Bandar Lampung, sinarlampung.co – Mumpung belum terlambat kanker dan berbagai penyakit parah lainnya merenggut masa depan kita, Dr. Warsito Purwo Taruno dari Jakarta kembali hadir memeriksakan dan konsultasi gratis di Aula Lantai 2 SD Islam Az Zahra, dekat Polresta Bandar Lampung, Sabtu (16/8/2025), mulai pukul 09.00 WIB.
Selain pemeriksaan dan konsultasi tentang kanker dan lainnya, penemu Rompi Listrik Anti Kanker ECCT dan ECVT Brain Scan ini akan membawakan materi bertema “Berjuang untuk Merdeka dari Sakit: Teknologi untuk Kesehatan
Timnya juga akan menyediakan layanan konsultasi langsung serta pemeriksaan Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) Brain Scan — teknologi pertama di dunia yang menjadi kebanggaan Indonesia.
Bagi masyarakat yang berminat memeriksakan diri dan lebih jauh untukbberkonsultasi terkait kesehatannya, silahkan menghubungi Nunung, relawan yang konsen membantu warga lewat omor 0812-1357-7000.
Ilmuwan Kelas Dunia Asal Indonesia
Warsito Purwo Taruno adalah penerima BJ Habibie Award ke-8, ilmuwan kelahiran Surakarta yang dikenal sebagai penemu teknologi pemindai berbasis medan listrik yang bermanfaat besar bagi dunia medis dan industri.
Teknologi ini menggunakan sistem ECVT — tomografi tiga dimensi yang telah dipatenkan di Amerika Serikat (PTO/WO No. 60/664,026 tahun 2005 dan 60/760,529 tahun 2006). Hebatnya, NASA pun memanfaatkan ECVT untuk memindai objek di pesawat ulang-alik selama misi luar angkasa.
Manfaat di Dunia Medis
Dalam bidang medis, ECVT mampu memindai organ seperti otak dan payudara dengan keunggulan utama: pasien tidak perlu masuk ke ruang tertutup seperti pada USG, CT Scan, atau MRI.
Bentuknya portabel dan bervariasi — menyerupai bra, helm, atau rompi — sehingga bisa digunakan di mana saja.
“Alat ini mampu memotret bagian dalam tubuh secara 3 dimensi dengan kecepatan tinggi, bahkan merekam aktivitas otak secara langsung. Dari situ bisa terdeteksi kelainan seperti tumor, kanker, epilepsi, hingga tanda-tanda stres,” jelas Warsito dalam wawancara sebelumnya.
ECVT memiliki empat perangkat utama. Pertama, Brain Activity Scanner berbentuk helm untuk mempelajari aktivitas otak secara 3D sekaligus mendeteksi sel kanker. Kedua, Breast Activity Scanner untuk mendeteksi kanker payudara.
Menurut Warsito, perkembangan kanker payudara bahkan bisa dikenali dari perubahan aroma tubuh karena sel kanker ikut keluar melalui urine, keringat, dan kotoran.
Aplikasi di Industri
Selain untuk kesehatan, ECVT juga bermanfaat di dunia industri. Teknologi ini mampu “melihat” isi reaktor atau alat pembangkit tenaga yang terhalang dinding baja. “Sensor dipasang di luar, tapi kita bisa melihat kondisi di dalam reaktor secara 3 dimensi dan real time,” terangnya.
Riset Berlanjut
Warsito mengungkapkan, teknologi ECVT terus dikembangkan, termasuk untuk mendeteksi kondisi psikologis seseorang dan menjadi lie detector. Meski masih dalam tahap penelitian, potensinya diyakini sangat besar.
Atas dedikasi dan inovasinya, Warsito telah menerima berbagai penghargaan bergengsi, mulai dari Achmad Bakrie Award, masuk dalam 100 Tokoh Kebangkitan Indonesia versi Majalah Gatra 2008, hingga Outstanding Post-doctoral Award dari American Institute of Chemist Foundation tahun 2002.
Ia juga termasuk dalam 16 ilmuwan Indonesia yang mendapat kesempatan mempresentasikan temuannya di hadapan Douglas D. Osheroff, peraih Nobel Fisika 1996.
Dengan segudang prestasi tersebut, kehadiran Warsito di Lampung menjadi kesempatan langka untuk menyerap ilmu langsung dari putra bangsa yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. (Red)
Tinggalkan Balasan