Santri Pondok Pesantren Walisongo Yang Bernama Arkan Ghally Mutawakkil (14), Warga Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan Saat Melapor ke Polrest Lampura, Jum’at (30/03/2018) (Foto/Dok/Ardi)
Lampung Utara (SL) – Langkah pendidik dalam memberikan contoh dan tindakan kedisiplinan kepada siswa didiknya kadangkala melampaui batas-batas yang dianjurkan.
Seperti yang terjadi di salah satu Pondok Pesantren ternama yang terletak di Simpang Propau Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara.
Kejadian tidak menyenangkan tersebut harus dialami seorang santri Pondok Pesantren Walisongo yang bernama Arkan Ghally Mutawakkil, (14), warga Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan.
Menurut penuturan orang tua korban, Heriyanto, (49), sesaat sebelum memberikan laporan pada pihak Polres Lampung Utara, Jum’at, (30/03/2018), kejadian bermula ketika anaknya tersebut (Arkan Ghally Mutawakkil.red) pada hari Rabu lalu, (28/03/2018), tidak dapat mengikuti proses pembelajaran sebagaimana mestinya.
“Sebelum kejadian, tepatnya pada hari Rabu, (28/03), anak saya (Arkan) tidak masuk sekolah dikarenakan kakinya terkilir. Namun pada hari Kamis, kondisi anak saya sudah lebih baik dari sebelumnya dan memutuskan untuk masuk sekolah,” tutur Heriyanto kepada Sinar Lampung, di pelataran Polrest Lampung Utara, Jum’at, (30/03/2018).
Dikatakan Heriyanto lebih lanjut, pada Kamis kemarin, (29/3), sekira pukul 14.00 WIB, korban Arkan dipanggil oleh Kepala Sekolah Pondok Pesantren Wali Songo, Solihin, dan menanyakan perihal dirinya tidak mengikuti proses pembelajaran pada hari Rabu.
“Ketika itu, anak saya menjawab karena kakinya keseleo (terkilir). Entah apa yang menyebabkan Ustad Solihin ketika itu langsung menghukum dengan memukul anak saya menggunakan sapu hingga gagang sapunya patah,” lirih Heriyanto.
Diakui Heriyanto dugaan penganiayaan yang dilakukan Ustad Solihin terhadap anaknya, Arkan Ghally Mutawakkil, mengakibatkan sekujur tubuhnya terutama bagian leher, punggung, lengan tangan, serta rahangnya menderita luka memar dan membengkak.
Mendapati hal tersebut, orang tua korban merasa tidak dapat menerima dugaan perbuatan penganiayaan yang dilakukan Ustad Solihin terhadap anaknya.
“Saya lantas membawa anak saya untuk visum dan langsung menuju Polres Lampung Utara guna melaporkan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Ustad Solihin,” ujarnya.
Pengaduan orang tua korban bersama anaknya tertuang dalam laporan Nomor LP/271/B-1/III/2018/POLDA LAMPUNG/RES LAMUT tanggal 30 maret 2018. (ardi)
Mantan anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat Saat Ditangkap Polisi di Pimpin Wakapolres Lambar Kompol Sukandar, Senin (26/3/2018)
Lampung Barat (SL) – Mantan anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat, periode 1999-2004, IN (55), di tangkap Tim Reskrim Polres Lampung Barat, karena diduga terlibat aksi pemerasan terhadap puluhan kepala sekolah. Modus pelaku memita uang Rp5 juta persekolah, dengan mengancam akan membongkar kasus penyelewengan dana Bos sekolah.
Pelaku ditangkap polisi di pimpin Wakapolres Lampung Barat Kompol Sukandar pada Senin (26/3/2018) sore, saat baru keluar dari SMKN 1 Way Tenong.
Dalam laporan yang diterima polisi, pelaku meminta uang Rp5 juta tiap sekolah. Jika tidak diberikan, IN mengancam akan mengusut penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sekolah tesebut. “Penangkapan itu berdasarkan laporan para kepala sekolah yang diperas oleh pelaku,” ujar Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Sulistyaningsih kepada wartawan, Rabu (28/3/2018).
