Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kawanan begal bersenjata api beraksi di Bandar Lampung. Seorang karyawati SPBU, Meli (20), dibegal di Jalan Alimudin Umar, Campang Raya, Bandar Lampung, Minggu 13 Juli 2025 sekira pukul 05.30. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Graha Husada.
Informasi dilokasi kejadian menyebutkan korban awalnya konvoi mengendarai motor dengan seorang rekan wanitanya dari Jalan Tirtayasa dan berbelok ke arah Jalan Alimudin Umar. Saat di lokasi, tiba-tiba muncul 4 orang pria mengendarai dua sepeda motor. Para pelaku kemudian memepet dan menendang korban hingga terjatuh.
Salah satu pelaku bahkan sempat mengeluarkan senjata api dan melepaskan tembakan ke arah atas. Rekan korban yang mengetahui adanya kejadian tersebut kemudian langsung tancap gas dan berteriak meminta pertolongan.
Babinsa Campang Raya, Serda Andreswan, yang datang kelokasi mengatakan peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu, korban hendak berangkat bekerja di SPBU Campang Raya. “Korban ini mau berangkat kerja di SPBU Campang Raya. Tiba-tiba di lokasi datang pelaku ada empat orang bawa dua motor. Korban lalu ditendang pelaku dan terjatuh. Iya (pelaku bawa senjata api), warga juga dengar ada suara tembakan,” kata Andreswan.
Usai mendapat informasi adanya kejadian itu, lanjut Andreswan, pihaknya kemudian mendatangi lokasi. Korban lalu dibawa ke rumah sakit. “Korban kami lihat di rumah sakit masih trauma. Ada luka juga karena terjatuh,” ujarnya.
Menurutnya, motor Honda Beat milik korban sempat dibawa pelaku. Namun, motor tersebut ditinggalkan karena mengalami rusak dan kehabisan bahan bakar minyak (BBM). “Motor korban ditemukan sekitar 700 meter dari lokasi kejadian dalam keaddaan rusak, velg pecah, dan kondisinya habis bensin. Peristiwa ini sudah dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian,” ujarnya.
Andreswan mengatakan bahwa di lokasi kejadian memang termasuk daerah yang sepi dan banyak pohon-pohon jati yang besar. “Memang kondisi di lokasi itu sepi, banyak pohon jati-jatian itu. Kita berharap disitu juga ke depan ada penerangan karena kalau malam gelap. Selain itu, juga perlu ada pembersihan atau penebangan pohon-pohon jati yang besar,” katanya.
Emak-emak Giling Kopi Ditodong Senpi
Seorang ibu rumah tangga, Mutiah, harus kehilangan motornya. Tiga pelaku mengendarai dua motor beraksi bak koboi, saat melihat motor korban terparkir dengan kunci kontak menempel di motor. Pelaku sempat menodongkan senpi ke kepala sang ibu dan melepaskan satu tembakan ke udara, di Jl. Padat Karya, Gang Bhineka 1, Labuhan Dalam, Tanjungsenang, Kota Bandar Lampung, Minggu 13 Juli 2025, pukul 08.00 WIB.
Dari rekaman CCTV lokasi kejadian terlihat Mutiah yang sedang menggiling kopi berlari menghampiri motornya yang dibawa pelaku. Korban tak peduli dengan todongan pistol dan terus berupaya merebut motor, hingga terkapar di jalan, diduga dipukul pelaku. Korban terjatuh dan pingsan dengan luka dibagian kepala belakang.
Vidio korban terkapar ditepi jalan sempat viral dimedia sosial dengan narasi korban tewas ditembak kepalanya oleh begal. Faktanya korban masih hidup dan dirawat dirumah sakit dengan luka di bagian kepala. Diduga akibat benturan atau kepalanya dipukul dengan gagang senjata api. Para pelaku membuang tembakan saat warga mencoba mengejar pelaku.
Dari CCTV lokasi kejadian terlihat, banyak orang yang juga sedang menggiling kopi di lokasi tepi jalan tersebut. Namun karena aksi yang begitu cepatnya warga yang lain tidak sadar jika itu aksi begal.
Awalnya, datang dua penjahat berboncengan. Dari Arab depan, muncul lagi seorang rekanannya yang bertugas mengambil sepeda motor. Kawannya yang dibonceng mengamankan situasi demand senpinya. Korban yang berusaha mempertahankan sepeda motornya hingga terbawa seminar 10 meter sebelum jatuh terjengkang hingga luka bagian belakang dan tak sadarkan diri hingga dievakuasi ke RSU Immanuel.
Kabidhumas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari Yuyun menjelaskan bahwa korban bernama Mutia terluka akibat terjatuh. “Perlu kami luruskan bahwa kabar yang beredar mengenai korban ditembak itu tidak benar. Korban selamat dan sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Luka di kepala yang dialami adalah akibat benturan dengan aspal saat korban jatuh, bukan akibat tembakan,” jelas Yuni.
Yuni juga meminta masyarakat agar tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi kebenarannya, karena hal tersebut dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu. “Tim penyidik kami saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kejadian ini. Kami menghimbau agar masyarakat bersabar dan tidak terpancing dengan berita yang belum jelas sumbernya,” katanya, sambil memastikan bahwa kepolisian akan menindak tegas para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku setelah penyelidikan selesai dilakukan. (Red)
Tinggalkan Balasan