Penulis: Eri Romadhon

  • Harimau kelayapan dan Nangkring di Kebun Karet PTPN VII Dekat Kota Bandar Lampung

    Harimau kelayapan dan Nangkring di Kebun Karet PTPN VII Dekat Kota Bandar Lampung

    Pesawaran, Sinarlampung.co Pekerja penyadap karet perkebunan PTPN VII Regional 7 Afdelling 3 Taman 92, Desa Sukaraja, Kecamatan Gedong Tatataan Kabupaten Pesawaran di gegerkan dengan kemunculan seekor harimau yang kedapatan kelayapan dan sedang nangkring (berada di atas-red) dahan pohon karet, Kamis 13 Juni 2024 sekira pukul 10.00 WIB.

    Kehadiran hewan buas itu lantas membuat takut para pekerja dan memutuskan untuk berhenti beraktifitas serta menjauh dari lokasi.

    “Masuknya harimau membuat karyawan takut untuk masuk ke areal dan beraktivitas di lapangan. Kemudian Pihak PTPN sudah menghubungi BKSDA. Namun, baru besok (Jumat 14 Juni 2024-red) petugas bisa datang ke lokasi,” kata Andi, Asisten Humas PTPN VII Regional VII.

    Sementara, para pegawai PTPN VII keheranan dan bertanya-tanya kenapa sang harimau bisa sampai kelayapan dan nangkring di kebun yang berbatasan dengan Kota Bandar Lampung. (*/Red)

  • Bedeng 4 Pintu di Raja Basa Terbakar 3 Orang Jadi Korban

    Bedeng 4 Pintu di Raja Basa Terbakar 3 Orang Jadi Korban

    Bandar Lampung, Sinarlampung.co — Sebuah rumah bedeng empat pintu di Jalan Indra Bangsawan, Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa terbakar, tiga orang jadi korban dan mengalami luka bakar, Rabu 12 Juni 2024 sekira pukul 19:00 WIB.

    Menurut keterangan salah satu warga di sekitar lokasi kejadian, Septi mengatakan jika kejadian itu diduga berawal dari salah satu penghuni bedeng yang gas miliknya habis, kemudian mengganti gas tersebut. Saat sedang memasang gas di dapur terjadilah ledakan.

    “Jadi gas yang banyak itu meledak semua, karena memang di situ pangkalan gas,” terang Septi.

    Tak hanya menghanguskan bedeng 4 pintu itu saja, tambah Septi, api juga menyambar bangunan bedeng yang berada di sebelahnya.

    Akibat kejadian itu, lanjut Septi 3 orang yang masih satu keluarga menjadi korban dan mengalami luka bakar.

    “Ada korban luka bakar, yaitu bude yang sedang memasang gas itu. Sama ada 2 orang anak bude itu juga yang terkena luka bakar,” ucapnya.

    Septi menjelaskan, para korban dibawa langsung ke rumah sakit oleh masyarakat, “Infonya sih ada yang dibawa ke Rumah sakit Bayangkara dan juga ke Malahayati, ”Jelasnya.

    Sementara itu, Kabid Pemadaman Damkar Kota Bandar Lampung, Irman membenarkan tragedi kebakaran itu. “Iya bedeng 4 pintu terbakar. Ini kita di lapangan masih dalam pendinginan,”ujarnya.

    “Kabarnya ada korban tapi belum tahu berapa. Ini saya mau ke rumah sakit, ”tuturnya. (*)

  • Sekdaprov Ditugaskan Kemendagri Jadi Plh Gubernur Lampung

    Sekdaprov Ditugaskan Kemendagri Jadi Plh Gubernur Lampung

    Bandar Lampung, Sinarlampung.co – Sekretaris Provinsi (Sekdaprov) Lampung Fachrizal Darminto ditugaskan untuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tito Karnavian sebagai Pelaksana Harian (PLH) Gubernur Lampung.

    Penugasan itu seiring dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur Arinal Djunaidi, pada hari ini, 12 Juni 2024 dan tertuang dalam Surat dari Kemendagri dengan nomor 100.2.1.3/2719/SJ bertanda tangan Mendagri Tito Karnavian.

    Disebutkan dalam surat itu, Pasal 78 Ayat (2) huruf A No. 23 Tahun 2014 menegaskan Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah berhenti karena berakhir masa jabatannya. Kemudian dalam Pasal 131 Ayat (4), PP Nomor 49 Tahun 2008 menegaskan dalam jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerah terjadi kekosongan.

    Dalam surat itu berbunyi, berkenaan dengan hal tersebut, untuk menghindari kekosongan pimpinan di Pemprov Lampung, Sekdaprov Lampung untuk melaksanakan tugas Gubernur Lampung dan keputusan itu berlaku hingga adanya penunjukan Plt Gubernur Lampung dari Kemendagri.

    Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Lampung, Achmad Saefulloh mengatakan jika belum ada pelantikan hingga habisnya masa jabatan Gubernur Arinal Djunaidi penyelenggara pemerintahan bakal terisi Plh Gubernur dengan Sekretaris Provinsi. “Pasti pak Sekda jadi Plh kalau belum ada pelantikan Pj Gubernur besok,”ujarnya.

    Lanjutnya, Plh bisa bekerja beberapa waktu baik dua, tiga, lima hari bahkan seminggu hingga terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) tentang Pj Gubernur. (*/Red)

  • RDP DPRD Lampung Bersama PLN Belum Final, Kompensasi Diusulkan dan Bentuk Tim Investigasi

    RDP DPRD Lampung Bersama PLN Belum Final, Kompensasi Diusulkan dan Bentuk Tim Investigasi

    Bandar Lampung, Sinarlampung.co Pembahasan Rapat Dengar Pendapat (RDP) tertutup yang di gelar Komisi IV DPRD Provinsi Lampung bersama PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung belum final dan akan di lanjutkan pada minggu depan, Selasa, 11 Juni 2024.

    Ketua Komisi IV, Ismet Roni memimpin langsung jalannya RDP dengan di hadiri anggota komisi, dan General Manager PLN UID Lampung Sugeng Widodo.

    “Kami baru menyampaikan terkait hal-hal yang mengakibatkan pemadaman listrik. Rapat tidak selesai hari ini dan akan dilanjutkan di waktu yang akan datang bersama dengan Pemerintah Provinsi dan stakeholder lainnya. Hari ini belum ada keputusan, kami baru mendengarkan penjelasan mengenai alasan pemadaman dan bagaimana langkah ke depannya,” kata Ismet.

    Ismet menegaskan bahwa Komisi IV akan selalu dan terus bersama rakyat mengawasi persoalan ini, termasuk memastikan para pelanggan mendapatkan kompensasi yang layak.

    Sementara itu, General Manager PLN UID Lampung, Sugeng Widodo, menjelaskan mengenai kompensasi bagi pelanggan yang terdampak. Menurutnya, mengingat kejadian ini menimpa beberapa provinsi di Sumatera, pihak pusat tengah membentuk tim untuk mempelajari dan mengevaluasi situasi ini.

    “Tim akan dibentuk untuk mempelajari dan mengevaluasi, kemudian nanti akan memberikan keputusan,” kata Sugeng.

    Saat ditanya tentang penyebab pemadaman listrik, Sugeng menjelaskan bahwa ada indikasi ledakan yang menyebabkan gangguan pada 275KV termasuk di Lubuk Linggau, sehingga memisahkan subsistem Sumatera bagian Utara dan Tengah dengan Sumatera Selatan.

    “Kami sudah membentuk tim investigasi untuk memastikan penyebab pemadaman listrik tersebut,” lanjutnya.

    Terkait kompensasi bagi masyarakat yang terdampak, Sugeng menyampaikan bahwa pihaknya masih berkoordinasi dengan pusat dan belum bisa memberikan kepastian.

    “Tim independen juga dilibatkan untuk membahas soal kompensasi. Kami berusaha menyampaikan ke pusat dan percayakan pada Komisi IV DPRD Lampung untuk terus mengawal kami,” jelasnya. (*/Red)

  • Pemadaman Listrik Masal, PLN UID Lampung Mangkir RDP Dewan

    Pemadaman Listrik Masal, PLN UID Lampung Mangkir RDP Dewan

    Bandar Lampung, sinarlampung.co Agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Lampung yang di layangkan Komisi IV DPRD Lampung tidak bisa di hadiri pihak PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung.

    Ketidakhadiran PLN UID Lampung membuat agenda RDP yang awalnya dijadwalkan berlangsung pada Jumat 7 Juni 2024 pukul 09.00 WIB di tunda dan akan dijadwalkan ulang.

    Baca Juga : Blackout 33 Jam di Sumatera Menteri BUMN Diminta Copot Pejabat PLN

    “PLN minta rescedule ulang jadi akan kami bahas dulu di rapat internal untuk jadwal selanjutnya. Kalau PLN tunda ESDM juga tunda karena objeknya sama,” kata Ketua Komisi IV DPRD Lampung Ismet Roni.

    Lanjut Ismet, padamnya listrik yang mencapai 31-38 jam itu menjadi aduan masyarakat yang paling banyak diterima DPRD Lampung. Sehingga pihaknya mengundang pihak PLN untuk mendengar penjelasan soal penyebab matinya listrik yang terjadi sejak Selasa 4 Juni 2024 sekira pukul 11.00 hingga Rabu 5 Juni 2024 lalu.

    Meski tidak hadir, Ismet menuturkan jika pihak PLN memberikan surat yang berisi permintaan penjadwalan ulang dan tidak menyampaikan alasannya.

    “Mungkin mereka lagi rapat atau apa, kita juga harus maklum, Kami belum sampai sana (pembahasan kompensasi-red), untuk itu kami mau RDP dulu dengan mereka. Baru setelah itu tindaklanjutnya apa,” pungkas Ismet.

    Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Lampung Midi Iswanto menambahkan, PLN meminta RDP dijadwalkan ulang pada Selasa 11 Juni 2024 karena sedang fokus melakukan perbaikan.

    “Karena mereka sedang fokus pemulihan sistem kelistrikan, jadi PLN minta penjadwalan ulang pada 11 Juni 2024,” kata Midi. (*/Red)

  • Pakai Visa Berjiarah Untuk Haji 37 WNI Ditangkap Otoritas Keamanan Arab Saudi

    Pakai Visa Berjiarah Untuk Haji 37 WNI Ditangkap Otoritas Keamanan Arab Saudi

    Arab Saudi, sinarlampung.co – 37 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dikabarkan ditahan Otoritas keamanan Arab Saudi.

    Mereka harus menjalani pemeriksaan karena kedapatan hanya memiliki visa ziarah, namun diduga digunakan untuk berhaji.

    Konjen RI Jeddah Yusron B. Ambarie mengatakan penahanan tersebut dilakukan di Madinah pada Sabtu (1 Juni 2024) waktu setempat.

    “Iya ada 37 orang ditangkap di Madinah oleh aparat keamanan di Madinah, 16 perempuan, laki-laki 21 orang. Dari Makassar,” ujar Yusron, dikutip dari Antara, Minggu (2 Juni 2024).

    Dijelaskannya, mereka terbang dari Indonesia ke Doha, lalu ke Riyadh. Saat perjalanan ke Madinah, polisi Arab Saudi melakukan pengecekan dan mendapati mereka yang diduga akan berhaji.

    Sesuai pemeriksaan, diketahui puluhan WNI tersebut menggunakan atribut haji palsu yang selama ini dipakai oleh jamaah calon haji Indonesia resmi.

    “Mereka menggunakan gelang haji palsu, kartu id palsu, dan ada juga yang memalsukan visa haji,” ungkapnya.

    Dari 37 orang tersebut, ada seorang koordinator berinisial SJ, menggunakan visa multiple yang berlaku untuk satu tahun.

    “Saat ini, mereka yang ditangkap sedang menjalani pemeriksaan Kepolisian setempat. Di sini proses penyidikan cepat,” pungkasnya.

    Atas kejadian itu, Yusron mengimbau agar masyarakat Indonesia mentaati ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi.