Tercatat, ada empat kepala SMK yang diperas dengan dalih akan membawa kasus penyimpangan dana BOS ke media massa. “Setelah mendapatkan laporan, Tim Saber Pungli langsung bergerak dan menangkap pelaku dalam operasi OTT,” kata Sulistyaningsih.
Berdasarkan keterangan para korban, pelaku yang merupakan warga Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat itu mendatangi salah satu korban, yakni kepala SMK Miftahul Ulum.
IN mengatakan ada penyimpangan dana BOS yang dilakukan oleh empat kepala SMK di kabupaten itu. “Pelaku meminta korban ini untuk mengakomodir agar tiap kepala SMK memberikan uang sebesar Rp5 juta, jika tidak, kasus itu akan diekspos ke media massa,” jelas Sulis.
Merasa diancam, empat kepala SMK itu yakni SMK I Way Tenong, SMKN I Pagar Dewa, SMKN Kebun Tebu dan SMKN I Liwa akhirnya memberikan uang. Namun, masing-masing hanya sanggup memenuhi Rp2 juta.
Sebelum menyerahkan uang sebesar Rp8 juta yang sudah dikumpulkan itu, para korban melapor ke Polres Lampung Barat. Kemudian disepakati, uang akan diserahkan di SMKN 1 Way Tenong. “Pelaku ditangkap dengan barang bukti berupa empat amplop bertuliskan masing- masing sekolah dengan isi Rp2 juta rupiah per amplop,” katanya. (agus/*)
Jakarta (SL) – Brigadir Jenderal Polisi Firli menjadi calon kuat untuk mengisi posisi Deputi Bidang Penindakan KPK menggantikan Irjen Heru Winarko yang kini menjabat Kepala BNN.
Mantan Kapolres Lampung Timur (Lamtim) pada tahun 2001 ini sedang mengikuti Proses pengisian deputi bidang penindakan dan sudah melewati tahap wawancara.
Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) ini merupakan perwira tinggi lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990. Pria kelahiran Prabumulih, Sumatera Selatan, itu menempuh Pendidikan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1997.
Selain pernah jadi Kapolres Lamtim, Firli menempuh Sekolah Pimpinan Menengah (Sespimen) pada tahun 2004; Kasat Serse Umum Polda Metro Jaya (2005-2006); Kapolres Kebumen dan Brebes.
Setelah menjabat sebagai Kapolres di Jawa, Firli seperti dilansir dari detik.com kembali ke Polda Metro Jaya dengan jabatan sebagai Wakapolres Metro Jakarta Pusat pada tahun 2009. Tahun 2011, dia menjabat sebagai Direktur Reskrimsus Polda Jawa Tengah.
Perwira polisi yang berusia 54 tahun itu dipercaya sebagai ajudan Wakil Presidn RI Boediono pada tahun 2012. Dua tahun setelah menjadi ajudan Boediono, Firli dipercaya sebagai Wakapolda Banten menggantkan Kombes Pol Joko Irianto.
Pimpinan KPK telah mewawancara tiga calon deputi bidang penindakan. Ketiga calon itu berasal dari institusi kepolisian dan kejaksaan. “Senin, 26 Maret 2018 telah dilakukan wawancara oleh pimpinan KPK terhadap 3 calon deputi bidang penindakan KPK, yaitu Firli (Kapolda NTB Brigjen Firli), Wisnu Baroto (jaksa), Witono (jaksa),” kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Selasa (27/3/2018). (nt/*)
Bandarlampung (SL) – Pernah menjadi begal dan penguna obat-obatan terlarang, Zainal yang merupakan putra asli Kecamatan Jabung Lampung Timur, bertekad untuk memberishkan nama daerahnya yang saat ini identik dengan ‘kampung begal’.
Bersama pemuda-pemudi asli daerah setempat yang tergabung dalam Ikam Jabung Sai (IJS), Zainal menegaskan jika dirinya sangat berdosa dan tidak ingin lagi mengulangi kejahatan yang pernah dilakukannya, serta membuat rusak nama baik keluarga dan daerah tempatnya lahir.
“Demi Allah saya tidak akan pernah lagi mau terlibat dengan dunia kejahatan yang ahirnya merusak masa depan saya, keluarga dan nama baik masyarakat Jabung,” tegasnya.
Hal itu, lanjutnya, juga disampaikannya kepada pemuda asal jabung lainnya yang saat ini masih berada dalam pusaran tindak kejahatan dan pengunaan obat-obatan terlarang. “Ayo geh…, kasiah nama Jabung,” ujarnya.
Kepada media, saat ditemui di areal Lampung Walk, Jumat (30/30) kemarin, Zainal juga mengharapkan kepada pemerintah, baik pemerintah kabupaten setempat maupun pemerintah provinsi, untuk dapat memberikan sarana dan arahan bagi pemuda-pemuda Jabung yang sudah ataupun akan bertaubat dari dunia kejahatan.
“saat ini, melalui IS, kami sedang berupaya merubah ‘image’ (gambaran, red) Jabung sebagai Kampung Begal, menjadi kampung pendidikan. Hal itu dimulai dengan membuat gerakan kampung membaca yang dimotori oleh pemuda-pemuda setempat,” katanya.
Meski demikian ia sangat mengharapkan adanya tindak lanjut dan perhatian dari pemerintah dalam membantu gerakan tersebut.
Sementara itu, mengali sedikit tentang sebutan kampung begal, kepada media Zainal mengaku sebuatan sebagai kampung begal amat disesalinya. Karna, jika dibuat perbandingan, dari 10 pemuda Jabung, hanya ada satu oknum yang berprofesi sebagai begal.
“Pihak keluarga besar dan pemuka masyrakat Jabung sangat terganggu dengan sebutan ‘Kampung Begal’. Dari sisi adat, sangksi moril pun diberikan, dengan mengasingkan pelaku begal tersebut dari pergaulan dan lingkungan masyarakat Jabung,” pungkas Zainal.
Zainal menambahkan, saat ini ada empat tujuan yang ingin dicapai IJS, yakni mengantisipasi isu hoax agar masyarakat bisa membedakan fakta atau bukan, antisipasi terjadinya ujaran kebencian.
“Mendukung program pemerintah dan Polri, dan tentunya menjaga ketentraman Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 serta meredam isu-isu sara,” tutupnya. (*)
Calon Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri Menghadiri Reuni Alumni Pesantren Al Maun dan Dialog Bersama Ridho Berbakti Jilid-II, Kamis (29/3/18)
Sungkai Utara (SL) – Calon Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri, yang kembali berpasangan dengan M Ridho Ficardo, mempunyai cara tersendiri dalam menyerap aspirasi masyarakat, khususnya yang ada di Desa Pulau Panggung Kecamatan Sungkai Utara, Kabupaten Lampung Utara (Lampura).
Dalam kunjungannya sekaligus menghadiri reuni Alumni Pesantren Al Maun dan dialog bersama Ridho Berbakti Jilid-II. Dengan sabar mantan Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) ini mendengarkan satu persatu keluhan warganya, Kamis (29/3)
Pada saat berdialog, Bachtiar Basri, justru tidak memberikan janji-janji atau pepesan kosong kepada warga. Namun, dirinya lebih memberikan cara hingga jalan keluar untuk bersama-sama bekerja melakukan segala percepatan pembangunan lintas sektoral.
Dalam dialog itu, beberapa warga setempat yang berharap Bachtiar bisa kembali memimpin, meminta agar masalah perbaikan infrastruktur jalan, harga pupuk yang murah dan mudah dicari, tarif dasar listrik yang terus naik, hingga hal-hal kecil yang membuat roda ekonomi di desa khususnya bisa berkembang, terus dipertahankan hingga dilanjutkan.
Menjawab semua pertanyaan tersebut, Bachtiar Basri, menjelaskan, untuk masalah perbaikan jalan desa, disarankan melalui Musrembang desa, lalu ke tingkat kecamatan, kabupaten, baru diteruskan ke provinsi.
“Insya Allah, akan segera mendapat respon positif dari pemerintah provinsi,” kata Bachtiar.
Selain itu, untuk pupuk dan tarif listrik juga lewat jalur yang sama, melalui musrembang agar segera bisa dicarikan solusi dan dimasukan ke dalam APBD.
“Nah, untuk tarif listrik kemungkinan agak sulit, karena itu kebijakan dari pusat. Tapi bisa dicarikan solusi oleh pemerintah daerah, bisa saja melalui subsidi bagi warga yg tidak mampu,” jawab Bachtiar, disambut riuh gembira, dari sekira 200 massa yang hadir.(*)
Surabaya (SL) – Pengakuan kembali didapatkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Kementerian yang dipimpin Arief Yahya ini dinobatkan sebagai Kementerian Terpopuler di Media 2017 pada ajang PR Indonesia Awards (PRIA) 2018.
Penghargaan diserahkan di Jalan Tunjungan Surabaya, Kamis (29/3) malam. Keberhasilan itu, tidak terlepas dari performance Kemenpar di media massa sepanjang 2017.
Selain Kementerian Terpopuler di Media 2017, Kemenpar juga menyabet penghargaan untuk kategori Media Cetak Internal (Majalah Ragam Pesona) dan kategori Media E-Magazine (Pesona E-Magazine), sub kategori Kementerian.
Menurut Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti, penghargaan yang diraih tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan PRIA 2017 di Bali.
Tahun lalu, Kemenpar meraih penghargaan sebagai pemenang utama PRIA 2017 untuk kategori Media Relations, subkategori Kementerian.
“Biro Komblik selalu berusaha berinovasi untuk memberikan informasi publik yang dibutuhkan masyarakat. Dengan mengedepankan konsep digital yang menjadi program prioritas Kemenpar. Salah satu produknya adalah Pesona E-Magazine yang mendapat penghargaan pada PR Indonesia Awards (PRIA) 2018 kategori Media E-Magazine, bersama Majalah Ragam Pesona yang juga mendapatkan penghargaan untuk kategori Media cetak Internal ,” ujar Guntur Sakti, Kamis (29/3).
Ditambahkan Guntur, awards ini merupakan pengakuan masyarakat terhadap kinerja Kementerian Pariwisata. Dan tentunya dapat meningkatkan peringkat performansi institusi. Seperti terlihat dari branding Wonderful Indonesia yang sudah menduduki peringkat 47 dunia.
“Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras Tim Redaksi dan dukungan dari seluruh stakeholder Kementerian Pariwisata. Parameternya sendiri dinilai dari konsep 3C yang sering diusung Menteri Pariwisata Arief Yahya yaitu calibration, confidence, dan credibility,” kata Guntur.
Calibration digunakan untuk melihat seperti apa positioning sebuah brand, dan membandingkannya dengan para kompetitor di mana Kementerian Pariwisata sudah diposisikan pada posisi global player. Penghargaan ini juga diharapkan bisa menambah rasa percaya diri (confidence) Kemenpar, bahwa mampu menjadi pemenang bukan pecundang.
Selain itu, kemenangan ini untuk membuktikan kredibilitas (credibility) Kemenpar, bahwa kami patut diperhitungkan sebagai kompetitor yang kuat.
“Artinya kredibilitas Kemenpar diakui dan mampu mendorong untuk seluruh lapisan terkait (stakeholder pariwisata)untuk juga meningkatkan kredibilitasnya, terutama Kementerian Pariwisata lewat kampanye Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia,” pungkasnya.
Penghargaan tersebut tidak begitu saja diberikan untuk Kemenpar. Indikator pengukurannya jelas. Dewan Jurinya pun para pakar Public Relation (PR) dan CSR, konsultan atau agensi PR, tokoh asosiasi atau organisasi PR, jurnalis dan fotografer senior, pakar desain dan branding, dan pakar media sosial. Seluruh kategori dalam penetapan sebagai terbaik menggunakan penilaian berbasis penjurian yang ketat.
