Viral Dimedia Sosial Pria Mirip Sekwan DPRD Muba Vidio Call Sex Dengan Wanita, Sekwan Membantah Dan Ngaku Jadi Korban Fitnah dan Pemerasan?

Palembang, sinarlampung.co-Viral vidio rekaman aksi Vidio Call Sex (VCS) mirip Sertaris Dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan, Marko Susanto. Vidio dengan durasi beberapa menit itu diperankan Sekwan dengan seorang wanita. Dalam vidioa terlihat saling bugil ria seolah olah bercumbu jarak dekat dan menghebohkan warga Muba.

Beredarnya vidio itupun ramai ditulis media lokal Muba. Dua hari kemudian, Sekwan DPRD Musi Banyuasin Marko Susantomembantah tuduhan dirinya terlibat dan menjadi pemeran dalam video asusila (Vcs) yang sudah ramai diperbincangkan.

Marko Susanto menyebut dirinya telah menjadi telah korban fitnah bermotif politik serta pemerasan yang menyerang kehormatan dan reputasinya. Pernyataan Marko Susanto itu disampaikan dalam hak jawab kepada media https://linksumsel.com/diduga-oknum-sekwan-muba-vidio-call-dengan-wanita-adu-oral-sex/.

Marko Susanto menyatakan keberatannya atas pemberitaan yang menurutnya tidak berimbang. “Saya membantah wartawan yang menuliskan dalam berita bahwa, Diduga Oknum Sekwan MUBA Vidio
Call Dengan Wanita Adu Oral Sex. Saya sudah merasa gerah lantaran telah dicap sebagai orang yang ada di dalam video tersebut,” kata Marko.

Menurut Marko, awal nya pada tanggal 20 oktober 2024, dirinya menerima pesan singkat dari nomr HP 08385481xxxx yang mengirimkan video yang diduga dirinya dalam video tersebut, dengan diiringi indikasi pengancaman dan pemerasan dengan nilai jutaan rupiah. Pesan itu dikirim selama selama 6 kali

”Saya menerima pesan singkat dari 08385481xxxx mengirimkan video yang diduga saya dalam video
tersebut di iringi indikasi pengancaman dan pemerasan dengan nilai jutaan rupiah dari
bersangkutan berlangsung selama 6 kali,” katanya.

Dalam peristiwa yang beredar itu mencatut nama dan jabatan. Karena itu Marko merasa di rugikan di
kalangan publik yang di nilai menjatuhkan karakter seorang aparatur publik. Karena itu Marko pada tanggal 19 november 2024 melayangkan surat somasi ke redaksi media online linksumsel.com. Marko minta redaksi mengklarikasi tuduhannya itu yang tak berdasar.

Bantahan itu dimuat di media https://jurnalsumsel86.my.id/2024/11/19/bantah-terlibat-video-asusila-vcs-sekwan-dprd-muba-merasa-jadi-korban-politik-dan-pemerasan/ “Seandainya tuduhan-tuduhan itu tidak bisa dibuktikan secara fakta, kita akan lakukan upaya hukum,” katanya.

Sebagai warga negara yang taat hukum dan menuntut hak, Marko sudah melakukan upaya hukum dengan membuat laporan ke Polda Sumsel dengan Nomor : STTP/295/X/2024/RES.2.5/Ditreskrimsus tentang UU ITE terhadap fitnah yang dituduhkan.

Marko menyebutkan jika video asusila yang beredar ada yang mendalangi dan syarat dengan nuansa politik. “Kita kasih waktu 1×24 jam untuk saudara yang melakukan tuduhan penyebaran berita
membuat klarikasi. Jika hak jawab saya tidak di respon maka saya akan melakukan upaya hukum lanjutan,” ujarnya.

Marko menambahkan, sebelumnya Marko mengaku belum pernah menerima panggilan telepon whatshapp dan pesan. “Saya tidak pernah menerima panggilan WhatsApp, atau pesan dalamvbentuk apa pun sebelum berita tersebut ditayangkan. Tidak ada sama sekali,” ujarnya, yang mengkritik judul berita yang dianggapnya tendensius dan vulgar.

“Isi berita tersebut cenderung ke arah pornografi yang jelas-jelas menjatuhkan harkat dan martabat saya. Karena itu Marko berharap pemberitaan yang beredar terkait dirinya bisa dipertanggung jawabkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” katanya.

Kasus itu mendapat sorotan publik. Deputi K-MAKI Sumbagsel, Ir Feri Kurniawan mengungkapkan keprihatinannya atas kasus tersebut. Karena seorang pejabat yang harusnya punya moral baik untuk menjadi contoh kalangan masyarakat. Tapi kini justru sebaliknya berbuat tidak senonoh VCS dengan wanita melalui handphone android. “Itulah gawe pejabat Kito gawe nak lemak Bae, Biso Bae saat Dinas Luar (DL) mereka janjian di hotel dan berfoya-foya serta pesta sex, ampun DJ,” kata Feri Kurniawan.

Ketua DPRD MUBA Afitni Junaidi Gumay, yang dikonfirmasi wartawan menyatakan belum bisa memberikan tanggapan, karena masih diluar daerah. “Untuk yang ini sebaiknya kita ketemu. Sementara saya belum bisa coment, Insya Allah Rabu atau Kamis saya ada di Sekayu, mohon maaf sebelumnya,” katanya, via WhatsAppnya dilangsir Linksumsel 16 November 2024. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *