Bandar Lampung, sinarlampung.co-Kasus pembunuhan sadis yang menewaskan kader Fatayat NU, bernama Riyas Nuraini (30) hingga kini masih menjadi misterius. Riyas ditemukan dengan kondisi tubuh berada di dalam karung yang diletakkan pelaku di atas motor, di tengah kebun jagung di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, pada Kamis, 18 Juli 2024 lalu.
Dari hasil autopsi, Riyas tewas dengan leher nyaris putus disebabkan oleh luka senjata tajam. Namun meski sudah memeriksa ratusan saksi, hingga kini, belum ada tanda-tanda kasus itu akan terungkap. Polda Lampung dan jajaran masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Pimpinan Pengurus Fatayat Nahdlatul Ulama berharap kepolisian dengan cara profesional bisa segera mengungkap kasus tersebut. “PP Fatayat menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Sahabat Riyas Nuraini. Kami berharap sangat besar agar kepolisian bisa segera mengungkap kasus ini seperti yang tadi yang dibahas,” kata Ketua Umum PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah usai mengunjungi kediaman korban di Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, Rabu 25 Juli 2024 sore.
Aksi Damai Dan Doa Bersama Kader Fatayat NU di Polda Lampung
Ratusan kader Fatayat NU dari seluruh wilayah Lampung hadir dalam Aksi Damai dan Doa Bersama “Mengetuk Pintu Langit dan Mengetuk Pintu Keadilan” di GSG Polda Lampung, Rabu 4 Desember 2024 sore.
Mereka disambut oleh Karo Ops Polda Lampung Kombes Pol Ardiansyah Daulay didampingi Dirintelkam Kombes Nowo Hadi Nugroho, Dirkrimum Kombes Pahala Simanjuntak, dan Kabidhumas Kombes Umi Fadilah yang juga mengikuti doa bersama hingga selesai
Ketua PW Fatayat NU Lampung Wirdayati menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas dan perjuangan untuk menuntut keadilan atas kasus tragis yang menimpa Riyas Nuraini, kader Fatayat NU Lampung Timur, yang ditemukan meninggal secara tidak wajar pada Juli lalu.
Selain menyampaikan pernyataan sikap dan tuntutan kepada pihak kepolisian, seluruh peserta aksi turut mendoakan almarhumah agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Ratusan kader Fatayat juga mendoakan para penegak hukum agar diberikan kekuatan dan kemudahan dalam mengawal kasus tersebut.
“Salah satu yang bisa kami lakukan adalah berdoa bersama untuk mengetuk pintu langit. Kami beraharap doa bersama ini bisa memberikan kekuatan pihak kepolisin untuk bisa mengungkap kasus ini,” ujar Wirdayati.
Wirdayati menyampaikan bahwa seluruh kader Fatayat masih ingin percaya bahwa Kapolda Lampung dan jajaran bisa mengungkap pelaku dan motif pembubaran Riyas. Terlebih dengan canggihnya teknologi saat ini. Dengan semangat persaudaraan dan cinta damai, kader Fatayat NU berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
Ditreskrimum Akui Kesulitan Cari Pelaku
Dirreskrimum Polda Lampung, Kombes Pahala Simanjuntak mengatakan pihaknya dengan senang hati menerima kader Fatayat NU Lampung yang melakukan aksi damai solidaritas dan doa bersama di Polda Lampung untuk almarhumah Riyas Nuraini.
“Kami sampaikan tidak ada masalah, mereka hanya ingin berdoa bersama mendoakan almarhumah Riyas Nuraini dan mendoakan Polri supaya bisa lebih kerja keras lagi mengungkap kasus ini,” kata Dirkrimum Kombes Pahala.
Dia melanjutkan, perkembangan kasus ini masih terus melakukan penyelidikan. Para penyidik tidak henti-hentinya menggali informasi sekecil apapun agar kasus tesebut bisa terungkap. “Sampai sekarang pelakunya kita belum tahu siapa, tentu saya tidak bisa menjawab kepastiannya tapi kita terus melakukan upaya menggali informasi sekecil apapun dan juga saya meminta kepada masyarakat dan sahabat Fatayat NU apabila ada informasi sekecil apapun tolong diinformasikan supaya nanti kita jadikan sebagai bahan untuk melakukan pendalaman terkait dengan kasus ini,” ujarnya. (Red)