Event PRIA 2018 terbagi dalam 9 kategori. Yaitu Owned Media, Kanal Digital, Program PR, Program CSR, Penanganan Krisis, Manual (pedoman) Tata Kelola Kehumasan, Departemen PR, Laporan Tahunan, hingga Terpopuler di Media.
Selain itu, untuk melengkapi beberapa kategori yang berbasis penjurian. PR Indonesia bekerjasama dengan perusahaan media monitoring menghadirkan kategori Terpopuler di Media yang berbasis jumlah eksposur pada 174 media cetak mainstream di Indonesia.
“Khusus untuk menentukan pemenang kategori Terpopuler di Media. PR Indonesia bekerjasama dengan PT ISENTIA untuk melakukan monitoring pemberitaan baik korporasi, lembaga, kementerian hingga pemerintah daerah kepada 20 koran nasional, 40 koran daerah dan 110 majalah mainstream di Indonesia. Datanya dihimpun mulai periode 1 Januari hingga 31 Desember 2017 untuk mencari lembaga, kementerian, atau pemerintah daerah terpopuler,” kata CEO PR Indonesia, Asmoro Wikan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya bersyukur dan bangga instansinya berhasil mengalahkan instansi pemerintahan lainnya. Baik kementerian, lembaga, korporasi, dan pemerintah daerah.
“Selamat atas tiga penghargaan kemenangannya di PR Indonesia Award 2018. Kemenangan ini penting untuk 3C kehumasan Kemenpar, Calibration, Confidence dan Credibility,” kata Menpar Arief Yahya.
Penghargaan tersebut, Kata Menpar Arief sebagai momentum untuk memberikan apresiasi sekaligus menjadi tolok ukur kinerja bidang Public Relation (PR) lembaga pemerintah.
“Serta mendorong petugas Humas agar senantiasa tampil di depan dalam melakukan agenda setting di tengah derasnya arus informasi saat ini,” ujar Arief Yahya.(*)
Via Vallen Artis Kelahiran Surabaya, 1 Oktober 1991 Akan Nyanyi di Jatimulyo Lamsel, Minggu pagi (1/4/2018)
Bandarlampung (SL) – Konser musik dangdut di Lapangan Sepak Bola Jatimulyo, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan, pada 1 April 2018, bakal berlangsung meriah. Dengan adanya kepastian hadirnya Via Vallen pada konser itu.
“Minggu pagi (1/4/2018) saya langsung terbang dari Surabaya ke Lampung,” kata penyanyi bernama asli Maulidia Octavia ini.
Bagi artis kelahiran Surabaya, 1 Oktober 1991, ini berkunjung ke Lampung merupakan keinginannya sejak lama. Alasannya, penggemar Via Vallen yang tergabung dalam Vyanisty di Lampung, mencapai ribuan orang.
Karena itu, kesempatan berkunjung ke Lampung dimanfaatkan dengan baik untuk menemui para Vyanisty dan penggemar musik dangdut. Pada konser musik di Jatimulyo, Via Vallen akan menyanyikan lagu-lagut hit-nya, sekitar tujuh lagu.
Di antara lagu Via Vallen yang tidak asing lagi bagi penggemarnya, antara lain Sayang, Jaran Goyang, Selingkuh, Banyu Langit Pikir Keri, Cerita Anak Jalanan, dan Bojo Galak.
Sementara bagi para Vyanisty, konser musik di Lapangan Sepak Bola Jatimulyo itu kesempatan emas yang lama dinantikan untuk bisa bertemu dengan artis idolanya.
Ketua Vyanisty Lampung Rian Perdana, menyatakan akan hadir bersama fans Via Vallen untuk meramainkan konser musik itu. “Asalkan masih di Lampung kami pasti datang untuk meramaikan konsernya,” ujar Rian.
Jabung (SL) – Dua balita di Dusun II Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, Lampung Timur, tewas tenggelam di galian irigasi Bendung Gerak Jabung, Selasa (27/3) sekitar pukul 18.00 WIB.
Kedua balita tersebut bernama Dava (4) dan Riyan (3) warga setempat. Keduanya saling bertetangga.
Iptu Feriyantoni, SH, MH, Kapolsek Jabung membenarkan, adanya balita yang tenggelam di irigasi Bendung Gerak Lampung Timur tersebut. Saat itu katanya, keduanya sedang bermain. Sebab, kedua korban awalnya pamit bermain pada pukul 17.00 WIB. Namun dalam tempo waktu sejam kemudian, keduanya ditemukan di galian satu korban Dava dalam keadaan sudah tak bernyawa, dan Riyan sempat dibawa ke RS Sribhawono namun sayang nyawanya pun tak tertolong.
Feri menjelaskan, kejadian berawal saat keduanya pamit bermain. “Tak lama kemudian, keduanya tak kunjung pulang saat orangtuanya mencarinya. Akhirnya ditemukan tak bernyawa di galian itu,” terangnya
Lampung Tengah (SL) – Warga Lampung Tengah berharap terdapat perubahan dalam kepemimpinan Gubernur Lampung 2019-2024.
Warga Way Pengubuan, Lasmi Indarti (46) mengatakan tidak mengetahui kerja Gubernur Lampung sebelumnya. “Karena kita belum tahu cara kerjanya ya. Kita belum tahu,” ucapnya.
Ibu Rumah Tangga ini meminta agar gubernur yang baru nantinya memperhatikan rakyat kecil. “Untuk mengangkat rakyat kecil lah. Jangan salah sasaran, contohnya ada beasiswa, bantuan jangan salah sasaran. Iya (selama ini salah sasaran, ed),” ujarnya.
Dia juga mengeluhkan tidak adanya bantuan banjir dari pemerintah. “Kenyataannya kita yang membutuhkan sampai sekarang tidak mendapatkannya. Untuk merubah Lampung yang lebih baik lah. Contohnya Jalan Terbanggibesar sampai Bandar Jaya yang rusak itu gak diperbaiki. Banjir rumah saya juga belum ada bantuan,” keluhnya.
Warga Desa Sribawono, Way Seputih, Lampung Tengah, Samsul (47) mengatakan agar kebutuhan warga dapat terpenuhi bila terpilihnya Arinal Djunaidi – Chusnunia. “Yang lama biasa-biasa saja (gubernur lama, ed),” ucapnya.
Dia berharap harga-harga padi singkong dan lainnya dapat sesuai. “Kehidupan warga itu bisa terpenuhi terutama harga-harga kebutuhan dapat terjangkau,” ujarnya.
Warga Setia Bakti, Way Seputih, Lampung Tengah, Suyatno (40) mengeluhkan pupuk yang sulit didapat ketika akan menanam. “Pupuk susah didapat kalau tidak lewat poktan (kelompok tani),” ujarnya.
Petani ini pun senang atas kinerja Chusnunia atau yang kerap disapa Nunik di Lampung Timur. “Saya banyak saudara di Lampung Timur dan sudah merasakan kinerja Nunik,” ucapnya.
Dia menginginkan gubernur baru dan memiliki harapan terhadap Arinal – Nunik. “ingin ganti gubernur dan harapannya kepada Arinal – Nunik, petani bisa semakin maju, pupuk gampang dan jalan-jalan segera diperbaiki, karena Lampung Tengah ini jalannya paling buruk,” tuturnya.
Hal senada juga dikatakan Widodo (480 tak mengenal gubernur sekarang karena tinggal jauh dari pemukiman penduduk. “Tak kenal Ridho (gubernur, ed) dan tak paham program-programnya karena tinggal di pelosok kampung,” tuturnya.
Dia berharap bila Arinal terpilih harus lebih baik. “Pupuk harus gampang didapat dan harus mencukupi untuk kebutuhan saat masa tanam,” terangnya.
Riana Sari yang menjadi juru kampanye mengatakan akan mengingatkan Arinal Djunaidi bila diamanahkan menjadi Gubernur Lampung. “Saya sebagai istri adalah orang pertama yang akan mengingatkan Pak Arinal untuk selalu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan selalu mementingkan kesejahteraan rakyat dan kepentingan rakyat,” tuturnya.
Sang suami, lanjut Riana, menginginkan petani di Lampung sejahtera. “Pak Arinal ingin kesejahteraan petani di Lampung lebih baik. Dari 9 program utama ini dijabarkan oleh 33 janji kerja termasuk ada pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan perempuan. Pak Arinal dan Ibu Nunik prioritas di bidang pertanian. Ini ada di nomor satu. Kenapa pertanian menjadi prioritas oleh Pak Arinal dan Ibu Nunik karena me…
Pengukuhan Pengurus Perhipunan UKM IKM Nusantara Pusat Bersamaan Dengan Pelantikan Pengurus Provinsi Bali dan Jogjakarta, di Gedung Kementerian Koperasi UKM, Kuningan, Jakarta, Selasa (27/3)
Jakarta (SL) – Pengurus Perhipunan UKM IKM Nusantara Pusat dikukuhkan. Pengukuhan juga bersamaan dengan pelantikan Pengurus Provinsi Bali dan Jogjakarta, di Gedung Kementerian Koperasi UKM, Kuningan, Jakarta, Selasa (27/3).
Pengukuhan juga dihadiri perwakilan Pethipunan Provinsi, di antaranya, Jawa Tinur, Sumatera Sekatan, Lampung, Jawa Barat, DKI, Indonesia Wilayah Timur, dan dihadiri Menteri Koperasi, serta empat lembaga lain.
“Perhimpunan UKM IKM Nusantara siap memperkuat pelaku usaha di perdesaan terutama kalangan usaha kecil menengah (UKM) maupun industri kecil menengah (IKM),” kata Ketua Umum UKM IKM Nusantara Candra Manggih Rahayu.
Menurut Cabdra, program penguatan UKM dan IKM di perdesaan tersebut dilakukan melalui dana desa yang saat ini tengah digulirkan pemerintah.
”Kami ingin menyukseskan program pemerintah yakni penguatan ekonomi kecil di daerah melalui UKM dan IKM yang mampu merespons perubahan zaman,” ujarnya.
Dana desa yang digulirkan pemerintah, tambahnya, jika tiga tahun pertama diarahkan kepada pembangunan infrastruktur, kali ini diarahkan pada penguatan ekonomi lokal dan peningkatan SDM.
Kebijakan tersebut, lanjut Candra, sangat baik dan pihaknya akan merespons dengan sejumlah program yang dapat mempercepat realisasi kebijakan pemerintah itu. “Momentum ini sangat baik untuk kemajuan dan penambahan jumlah UKM dan IKM,” tuturnya.
Sementara itu, sejumlah program yang telah dilakukan UKM IKM Nusantara sejak terbentuk pada April 2017, menurut Candra, yakni mengembangkan aplikasi UKM-IKM sebagai wahana pemasaran pagi para pelaku usaha kecil menengah.
Hingga tiga tahun ke depan, tambahnya, pihaknya telah bekerja sama dengan perusahaan e-commerce karena penjualan melalui jaringan atau daring merupakan keharusan untuk meningkatkan penjualan dan pangsa pasar pelaku UKM-IKM.
Terkait pengukuhan pemgurus Pusat. yang diikuti oleh pengurus di daerah untuk menyerap berbagai macam persoalan, peluang dan tantangan UKM-IKM di daerah, dan segera di lakukan pengukuhan UKM IKM daerah.
Ketua Perhimpunan UKM IKM Lampung, Sarmada menyatakan, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan pengurus dan mensingkronkan dengan program pusat dan kerja sama dengan sejumlah lembaga didaerah yang juga dilakukan pusat yaitu, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan Kominfo, serta BPJS
“Hal ini sebagai upaya mensinergikan program pemerintah, pusat, dan seluruh daerah tersebut untuk penguatan dan pemberdayaan UKM-IKM di Indonesia,” tandasnya. (Jun)