
Bandarlampung (SL) – Diduga penggerbekan yang dilakukan sekitar 10 oknum menggunakan 4 kendaraan jenis minibus pribadi, salah sasaran, mengakibatkan kakek (70), tewas disekitar kejadian.
Peristiwa bermula saat rumah Andre (25), warga Gg.Roso RT.12 Waykandis Tanjungseneng Bandarlampung, Senin (12/03/2018), sekira pukul 22.30 WIB, didatangi gerombolan oknum yang belum diketahui idintitasnya dengan cara paksa.
Gerombolan oknum yang katanya mencari seorang pencuri tersebut, mendatangi rumah dengan memaksa dan bernada ancaman agar pemilik membuka pintu rumah.
Dikatakan Andre, pemilik rumah yang digrebek, bahwa kejadian tersebut saat dirinya beserta istri dan orang tua perempuannya berada dirumah, tiba-tiba pintu rumahnya ada yang mengetuk dengan kasar meminta dibuka, namun tanpa memberitahukan siapa yang mengetuk pintu.
“Ada mengetuk pintu dengan kasar, minta dibuka, “buka-buka, kalau tidak saya dobrak ini pintu”, kata Andre menirukan suara orang-orang tersebut.
Namun karena ketakutan pemilik rumah Andre beserta istri tidak mau membuka pintu rumahnya, dikarenakan orang yang menggedor pintu tidak menyebutkan siapa dan apa maksudnya ingin masuk ke rumahnya menggunakan pakaian preman.
“Ia saya gak berani membukanya, karena tanpa Assalamuaikum dan menyebutkan darimana atau siapa, kami takutlah untuk membukanya,” tukasnya.
Kunjung tak dibuka oleh pemilik rumah beberapa orang tersebut dengan paksa merusak kunci gembok pemilik rumah dan berhasil mendobraknya, sesampainya di dalam ruangan orang-orang tersebut mencari pelaku pencurian yang bernama Dian.
“Pintu ini didobrak, sampai didalam orang-orang tersebut mencari nama Dian, dan saya disuruh mengakui bernama dian, tapi saya tidak mengakuinya karena nama saya Andre tetapi mereka tetap memaksa dan sempat mengancam istri saya dengan kata kasar dengan menggunakan kata-kata pelecehan,” akunya.
Bahkan kata dia rumahnya sudah dikelilingi oleh puluhan orang tersebut dan sempat merusak papan bagian samping rumahnya. Bahkan juga setelah berada di dalam rumah, orang-orang tersebut sempat mengobrak-abrik semua isi rumah dan membawa beberapa barang berupa TV, Laptop dan Handphone alasan untuk barang bukti.
Karena untuk meyakinkan kalau orang-orang tersebut yang belum diketahui dari pihak kepolisian atau bukan memang benar akan membawa orang yang benar, sehingga orang-orang tersebut meminta pertolongan tetangga pemilik rumah yang bernama Hasanudin untuk memanggil RT setempat. Namun Hasanudin (korban meninggal) berinisiatif hanya memanggil wakil RT dengan berjalan kaki, tetapi wakil RT dilingkungan setempat enggan dipanggil oleh Hasanudin.
Usai pulang dari rumah wakil RT Hasudin tiba-tiba jatuh ditengah jalan dan meninggal seketika. Sekita itu juga puluhan orang-orang yang akan melakukan penggrebekan tersebut meninggalkan lokasi dan meninggalkan korban meninggal maupun pemilik rumah yang digrebek.
Korban yang meninggal akhirnya dibantu oleh warga sekitar dan dibawa kerumah duka. Hingga berita ini diturunkan korban meninggal dunia telah disemayamkan. Namun puluhan orang yang melakukan pengrebekan tersebut belum diketahui, apakah dari pihak kepolisian atau lainnya. (Aan/Red)
Tinggalkan Balasan