Oleh : Gussyifaur
Puisi Petani Kopi lemah Tak berdaya dengan Praktek Ijonisasi yang mengkoloni
Kau Kusulami tanaman baru selalu mati, karna humusmu terkikis situasi dan konservasi…
Modal ijon pun tak mampu melunasi..biaya perawatanmu tinggi sekali..krna mengikuti permainan kapitalis yg berdalih pemberi solusi..
Wahai petani kopi…
Kau tak mampu berdaulat di kebunmu sendiri,,hingga
Bungah- bungahmu kau gadaikan Dibank BRI..kau cucurkan keringat air matamu demi menukar segalon herbi dengan jaminannya sekintal kopi..
Saudaraku petani kopi,,,
Ingatlah saudaraku janganlah engkau mati Mati suri.
Karena akademisi tiada peduli
Hingga kebodohanmu di manfaatkan oleh para koloni kapitalisasi
Wahai petani kopi..
Atur baiklah jalan hidupmu jangan sesuka hati…
Sadar dan nikmati Karena hasilmu setahun sekali…
WAHAI SAUDARAKU…PETANI KOPI…
hujan panas kau terjuni,,,jalan licinpun kau tapaki,,gunung bukit pematangpun didaki,,,
Saudaraku…
Sampai kapan permainan ini kamu,saya,kita dan mereka akhiri,,,
Saat sulit kau jual harga diri..demi nafkah anak dan istri..
Duhai Saudaraku…betapa kejam dunia ini..kau unduh kau angkat kau jemur hasil diri..kau jual harga pun di kebiri..
SAUDARAKU…
Bangkitlah..bangkitlah meraih mimpi..gali potensi diri..Kejarlah prestasi degan inovasi tani..
Bukankah kau Ingin berhias diri menikmati rizqy sang ilahi..bukankah kau ingin menunaikan ibadah haji..hingga dapat gelar pak haji kopi…
Beginilah nasib para petani..
Wahai para pemimpin yg mempunyai hati nurani..
Tolonglah nasib para petani kopi.. yang sudah puluhan tahun menjadi kurban ijonisasi..
Akibat pembiaran dan diskriminasi yg melanggar kebahagiaan petani…
Lampung Barat, 7 April 2018
(Puisi Jeritan Masyarakat petani kopi BY :Gussyifaur)
Tinggalkan Balasan