Orang Tua Korban Pengeroyokan Sesama Pelajar SMP Hingga Gegar Otak Kecewa Pelayanan POlres Pesawaran, 10 Bulan Laporan Belum Ada Progres?

Pesawaran, sinarlampung.co-Orang tua korban kasus pengeroyokan bullying terhadap bocah SMP Satu Atap Pesawaran, oleh delapan rekannya, mempertanyakan proses hukum, yang dilaporkan sejak 6 Februari 2024 lalu. Pasalnya laporan STTLP/28/II/2204/SPKT/PolresPesawaran/Polda Lampung, hingga kini belum ada tindak lanjutnya, Selasa 3 Desember 2024.

Orang tua korban, Benny Kriswantoro, warga Pesawaran, mengeluhkan lambatnya proses hukum atas kasus pembullyan yang menimpa anaknya di SMP Negeri 10 Satu Atap, Pesawaran. Padahal anaknya, anaknya cidera hingga mengalami gegar otak akibat tindakan bullying yang dilakukan oleh delapan siswa lainnya.

“Saya sudah melaporkan kejadian ini hampir 9 bulan lalu. Atau sejak 6 Februari 2024. Namun belum ada perkembangan yang signifikan. Saya merasa kecewa dengan lambatnya proses hukum ini,” ujar Benny.

Kekecewaan Benny semakin bertambah setelah upaya mediasi yang dilakukan di sekolah tidak membuahkan hasil. Dia menilai bahwa pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Pesawaran tidak maksimal dalam menangani kasus anaknya.

Sebelumnya pihak sekolah sempat mengeluarkan pernyataan akan kooperatif dalam proses hukum, namun tidak ada tindakan nyata yang dilakukan. Mantan Kepala Sekolah, ER, terkesan lepas tangan dan menyarankan untuk menghubungi kepala sekolah yang baru.

Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran juga dianggap lamban dalam merespon kasus ini. Meskipun mengetahui kejadian tersebut, dinas Pendidikan Pesawaran tidak memberikan bantuan yang berarti kepada korban.

“Dinas pendidikan Kabupaten Pesawaran seakan lepas tangan dengan masalah CDP, padahal masalah ini dinas pendidikan tahu. Namun tidak tergerak hatinya dan tidak memiliki pri kemanusiaan dengan menjawab masalah ini silakan hubungi Polres Pesawaran dan ibu Er,” ungkap Supria, Korcab Disdik Pesawaran.

Wartawan melakukan konfirmasi Kepada Kapolres Pesawaran, AKBP Maya. Namun beberapa kali dihubungi wartawan belum mendapat respon. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *