Tanggamus, sinarlampung.co — Setelah sempat lumpuh total akibat bencana tanah longsor yang melanda beberapa titik jalan menuju Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus, akses jalan tersebut kini perlahan mulai dapat dilalui. Meski demikian, proses pembersihan material longsor dan pengamanan masih terus dilakukan untuk memastikan jalur tersebut benar-benar aman bagi pengguna jalan. Jumat, 1 Agustus 2025
Bencana longsor yang terjadi pada Kamis, 31 Juli 2025, menyebabkan terputusnya akses utama ke Cukuh Balak, menghambat aktivitas masyarakat serta distribusi logistik. Warga setempat dan para pengendara sempat tertahan akibat timbunan tanah dan batuan yang menutup seluruh badan jalan.
Upaya penanganan bencana langsung dikoordinasikan oleh unsur pemerintahan kecamatan dan pekon setempat, termasuk Kepala Pekon Pekon Doh, Ahmad Zazani. Dalam keterangannya, Zazani menyampaikan bahwa penanganan dilakukan secara gotong royong dengan dukungan alat berat dari perusahaan tambang PT Paragon Natarang Mining (PNM).
“Ini bentuk kerja sama kami bersama camat, Polsek, dan TNI, yang juga dibantu PT Paragon melalui pengiriman alat berat berupa loader untuk membersihkan material longsor. Sayangnya, perusahaan tambak udang PT Windu sama sekali tidak memberikan kontribusi,” ujar Zazani saat diwawancarai.
Sementara itu, Camat Cukuh Balak, Alsep Nizam, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat melintasi jalur yang terdampak. Ia menekankan pentingnya mengikuti arahan petugas demi keselamatan bersama.
“Saya mengimbau warga agar berhati-hati dan mematuhi petunjuk dari petugas di lapangan. Kondisi jalan masih dalam proses pengamanan,” ungkapnya.
Peristiwa ini menjadi peringatan penting tentang perlunya upaya mitigasi bencana, terutama di wilayah-wilayah rawan longsor seperti Cukuh Balak. Kolaborasi semua pihak sangat diperlukan untuk meminimalkan risiko dan mempercepat pemulihan pasca bencana. (MASDA)
Tinggalkan Balasan