    Apalagi sanksi yang diterapkan berat yakni denda 10 ribu riyal, deportasi, dan diblokir selama 10 tahun. (Red)

  • Polisi Indonesia dan Thailand Bersatu Menyusuri Persembunyian Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polisi Indonesia dan Thailand Bersatu Menyusuri Persembunyian Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Jakarta, sinarlampung.co – Pencarian gembong narkoba Fredy Pratama yang dikabarkan bersembunyi di Negara Thailand, rencananya akan ditelusuri Mabes Polri (Intitusi Polisi di Indonesia-red).

    Tim gabungan yang melibakan Kepolisian Thailand itu, dalam waktu dekat akan bergerak bersama setelah terbangunnya kerja sama penangkapan pada 30 Mei lalu di Provinsi Bali.

    Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa, mengatakan penangkapan Fredy Pratama, telah diatensikan pimpinan Polri sebagai target penyelesaian kasus.

    “Dalam waktu dekat, tim gabungan mulai dari Div Hub Inter Polri dan tim pemburu Fredy, berangkat bersama sekaligus menghantarkan tersangka ekstradisi buronan atas Chaowalit Thongduang itu ke Thailand,” kata Mukti, kepada media, Minggu (2 Juni 2024).

    Dijelaskannya, untuk saat ini pihaknya belum dapat memastikan waktu yang dibutuhkan untuk proses penangkapan Fredy.

    Saat ini, kata Mukti, Fredy diketahui berada di sebuah wilayah perbatasan antara Thailand dengan Burma atau Myanmar.

    “Untuk hal itu, kami telah menjalin kesepakatan dengan kepolisian Thailand untuk membantu penangkapan Fredy,” ungkapnya.

    Diakui mukti, sebelum berhasil menangkap buronan tersebut, pihaknya akan terus menjadi sorotan, karena dianggap lemah dan tidak mampu melakukan penangkapan.

    Sementara, jaringan Fredy Pratama di Indonesia, hingga kini, masih menjadi yang terbesar. Hal itu terungkap dari beberapa kasus yang berhasil diungkap Polri.

    Untuk diketahui, Fredy merupakan bandar besar narkotika jaringan internasional yang saat ini masih buron.

    Setiap bulannya, sindikat Fredy disebut mampu menyelundupkan sabu dan ekstasi ke Indonesia dengan jumlah mencapai 500 Kilogram dengan modus operandi menyamarkan sabu kedalam kemasan teh. (Red)

  • 32 Jamah Haji Wafat di Arab Saudi

    32 Jamah Haji Wafat di Arab Saudi

    Jakarta, sinarlampung.co – 32 Jemaah haji asal Indonesia, dikabarkan telah meninggal dunia di Arab Saudi dalam kurun waktu tiga pekan terakhir.

    Jemaah yang meninggal dunia, keseluruhannya akan dibadalhajikan oleh petugas atau kelompok rombongan.

    “Jumlah jemaah haji yang wafat per hari ini, Minggu (2 Juni 2024) sebanyak 32 orang. Selruhnya akan dibadalhajikan,” kata anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda, dalam keterangannya, Minggu (2 Juni 2024).

    Diketahui, penerbangan perdana jemaah haji Indonesia telah dilakukan pada 12 Mei lalu. Jumlah jemaah haji yang sudah di Tanah Suci berjumlah 154.410 orang yang terbagi dalam 393 kelompok terbang.

    “Saat ini seluruh jemaah haji di Madinah telah diberangkatkan ke Makkah untuk melaksanakan umrah wajib dan dilanjutkan menjalani tahapan puncak haji,” ujarnya.

    “PPIH Daerah Kerja Madinah, melepas rombongan terakhir Gelombang I dari Kloter BPN 07 usai mengambil miqat di Bir Ali dan berangkat menuju Makkah untuk melaksanakan umrah wajib pada pukul 09.34 WAS,” sambungnya.

    Untuk setiap jemaah yang diketahui sakit dan dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Madinah, akan dibawa ke Makkah diantar oleh petugas KKHI.

    Diungkapkan Widi, bahwa momen menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina dan lempar jumrah menuntut kesiapan prima, khususnya ketahanan fisik. (Red)

  • Bak Preman? Bupati Halmerah Utara Bubarkan Aksi Mahasiswa Dengan Parang

    Bak Preman? Bupati Halmerah Utara Bubarkan Aksi Mahasiswa Dengan Parang

    Halmahera Utara, sinarlampung.co – Viral di media sosial Bupati Halmahera Utara diduga nampak seperti preman, dikabarkan dengan brutal menggunakan senjata tajam jenis parang bubarkan demontrasi mahasiswa.

