Tanggamus, Sinarlampung.co – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanggamus menggelar Sidang Paripurna Istimewa pada Jumat, 15 Agustus 2025. Agenda ini sekaligus menjadi momen bagi jajaran pemerintah daerah untuk mengikuti secara daring Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI.
Sidang Paripurna dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Tanggamus, Agung Setyo Utomo, dan dihadiri Bupati Tanggamus Drs. H. Moh. Saleh Asnawi, M.A., M.H., jajaran Forkopimda, kepala OPD, camat, pimpinan organisasi masyarakat, hingga perwakilan organisasi wartawan.
Dalam sambutannya, Agung Setyo Utomo menegaskan bahwa peringatan kemerdekaan bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk menumbuhkan semangat kebersamaan di atas kepentingan pribadi maupun golongan.
“Peringatan hari kemerdekaan adalah kesempatan mempererat persatuan, menjaga kedaulatan, meningkatkan kesejahteraan, dan memajukan Indonesia,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk terus memupuk rasa cinta tanah air, demi mewujudkan cita-cita para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga.
Puan Maharani Tekankan Esensi Demokrasi Pancasila
Secara daring, Sidang Tahunan MPR RI dibuka oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani. Agenda dilanjutkan dengan pidato Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang menyoroti pentingnya Pancasila, khususnya sila keempat, dalam menjaga demokrasi yang mengedepankan musyawarah dan kebijaksanaan.
Puan menekankan bahwa partai politik memiliki peran strategis sebagai jembatan antara rakyat dan negara. Ia mengingatkan bahwa sistem pemilu yang kurang ideal dapat menghambat kedaulatan rakyat, sehingga perlu dilakukan pembenahan agar lebih merepresentasikan aspirasi masyarakat.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya ruang kebebasan berpendapat, berkumpul, dan menyampaikan kritik di era teknologi. Bahkan, Puan menyinggung fenomena simbol-simbol budaya populer seperti “One Piece” yang sempat viral, sebagai salah satu bentuk keresahan publik yang bisa disampaikan dengan bahasa kekinian namun tetap berlandaskan kebijaksanaan.
“Kritik seharusnya menjadi penerang jalan, bukan pemicu perpecahan. Kita harus merespons dengan pikiran terbuka dan hati yang jernih,” tegasnya.
Apresiasi Kebijakan Presiden
Dalam pidatonya, Puan Maharani juga mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo Subianto dalam menyelesaikan sejumlah persoalan strategis, seperti pencabutan izin tambang di Geopark Raja Ampat, penyelesaian sengketa tapal batas pulau antara Aceh dan Sumatera Utara, kebijakan pembelian gabah petani dengan harga layak, hingga program Asta Cita yang menyentuh langsung kepentingan rakyat.
Presiden Dorong Sinergi Pusat-Daerah
Sementara itu, Presiden Prabowo dalam pidato kenegaraannya menegaskan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan daerah demi mewujudkan pembangunan yang merata. Ia mengingatkan bahwa tantangan global seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan fluktuasi ekonomi memerlukan langkah strategis yang solid.
Pemerintah, lanjutnya, memprioritaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, agar Indonesia siap bersaing di tingkat global.
“Hanya dengan persatuan dan kerja sama yang solid, kita dapat menghadapi tantangan global dan membangun Indonesia yang lebih kuat dan mandiri,” ucap Presiden.
Sidang Paripurna Istimewa di Tanggamus ini tidak hanya menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan, tetapi juga wadah konsolidasi bagi seluruh pemangku kepentingan daerah untuk mengokohkan komitmen bersama dalam memajukan bangsa. (Wisnu)
Tinggalkan Balasan