Jakarta, sinarlampung.co-Kebakaran hebat Glodok Plaza, Jakarta Barat memakan korban. Kebakaran dimulai dari lokasi Diskotik Golden Crown dan Karaoke. Tiga jenazah korban kebakaran sudah dievakuasi. Sementara 5 orang masih dilaporkan hilang termasuk kasir diskotik.
Berdasarkan data Pusdalops BPBD Jakarta, ketiga jenazah langsung dibawa ke RS Polri untuk proses evakuasi. “Tiga jenazah dievakuasi. Lima orang masih dalam proses pencarian,” kata Kapusdatin BPBD DKI Jakarta M Yohan saat dimintai konfirmasi, Kamis 16 Januari 2025.
Syarifudin menjelaskan bahwa kebakaran ini terjadi di area yang cukup luas, terutama pada lantai 7 dan 8 yang merupakan tempat hiburan malam seperti diskotik dan karaoke.
“Karena area yang terbakar memang luas, dan yang terbakar juga ini diskotik dan tempat hiburan malam, diskotik dan karaoke, jadi gas fuel, jadi perambatan ini cepat sekali. Jadi, pas terima laporan langsung membesar, langsung merambat. Area yang cukup luas yang terbakar. Jadi di lantai 7 dan 8 itu tempat hiburan malam,” kata Syarifudin.
Pihaknya menyebut gas fuel yang digunakan sebagai peredam suara di tempat-tempat hiburan tersebut menjadi faktor utama yang mempercepat penyebaran api. Ketika api mulai menyala, peredam suara yang mengandung gas fuel langsung mempercepat proses kebakaran, merambat ke seluruh area sekitar lantai 7 dan 8 Glodok Plaza.
“Sebenarnya yang menyebabkan kebakaran utama yang cepat penjalan itu adalah gas fuel yang ada peredam di karaoke-karaoke dan diskotik. Jadi ada peredam suara, itu cepat sekali untuk penjalaran,” katanya.
Sebelumnya, delapan orang dilaporkan hilang dalam kebakaran di Glodok Plaza. Petugas sudah menemukan seseorang dalam kondisi tewas. Namun belum diketahui identitas korban tewas tersebut. Kondisi korban belum dapat dikenali.
“Anggota kita di lapangan menemukan satu korban, cuma belum bisa diidentifikasi, karena kondisinya memang belum bisa dikenali,” kata Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakbar, Syarifuddin, di lokasi, Kamis 16 Januari 2025.
Jasad korban ditemukan di lantai 8 gedung Glodok Plaza, lalu dibawa ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) menuju RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim).
Lima Orang Hilang Termasuk Kasir Diskotik
Lima orang dilaporkan hilang dalam kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis 16 Januari 2025. Kelima orang tersebut terdiri atas empat wanita berinisial AA (29), Z (40), SA (20) dan A (30) serta pria berinisial M (45).
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin menyebutkan orang hilang pertama berinisial AA bekerja sebagai kasir diskotek.
AA dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Kamis dini hari pukul 03.00 WIB. “Kemudian baru tadi pagi (pukul 10.00 WIB) ada seorang laki-laki melaporkan temannya empat orang yang belum kembali ke tempat kediaman,” Ujar Syarif menjawab wartawab di lokasi kebakaran itu.
Pencarian para korban hilang, kata Syarif, dilakukan bersamaan dengan proses pendinginan kebakaran. Hal ini karena belum semua area kebakaran tuntas padam. “Tapi kita dua-duanya dikerjakan. Penyisiran, pencarian korban dan pendinginan,” ungkap Syarif.
Meskipun telah membentuk dua tim khusus yang masing-masing terdiri dari empat personel pemadam untuk mencari para korban hilang, pihaknya masih fokus pemadaman sambil menyisir atau mencari orang hilang. “Jadi kalau kita tambah pun karena situasi yang belum leluasa, mungkin kita lebih fokus ke pemadaman dengan dua tim ini,” ungkap dia.
Adapun sembilan orang sudah berhasil dievakuasi pada Rabu 15 Januari 2025 malam menggunakan unit kendaraan “bronto skylift”. “Kita dari luar gedung pakai ‘bronto skylift’, turunkan mereka berdua-dua,” tutur Syarif.
Pemilik Glodok Plaza
Glodok Plaza, Jakarta Barat mengalami kebakaran. Kabarnya, kobaran api terjadi di lantai 9, 8, dan 7. Ada 200 lebih personel pemadam kebakaran (damkar) dan 45 unit mobil damkar dari berbagai daerah dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.
Dalam insiden tersebut, sebanyak 9 orang sempat terjebak dalam kebakaran, sebelum akhirnya diselamatkan petugas pemadam kebakaran (damkar). Mereka menunggu sekitar 1 jam untuk diselamatkan petugas damkar.
Selain tempat hiburan, Glodok Plaza sebelumnya, terkenal sebagai pusat perbelanjaan elektronik di Jakarta Barat. Glodok Plaza pertama kali berdiri pada tahun 1977. Saat itu Glodok Plaza menjadi pelopor pusat perbelanjaan modern di Indonesia. Gedung yang dibangun pertama kali 6 lantai ini ditempati para pedagang dan berbagai bidang usaha khususnya alat-alat elektronik.
Pada tahun 1990, Glodok Plaza disebut-sebut sebagai pusat perdagangan elektronik terbesar di Asia Tenggara yang memiliki perputaran roda perdagangan terbesar dan terbaik. Untuk meningkatkan kapasitas, pada 2001 gedung Glodok Plaza ditingkatkan menjadi 8 lantai dan ditambah basement.
Dilangsir dari situs resmi Glodok Plaza, pusat perbelanjaan itu merupakan milik PT TCP Internusa, salah satu anak perusahaan dari PT Surya Semesta Indonesia Tbk (SSIA).
PT TCP Internusa memiliki bisnis utama di bidang pengembang real estate dan properti. Sebagai pengembang properti terkemuka di Indonesia, TCP Internusa merupakan salah satu anggota Real Estate Indonesia (REI) dengan NPA No. 8 Tahun 1971.
Selain Glodok Plaza, TCP Internusa juga mengembangkan beberapa proyek dan investasi yakni Kuningan Raya, Tanjung Mas Raya Estate, Menara Perkantoran Graha Surya Internusa I, dan Edenhaus Simatupang.
Adapun SSIA saat ini dimiliki PT Persada Capital (7,85%), PT Arman Investment (8,52%), Intrepid Investment (8.2%), dan publik (73,11%). Mengutip prospektus perusahaan, Persada Capital merupakan perusahaan milik PT Pandu Alam Persada dan PT Tri Nur Cakrawala.
Kedua perusahaan tersebut merupakan milik keluarga Arini Subianto, yang juga tercatat sebagai komisaris dan pemilik PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO). Sementara itu Arman Investment adalah perusahaan milik Benjamin Arman Suriadjaja dan Johannes Suriadjaja. (Red)
Tinggalkan Balasan