaju dari arah Pasar Branti menuju jalan lintas Sumatera Depan Bandara Raden Intan. Dan saat tiba di perlintasan rel kereta api itu, mobil tidak mengindahkan petugas Pos Rel Kereta, bersamaan dengan palang penutup jalan sudah diturunkan.
Namun, pengemudi tetap melanjutkan perjalanan dengan kecepatan rendah tanpa membuka kaca mobil, sehingga tidak mendengar peringatan petugas dan suara bel kereta. Akibatnya, mobil tersebut tertabrak kereta api penumpang dan terseret sejauh kurang lebih 5 meter dari lokasi awal.
Akibatnya, satu orang meninggal dunia di tempat yaitu Yunia Ningsih, warga Jalan Melati, Kelurahan Pringsewu, Kecamatan Pringsewu. Sementara, 2 penumpang lainnya mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Medika, Natar.
Bus Terseret Kereta di Martapura
Medio Mei 2024 lalu, KA jurusan Lampung-Sumsel juga menabrak Bus Putra Sulung plat BE-7037-FU di KM 193, Jalan Way Pisang, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Minggu 21 April 2024, sekira pukul 13.10 WIB, siang.
Satu penumpang bus tewas di lokasi kejadian, tiga orang kritis, dan 15 orang luka-luka. KAI Divre IV Tanjungkarang melakukan evakuasi para korban ke RSUD Martapura, dan baru rampung pukul 15.24 WIB sore. (Red)
Tinggalkan Balasan