Bandar Lampung, sinarlampung.co-Persiapan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tingkat Provinsi Lampung disiapkan anggaran mencapai sekitar Rp900 juta. Namun ironisnya selama sepekan latihan peserta diklat masih menggunakan seragam sekolah dan perlengkapan pribadi. Padahal dalam anggaran disiapkan untuk perlengkapan latihan lengkap, termasuk baju training, sepatu olahraga, sepatu Pakaian Dinas Harian (PDH) beserta kaos kaki, tas, tumbler, handuk, dan topi, selama latihan.
“Ya bang, sudah hampir seminggu mereka latihan di provinsi tapi masih pakai seragam sekolah dan perlengkapan milik sendiri. Padahal dananya ada itu sekitar Rp900 juta,” ujar sumber kepada wartawan Sabtu 9 Agustus 2025.
Selain itu, tahun 2025 ini tidak ada pelatih perempuan, padahal jumlah peserta terdiri dari 17 laki-laki dan 16 perempuan. Bahkan pelatih dan pamong tidak melibatkan DPPI (Dewan Pembina Paskibraka Indonesia) dalam persiapan.
Menurutnya, anggaran Rp900 juta itu disebut mencakup uang saku selama dua minggu, penginapan, seragam, serta biaya untuk 45 orang pengawal. Namun, menurutnya, Kesbangpol Provinsi Lampung dinilai lambat dalam menyiapkan kebutuhan Paskibraka, bahkan para pamong diduga belum mengikuti diklat BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).
“Kita lihat paskibra Bandar Lampung saja sudah rapi persiapannya. Di provinsi, jelang HUT RI mereka masih makan pakai baju sekolah. Ini menandakan persiapan hanya apa adanya,” katanya.
Setelah ramai di hujat nitizen, Plt Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Karakter Bangsa Badan Kesbangpol Provinsi Lampung, Rahmat Yudha Ksatria, baru bicara. “Kami dan tim bekerja sama dengan baik dan maksimal. Karena ini adalah program nasional yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Lampung dan membawa nama besar provinsi. Setiap hal terkait pelaksanaan diklat dibahas dan ditentukan oleh tim,” ujarnya Senin 11 Agustus 2024.
Pihak Kesbang, melalui unggahan Instagram resmi Kesbangpol Provinsi Lampung, terpantau bahwa seragam dan perlengkapan latihan akhirnya dibagikan pada Sabtu 9 Agustus 2025 malam. Namun, bagi sebagian pihak, pembagian seragam di tengah jalan ini tetap meninggalkan tanda tanya besar. “Miris, sudah hampir seminggu mereka latihan di provinsi tapi masih pakai seragam sekolah. Padahal anggarannya ada, sekitar Rp900 juta,” ungkap sumber.
Hingga berita ini diturunkan Kepala Kesbangpol Provinsi Lampung Senen Mustakim masih dalam upaya konfirmasi, karena saat dihubungi melalui pesan WhastApp belum merespons. (Red)
Tinggalkan Balasan