Anggaran Gaji Petugas Kebersihan DLH Tubaba 2024 Hilang Ratusan Juta

Tulang Bawang Barat, sinarlampung.co – Anggaran miliaran rupiah belanja barang dan jasa di Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) Tulang Bawang Barat (Tubaba) Tahun Anggaran (TA) 2024 mengarah kepada dugaan mark up dan fiktif. Indikasi ini terjadi pada 12 paket kegiatan belanja barang dan jasa yang dilaksanakan dengan metode pemilihan pengadaan langsung dan swakelola.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari situs resmi Sirup LKPP, pada 2024 DLHD Tubaba menganggarkan Rp1.164.302.000 yang dipusatkan pada 12 paket belanja barang dan jasa, termasuk belanja gaji petugas kebersihan. Namun dalam prosesnya, didapati sejumlah kejanggalan sebagaimana penelusuran tim media ini.

Salah satunya adalah paket Pekerjaan Petugas kebersihan dengan anggaran senilai Rp622.200.000 yang dilaksanakan melalui metode pemilihan langsung. Besaran anggaran tersebut dipergunakan untuk menggaji 23 orang petugas kebersihan. Setiap orang digaji Rp850.000 per bulan dengan masa pekerjaaan selama setahun.

Namun dalam pelaksanaannya, terdapat selisih bayar pada anggaran gaji petugas kebersihan tersebut. Apabila diakumulasi secara keseluruhan, gaji bulanan dikali total anggota petugas kebersihan, akan diperoleh hasil yang tidak sesuai atau tidak mencapai target pagu anggaran yang digelontorkan.

Berdasarkan penghitungan, dari pagu anggaran sebesar Rp622.200.000 terdapat selisih pembayaran sekitar Rp387.600.000. Sederhananya, 23 orang × Rp850.000 × 12 bulan = Rp234.600.000. Rp622.200.000 – Rp234.600.000 = Rp387.600.000.

Wanto, salah seorang Petugas Kebersihan Pasar Mulya Asri mengaku bahwasanya Petugas Kebersihan ditugaskan langsung oleh Dinas Lingkungan Hidup dengan gaji bulanan. “Yang gaji Dinas 850 ribu sebulan langsung di transfer ke rekening,” kata dia.

Dirinya menjelaskan bahwa Petugas Kebersihan berjumlah sekitar 23 orang yang merupakan Petugas Kebersihan pasar dan Petugas Kebersihan di jalan Protokol.
“Di pasar Mulya Asri 4 orang, Pasar Daya murni 4 orang, Pasar Panaragan Jaya 4 orang, Pasar Pulung Kencana 4 orang, di jalan-alan ada sendiri seluruhnya 7 orang,” urainya.

Selain anggaran gaji Petugas Kebersihan yang hilang lebih dari separuh tersebut, anggaran dari 12 paket belanja DLH Tubaba 2204 yang patut dicurigai adalah anggaran pemeliharaan alat berat atau excavator yakni senilai Rp20 juta. Meski telah dianggarkan, kegiatan pemeliharaan tampaknya tak berjalan alias fiktif. Faktanya, excavator milik DLH Tubaba dalam keadaan mangkrak dan tidak berfungsi. (Efendi/*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *