Watoni Noerdin Serap Aspirasi Masyarakat Desa Lumbir Rejo

Pesawaran, sinarlampung.co – Silaturahmi yang dikemas dalam kegiatan serap aspirasi tahap 1 tahun 2024, terus dilakukan Anggota DPRD Provinsi Lampung periode 2019-2024 secara serentak. Hal tersebut bertujuan menselaraskan pembangunan di seluruh bidang, hingga terasa di semua lapisan masyarakat.

Dari diskusi yang digelar, Anggota Komisi I DPRD Provinsi Lampung, Watoni Noerdin banyak masukan aspirasi dari masyarakat Desa Lumbir Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, 19 Mei 2024. Diantaranya, pengadaan Sumur Bor lingkungan dan Sumur BOR Pertanian. Kemudian, bantuan ternak. Selanjutnya, pendampingan dan modal UMKM pengrajin tas, seragam jaranan.

Salah satu warga Lumbir Rejo Pesawaran, Sudarno (50) mengatakan wilayahnya kerap kesulitan air di setiap musim kemarau, baik untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, maupun lahan pertanian. Artinya, dengan hadir wakil rakyat dalam kesempatan ini, membuka harapan bagi warga Lumbir Rejo mendapatkan bantuan sumur BOR.

“Mewakili warga, kami minta kepda Pak Watoni, minta sumur BOR lingkung dan pertanian. Karena, ketika musim kemarau. Untuk mendapatkan air sulit,” kata Sudarno.

Kemudian, Sudarno melanjutkan. Warga Lumbir Rejo Pesawaran meminta kepada pemerintah, dalam hal ini Anggota DPRD Provinsi selaku wakil rakyat, untuk dapat memberikan bantuan ternak.

“Tolong pak, jika memang ada program dari pemerintah. Kasih kami bantuan ternak, agar kami bisa berternak. Minimal, bantuan kambing,” tegasnya.

Ditempat yang sama, Warsinah (45) mengatakan warga dilingkungan sekitar mempunyai Perkumpulan Ibu-ibu Katolik (PIK) yang sudah berusia hampir 1 tahun. Dan pada perjalanannya, ibu-ibu sepakat menggalang dana iuran setiap bulan. Dengan peruntukan, membuat seragam.

“Nah, pak Watoni. Kami mohon di support dalam bentuk anggaran, sehingga kami dapat membuat seragam. Apalagi, kami juga ada semacam seni kuda lumping,” ujarnya.

Selain itu, Warsinah mengaku. Untuk mengisi keseharian, ibu-ibu yang ada disini menginginkan pendampingan dalam bentuk UMKM di bidang kerajinan pembuatan tas untuk berbelanja ke pasar. “Nah, kami disini minta pendampingan Pak. Khususnya, di support juga modal. Sehingga, kerajinan kami dapat berjalan,” tegasnya. (*)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *