Lampung Tengah, sinarlampung.co-Proyek rehabilitasi dua jembatan ruas Padangratu-Kalirejo yaitu jembatan Way Balak dan jembatan Way Waya diduga asal asalanya. Proyek milik Dinas Bina Marga Bina Kontruksi (BMBK) Provinsi Lampung itu dikerjakan oleh orang yang sama. Selain tidak terpasang papan informasi proyek, juga tidak mematuhi K3, Kamis 24 Oktober 2024.
Terlihat jelas pengerjaan dilokasi proyek dikerjakan asal asalan. Apalagi proyek itu dikerjakan pada malam hari. Adukan coran terlihat tidak mengunakan molen, alias dikerjakan dengan manual.
Informasi dilokasi proyek menyebutkan pekerjaan rehabilitasi dua jembatan Tersebut yang menghabiskan anggaran hampir menyentuh biaya Rp500 juta, di luar biaya anggaran konsultan. Bahkan diduga material batu juga tidak memenuhi spesifikasi dalam pekerjaan Bronjong dan pengerjaannya asal jadi.
Dua pekerjaan rehabilitasi jembatan di kabupaten Lampung Tengah yang dikerjakan oleh pemenang tender CV CAJM dan CV WL yang keduanya berasal dari Bandar Lampung masing-masing dengan pagu anggaran Rp250 juta, sehingga total pagu anggaran dari kedua proyek tersebut senilai Rp500 juta.
“Padahal papan nama kegiatan/informasi proyek Dan K3 sudah ada anggarannyan, dan pemasangan papan nama kegiatan proyek adalah implementasi azas transparansi keterbukaan publik, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan,” kata warga sekitar jembatan.
Apalagi, katanya sudah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor : 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012 yang mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek (plang proyek) dan memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, nilai kontrak, jangka waktu atau lama pekerjaan dan CV Pelaksana.
Kepala Pekerja proyek yang dikonfirmasi wartawan dilokasi proyek mengakui jika pekerjaan itu dikerjakan tidak sesuai. Bahkan dia harus menombok anggaran karena khawatir dengan kualitas proyek.
“Terus terang bang awalnya saya ditawarkan oleh pihak rekanan, karna rumah saya disini. Mau ngerjakan elsie gak 8 CM, kata pemilik proyek. Saat kerja saya bilang kalau 8 CM pecahlah itu. Maka saya kerjakan 13 CM. Jujur aja Bang saya nombok akirnya saya jual barang pribadi. Udahlah niatnya ibadah sajalah,” katanya.
“Ukur saja bang, pekerjaan ini ukuran nya 13 CM lebih. Karena terus terang bang untuk pekerjaan ini 8 CM tidak ketemu bang. Seharusnya ini 10 CM ya berati 2 CM nya dikemanakan sama dia orang,” ungkapnya kesal. (Red)
Tinggalkan Balasan