Metro, sinarlampung.co – Dinas Sosial Kota Metro mendapat sorotan tajam terkait penyaluran bantuan sosial beras untuk keluarga penerima manfaat (KPM). Banyak warga yang sebelumnya mendapat bantuan, kini tiba-tiba hilang dari daftar.
Ketua DPD Asosiasi Wartawan Internasional (ASWIN) Lampung, Yudha Saputra, menyatakan keprihatinannya. Ia menyebut laporan warga terus berdatangan, terutama soal ketidakjelasan pencoretan nama dari daftar penerima.
“Warga yang dulu menerima bantuan, kini tidak lagi. Tapi mereka tidak pernah mendapat penjelasan,” ujar Yudha saat konferensi pers di Metro, Sabtu (26/7/2025).
Yudha menilai Dinas Sosial Metro belum optimal dalam memperbarui dan memverifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Padahal, data ini jadi dasar utama penyaluran bantuan dari program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) oleh Perum BULOG.
“DTKS bukan data mati. Harus diverifikasi berkala agar tidak ada warga miskin yang terlewat,” tegasnya.
ASWIN juga menyoroti lemahnya pelibatan perangkat RT/RW dan tokoh masyarakat dalam proses pendataan. Ia khawatir ada praktik titipan atau pilih kasih yang mencederai prinsip keadilan.
“Dinas Sosial harus buka ruang pengaduan yang benar-benar bisa diakses warga. Jika terbukti ada manipulasi data atau penyalahgunaan bantuan, harus ada sanksi hukum,” kata Yudha.
ASWIN menegaskan akan terus mengawal kebijakan publik di sektor sosial. Mereka menyatakan siap menjadi mitra kritis dan konstruktif pemerintah daerah.
“Ini bukan sekadar soal bantuan beras. Ini soal keadilan dan tanggung jawab negara terhadap rakyat kecil,” pungkas Yudha. (*)
Tinggalkan Balasan