    Puluhan massa yang menyuarakan aspirasinya, kocar kacir hingga masuk ke rumah warga menghindari amukan Kepala Daerah tersebut.

    Dalam rekaman video yang diterima sinarindonesia.id, terlihat Bupati Halmahera Utara, Frans Manery, menggunakan parang dan mengejar mahasiswa yang berdemonstrasi di Tobelo, ibu kota Halmahera Utara.

    Para demonstran pun berlarian, bahkan ada yang sampai ke rumah warga.

    Aksi unjuk rasa itu diketahui diikuti oleh puluhan mahasiwa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

    Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan terkait momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Kabupaten Halmahera Utara.

    Ketua GMKI Halmahera Utara Rivaldo Djini mengatakan, aksi unjuk rasa itu dilakukan mahasiswa, karena prihatin lantaran pemerintah daerah mengadakan acara hiburan meriah dengan mengundang artis di Lapangan Do’omu Matau.

    Sementara, kata Rivaldo, gaji honorer tenaga kesehatan, hak PNS berupa TPP selama 1,5 tahun, gaji honorer Satpol PP dan tenaga kebersihan ada yang belum dibayarkan oleh pemerintah daerah.

    “Dengan mengundang artis dan mengadakan acara hiburan masuk pada kategori prioritas? Alangkah baiknya anggaran itu digunakan untuk membawar utang dan kepentungan masyarakat,” kata Rivaldo, kepada media, dikutip Minggu (2 Juni 2024).

    Namun sayang, saat itu ungkap Rivaldo, sosok seorang bupati justru membubarkan para demonstran dengan cara mengejar mereka sambil membawa parang.

    Bupati Halmahera Utara Frans Manery, saat dikonfirmasi mengatakan sebelum kejadian dirinya sudah memberikan teguran agar demonstran segera membubarkan barisan.

    “Karena tidak diindahkan, saya atas nama pribadi bukan jabatan meluapkan amarah dengan mengejar mereka menggunakan senjata tajam,” tegasnya.

    Alasan pribadi dari perbuatan itu, diakui Frans, karena saat itu dirinya tidak menggunakan atribut pemerintahan. (Red)

  • Pengungsi Rohingya Kabur Dari Komplek Kantor Bupati Aceh Barat

    Pengungsi Rohingya Kabur Dari Komplek Kantor Bupati Aceh Barat

    Aceh, sinarlampung.co Pengungsi Rohingya yang ditempatkan pemerintah di Komplek Kantor Bupati Aceh Barat, Provinsi Aceh, dikabarkan melarikan dari tempat pengungsian.

    Mereka melarikan diri dari tempat tersebut sekitar pukul 04.00 WIB, dini hari, Sabtu (1 Juni 2024) dan baru diketahui saat petugas Satpol PP melakukan apel pagi.

    Kabid Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Aceh Barat, Arsil, saat dikonfirmasi membenarkan perihal kaburnya pengungsi Rohingya tersebut.

    “Iya benar, saat kejadian cuaca hujan deras. Sementara anggota piket istirahat karena kelelahan. Pas paginya saat apel pukul 06.30 WIB, petugas melihat tenda pengungsian sudah kosong,” kata Arsil, kepada media, Sabtu (1 Juni 2024).

    Dijelaskannya, pengungsi Rohingya yang kabur dari tempat tersebut berjumlah 27 orang. Mereka meninggalkan pakaian hingga alas tempat tidur di tenda pengungsian.

    Dari catatan Satpol PP, sebelumnya pada Jumat (31 Mei 2024), 16 pengungsi Rohingya dilaporkan kabur meninggalkan lokasi pengungsian.

    “Semua pengungsi kabur. Tidak ada yang tinggal, hanya pakaian mereka,” ucapnya.

    Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak yang berwenang, terkait tindaklanjut kaburnya pengungsi Rohingnya tersebut. (Red)